7 Cara Menghindari Cedera saat Trail Running, Butuh Persiapan Matang

- Kekuatan kaki, stabilitas inti, dan latihan propriosepsi penting bagi trail runner.
- Peningkatan intensitas latihan harus bertahap untuk mencegah cedera otot dan kelelahan berlebihan.
- Teknik lari yang tepat, cross-training, dan sepatu berkualitas tinggi dapat mengurangi risiko cedera saat trail running.
Trail running adalah aktivitas luar ruangan mengasyikkan yang memadukan kegembiraan berlari dengan keindahan alam. Namun, trail running juga menghadirkan tantangan dan risiko yang dapat menyebabkan cedera. Tidak seperti lari di jalan raya, trail running dilakukan di permukaan yang tidak rata, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Memahami cara mencegah cedera sangat penting bagi trail runner pemula dan yang berpengalaman. Yuk, kita bahas bersama-sama bagaimana strategi menghindari cedera saat trail running.
1. Latihan kekuatan dan propriosepsi
Membangun kekuatan pada kelompok otot utama sangat penting bagi trail runner. Program latihan kekuatan yang menyeluruh harus berfokus pada:
- Kekuatan kaki: Latihan seperti squat dan lunge dapat membantu memperkuat otot kaki.
- Stabilitas inti: Inti yang kuat mendukung keseimbangan dan postur tubuh selama berlari.
- Latihan propriosepsi: Aktivitas yang meningkatkan kesadaran tubuh dapat secara signifikan mengurangi terkilirnya pergelangan kaki. Latihan keseimbangan, seperti berdiri dengan satu kaki atau menggunakan permukaan yang tidak stabil, membantu mengembangkan keterampilan ini.
2. Progresi latihan bertahap

Menghindari peningkatan intensitas latihan secara tiba-tiba sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah cedera. Memaksakan diri melampaui kemampuan fisik yang belum siap bisa menyebabkan cedera otot, kelelahan berlebihan, dan menurunkan performa latihan jangka panjang. Pedoman umum yang direkomendasikan adalah meningkatkan jarak tempuh mingguan tidak lebih dari 10 persen.
Pendekatan bertahap ini memungkinkan tubuh beradaptasi dengan peningkatan tuntutan fisik tanpa membebaninya secara berlebihan. Dengan memberikan waktu yang cukup untuk proses adaptasi ini, kamu akan lebih mampu mempertahankan rutinitas latihan jangka panjang, sekaligus menghindari potensi masalah kesehatan yang sering muncul akibat latihan yang berlebihan.
3. Peningkatan teknik
Teknik lari yang tepat dapat mengurangi risiko cedera secara signifikan. Kamu perlu fokus pada:
- Langkah yang lebih pendek: Ini mengurangi gaya pengereman pada kaki dan meningkatkan kontrol.
- Condong ke depan: Mempertahankan posisi condong ke depan membantu mengurangi dampak tekanan pada sendi.
- Kesadaran medan: Berlatihlah membaca medan di depan untuk mengantisipasi rintangan, yang dapat membantu dalam melakukan penyesuaian cepat saat berlari.
4. Cross-training

Menggabungkan bentuk latihan lain ke dalam rutinitas trail running sangat penting untuk mencegah cedera. Latihan yang berfokus hanya pada satu jenis aktivitas fisik, seperti lari, dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada kelompok otot tertentu.
Dengan melakukan cross-training, seperti berenang, bersepeda, atau yoga, kamu memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan otot yang sering digunakan saat lari, sekaligus tetap meningkatkan kebugaran dan kekuatan secara keseluruhan.
Aktivitas seperti berenang atau bersepeda membantu melatih otot-otot yang mungkin tidak terlalu banyak digunakan saat berlari, tetapi penting untuk keseimbangan dan stabilitas tubuh.
Yoga, di sisi lain, bermanfaat dalam meningkatkan fleksibilitas dan keseimbangan, serta membantu mengurangi ketegangan pada otot dan sendi.
Dengan memvariasikan latihan, tubuh menjadi lebih seimbang, risiko cedera berkurang, dan performa lari bisa meningkat secara keseluruhan.
5. Pakai alas kaki yang tepat
Penting untuk berinvestasi pada sepatu berkualitas tinggi yang dirancang untuk medan yang berat. Sepatu khusus trail running menawarkan cengkeraman dan dukungan yang lebih baik dibandingkan dengan sepatu lari biasa. Ini selanjutnya membantu mencegah terpeleset dan jatuh.
6. Nutrisi dan hidrasi

Trail running sering kali memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan karena kondisi yang menantang. Pastikan kamu mendapatkan gizi yang cukup dan terhidrasi sebelum berlari, dan bawalah perlengkapan yang cukup, seperti gel energi dan air. Ini akan membantu menjaga tingkat energi selama berlari dan mengurangi risiko cedera akibat kelelahan.
7. Kesiapsiagaan darurat
Sebaiknya, ajak orang untuk menemanimu selama trail running. Namun, jika kamu memilih untuk melakukannya sendirian, beri tahu orang terdekat tentang rutemu sebelum memulai trail running. Bawalah kotak P3K kecil dengan perlengkapan penting seperti perban dan tisu antiseptik untuk berjaga-jaga jika terjadi cedera ringan atau kecelakaan.
Trail running menawarkan cara yang mengasyikkan untuk merasakan alam sambil tetap bugar, tetapi ada tantangan tersendiri yang dapat menyebabkan cedera. Dengan menggabungkan strategi ini, pelari dapat mengurangi risiko cedera secara signifikan. Menerapkan strategi ini tidak hanya meningkatkan performa tetapi juga memastikan pengalaman lari lintas alam yang lebih aman dan menyenangkan.
Referensi
"Trail Running to Prevent Injuries." dr. Peggy Malone. Diakses pada Desember 2024.
"Top 5 Tips to Prevent Injury This Trail Running Season." The Physio Movement. Diakses pada Desember 2024.
"How To Avoid Injuries During Trail Running." UTMB. Diakses pada Desember 2024.
Vincent, H. K., Brownstein, M., & Vincent, K. R. (2022). Injury prevention, safe training techniques, rehabilitation, and return to sport in trail runners. Arthroscopy Sports Medicine and Rehabilitation, 4(1), e151–e162. https://doi.org/10.1016/j.asmr.2021.09.032