5 Bahaya Akibat Kekurangan Natrium, Mineral Utama pada Garam

Biasa terjadi pada individu yang membatasi asupan garam

Natrium adalah elektrolit penting dan komponen utama garam meja. Asupan natrium yang terlalu tinggi telah dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Banyak pedoman yang juga menganjurkan individu agar membatasi asupan natrium.

Namun, meskipun terlalu banyak natrium menyebabkan berbagai masalah, makan terlalu sedikit natrium juga ternyata tidak sehat. Kira-kira, apa bahaya yang mungkin ditimbulkan akibat kurangnya natrium?

Berikut adalah bahaya yang tidak banyak diketahui akibat membatasi natrium secara berlebihan.

1. Meningkatkan resistensi insulin

5 Bahaya Akibat Kekurangan Natrium, Mineral Utama pada Garamilustrasi tes darah (pexels.com/PhotoMIX Company)

Resistensi insulin terjadi saat sel-sel tubuh tidak merespons dengan baik sinyal dari hormon insulin, yang menyebabkan peningkatan level insulin serta gula darah. Kondisi ini diyakini merupakan pendorong utama banyak penyakit serius, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Satu studi dalam jurnal Metabolism yang melibatkan 152 peserta yang sehat menemukan terjadinya peningkatan resistensi insulin dalam 7 hari setelah peserta menjalani diet rendah natrium.

2. Meningkatnya risiko kematian akibat gagal jantung

5 Bahaya Akibat Kekurangan Natrium, Mineral Utama pada Garamilustrasi gagal jantung (pexels.com/Puwadon Sang-ngern)

Gagal jantung terjadi saat jantung tidak memompa cukup darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan darah dan oksigen. Ini bukan berarti jantung berhenti bekerja sepenuhnya, namun tetap saja ini adalah masalah kesehatan yang sangat serius.

Yang menarik untuk diketahui, diet rendah natrium justru dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian pada penderita gagal jantung. Satu ulasan dalam American Journal of Hypertension menemukan bahwa bagi individu dengan gagal jantung, rendahnya asupan natrium dapat meningkatkan risiko kematian. Bahkan, efek ini tergolong kuat, di mana individu yang membatasi asupan natrium memiliki risiko kematian 160 persen lebih tinggi. Namun, hasil tersebut sangat dipengaruhi oleh satu penelitian saja, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.

Baca Juga: Ini 5 Fakta Penting Natrium yang Perlu Kamu Ketahui 

3. Meningkatkan kolesterol LDL dan trigliserida

5 Bahaya Akibat Kekurangan Natrium, Mineral Utama pada Garamilustrasi tes darah (unsplash.com/Hush Naidoo)

Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk peningkatan LDL atau kolesterol jahat dan trigliserida. Sejumlah penelitian menemukan bahwa pola makan rendah natrium dapat meningkatkan kadar LDL dan trigliserida.

Dalam tinjauan studi pada orang sehat dalam Cochrane Database of Systematic Reviews, diketahui bahwa diet rendah natrium menyebabkan peningkatan 4,6 persen kolesterol LDL dan 5,9 persen peningkatan trigliserida. Ulasan lain dalam Cochrane Database of Systematic Reviews juga melaporkan adanya peningkatan 2,5 persen pada kolesterol dan 7 persen peningkatan trigliserida.

4. Meningkatkan risiko kematian bagi penderita diabetes

5 Bahaya Akibat Kekurangan Natrium, Mineral Utama pada Garamilustrasi tes gula darah (pexels.com/Artem Podrez)

Pasien diabetes memiliki peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Banyak pedoman untuk individu dengan diabetes yang merekomendasikan mereka untuk membatasi asupan garam.

Namun, penelitian dalam jurnal Diabetes Care menemukan hubungan antara asupan natrium yang rendah dan peningkatan risiko kematian di antara mereka yang menderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kendati demikian, ini adalah studi observasional, dan hasilnya harus diinterpretasikan dengan hati-hati.

5. Meningkatkan risiko hiponatremia

5 Bahaya Akibat Kekurangan Natrium, Mineral Utama pada Garamilustrasi garam (pexels.com/Artem Beliaikin)

Hiponatremia merupakan kondisi yang ditandai dengan rendahnya kadar natrium dalam darah. Gejala hiponatremia mirip dengan gejala dehidrasi. Pada kasus yang parah, hiponatremia bisa menyebabkan pembengkakan otak, yang memicu sakit kepala, kejang, koma, dan bahkan kematian.

Menurut studi pada Clinica Chimica Acta, orang dewasa lanjut usia memiliki risiko hiponatremia yang lebih tinggi. Ini karena mereka cenderung mengidap penyakit atau mengonsumsi obat yang dapat mengurangi kadar natrium dalam darah.

Atlet juga berisiko tinggi mengembangkan hiponatremia terkait olahraga. Dalam kasus ini, biasanya hal itu disebabkan karena mereka minum terlalu banyak air dan gagal mengganti natrium yang hilang melalui keringat, menurut penjelasan studi di British Journal of General Practice.

Terlalu banyak asupan natrium memang bisa berbahaya, tapi terlalu sedikit juga bisa berakibat serius. Untuk asupan natrium atau garam yang optimal bisa berbeda-beda untuk tiap individu tergantung pada kondisi masing-masing.

Jika kamu memiliki kondisi medis dan penyedia layanan kesehatan menyarankanmu untuk membatasi asupan natrium, ikuti arahan dokter. Namun, jika kamu adalah individu dengan kondisi yang sehat, tidak ada bukti kuat bahwa mengikuti diet rendah natrium akan meningkatkan kesehatanmu.

Baca Juga: Tak Cuma Natrium, 5 Zat Gizi Ini Juga Berkaitan dengan Hipertensi 

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya