Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh saat Bepergian

Seorang laki-laki duduk di dalam bus.
ilustrasi bepergian dengan bus (pexels.com/TimSon Foox)
Intinya sih...
  • Cek kesehatan 4–8 minggu sebelum berangkat.
  • Dapatkan vaksinasi untuk perlindungan tambahan.
  • Jaga kebersihan diri dengan sering cuci tangan dan hindari gigitan serangga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bepergian bisa jadi kegiatan yang menyenangkan, tetapi perubahan cuaca, perbedaan lingkungan, serta mobilitas yang tinggi bisa membuat tubuh lebih rentan sakit.

Ketika kamu berpindah dari satu tempat ke tempat lain—entah untuk liburan, perjalanan kerja, atau pulang kampung—tubuh bekerja ekstra untuk menyesuaikan diri. Karena itu, menjaga daya tahan tubuh selama perjalanan wajib hukumnya agar aktivitas tetap lancar dan pengalaman berpergian tetap menyenangkan.

Selain itu, perjalanan sering kali membuat kamu berada di tempat umum yang padat, menghadapi udara dingin atau panas ekstrem, hingga jadwal tidur yang berantakan. Semua faktor ini bisa menurunkan imunitas jika tidak diantisipasi dengan baik.

Dengan persiapan dan kebiasaan yang tepat, kamu bisa tetap sehat, bertenaga, dan menikmati perjalanan tanpa gangguan kesehatan. Berikut tips praktis agar tubuh tetap fit saat bepergian.

1. Cek kesehatan 4–8 minggu sebelum berangkat  

Pemeriksaan kesehatan penting untuk mengetahui kondisi tubuh secara menyeluruh dan mendeteksi penyakit sejak dini. Kamu dianjurkan melakukan check-up minimal satu bulan sebelum perjalanan.

Selain itu, pemeriksaan ini juga memudahkan kamu mendapatkan vaksin yang sesuai dengan tujuan perjalanan. Jika ada keluhan kesehatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

2. Dapatkan vaksinasi

Vaksinasi merupakan langkah pencegahan penting bagi para pelancong. Berikut beberapa jenis vaksin yang bisa kamu pertimbangkan sebelum bepergian.

  • Vaksin flu: Cara terbaik untuk menghindari infeksi dan penyebaran flu.  
  • Vaksin tifoid: Diperlukan jika bepergian ke negara berisiko tinggi, seperti Pakistan, India, dan Bangladesh. Tifoid bisa menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, mual, dan diare parah.  
  • Vaksin demam kuning: Dibutuhkan jika bepergian ke Afrika, Eropa, atau Amerika Selatan.  
  • Vaksin meningitis: Wajib bagi yang melakukan ibadah Haji atau Umrah.  
  • Vaksin ensefalitis Jepang: Direkomendasikan untuk perjalanan ke Bangladesh, China, India, Vietnam, Pakistan, atau Nepal. Vaksin ini sebaiknya diberikan minimal satu bulan sebelum berangkat.  
  • Vaksin hepatitis A dan B: Direkomendasikan jika bepergian ke daerah dengan sanitasi buruk atau makanan kurang higienis, umumnya diberikan dua minggu sebelum perjalanan.  

3. Jaga kebersihan diri  

Mencuci tangan.
ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Cuci tangan secara rutin, jaga kebersihan kuku, dan hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Bawa hand sanitizer yang mengandung minimal 60 persen alkohol untuk melindungi dari kuman. Ingat, hand sanitizer bukan pengganti mencuci tangan dengan sabun dan air.

4. Hindari gigitan serangga

Gunakan losion atau spray antinyamuk dan langkah lain untuk mencegah gigitan serangga. Nyamuk, kutu, dan kutu pasir bisa menularkan penyakit seperti malaria, demam kuning, Zika, dengue, chikungunya, dan penyakit Lyme. Serangga ini biasanya lebih aktif saat cuaca hangat.

5. Konsumsi makanan bergizi

Makin lama perjalanan, makin besar risiko tubuh kekurangan nutrisi. Pelancong dengan dana terbatas kerap mengonsumsi banyak karbohidrat dan sedikit protein demi menghemat pengeluaran. Padahal, protein penting untuk melawan infeksi dan memperbaiki otot. Suplemen vitamin juga bisa membantu menjaga tubuh tetap fit. Diskusikan suplemen yang kamu butuhkan dengan dokter.

6. Pilih makanan dan minuman aman

Street food, makanan pinggir jalan.
ilustrasi street food (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Makanan atau minuman yang terkontaminasi bisa menyebabkan diare dan penyakit lain yang mengganggu liburan.

Biasanya, makanan panas, makanan kering atau kemasan aman dikonsumsi. Minuman botol, kaleng, dan panas juga umumnya aman. Berhati-hatilah kalau kamu membeli makanan di pinggir jalan. Juga, pelajari cara memilih makanan dan minuman yang lebih aman untuk menghindari sakit.

7. Siapkan obat yang cukup selama perjalanan  

Jika kamu bepergian ke luar negeri, mengisi ulang resep obat di luar negeri bisa sulit. Oleh karena itu, pastikan kamu membawa obat yang cukup untuk seluruh perjalanan. Simpan resep dokter dan obat dalam kemasan asli, terutama saat melewati bea cukai. Pastikan juga obat yang dibawa legal di negara tujuan karena aturan setiap negara bisa berbeda.

Demikianlah tips untuk menjaga daya tahan tubuh selama perjalanan. Dengan tubuh yang kuat, liburan bisa menyenangkan dan meninggalkan kenangan indah bersama orang-orang tercinta!

Referensi

"Your Survival Guide to Safe and Healthy Travel." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada November 2025.

"Stay Healthy During Vacation." GWS Medika. Diakses pada November 2025.

"Staying Healthy While You Travel." Johns Hopkins Medicine. Diakses pada November 2025.

"10 Tips for Staying Healthy Ahead of Travel." SCTI New Zealand. Diakses pada November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Berpulang di Usia 61 Tahun, Ini Riwayat Penyakit Epy Kusnandar

04 Des 2025, 09:46 WIBHealth