Kalau bicara soal ketiak, hal yang paling sering dibahas biasanya adalah seputar aroma, cara untuk memutihkan, dan bulu-bulu halus yang tumbuh di sana. Padahal, ada banyak fakta menarik yang perlu kamu tahu soal bagian tubuh yang satu ini.
Ketiak adalah bagian tubuh yang unik dan bahkan bisa menjadi daya tarik tersendiri darimu. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta menarik ketiak yang perlu kamu ketahui!
Dalam sebuah lubang kecil di setiap sisi ketiak, terdapat sekitar 20 simpul kelenjar getah bening meski kamu tak akan dapat merasakannya kecuali dalam keadaan bengkak. Kelenjar ini berperan sangat penting sebagai sistem imun untuk menyaring racun dan melawan infeksi.
Seringnya, kelenjar getah bening di area ketiak yang bengkak merupakan indikasi virus flu yang sedang menyerang tubuh. Namun, hal tersebut juga dapat menjadi gejala awal kanker payudara. Selain di area ini, pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar tulang selangka juga merupakan indikasi kanker payudara.
Ada dua kelenjar keringat di dalam tubuh, yakni kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin tersebar di sebagian besar permukaan tubuh. Sementara itu, kelenjar apokrin berada di ketiak dan sekitar area kemaluan serta selalu ditumbuhi dengan rambut-rambut halus yang lebih lebat dibandingkan permukaan tubuh lainnya.
Pada dasarnya, kulitmu merupakan rumah bagi berbagai macam bakteri dengan beberapa di antaranya cukup bermanfaat (disebut juga microbiome). Jenis bakteri ini pun sangat bervariasi tergantung dari lingkungannya. Adapun sebuah studi menunjukkan bahwa pada ketiak, jenis bakteri dominan yang ditemukan adalah Betaproteobacteria, Corynebacterium, dan Staphylococcus dan dapat berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Peneliti dari Firmenich, Geneva, melakukan studi untuk membuat produk deodoran yang lebih baik bagi konsumen. Dalam studi yang dipublikasikan di Chemical Sense, ditemukan bahwa keringat wanita memiliki kandungan sulfur tak berbau, yang menghasilkan aroma seperti bawang saat bercampur dengan keringat. Sementara itu, keringat laki-laki memiliki kandungan asam lemak yang lebih tinggi, sehingga menghasilkan aroma seperti keju saat kontak dengan bakteri.
Hiperhidrosis (keringat berlebihan) dapat menjadi hal yang sangat mengesalkan bagi mereka yang mengalami. Menurut dr. Sonam Yadav dari India, kondisi ini dapat di atas dengan botoks. Tindakan ini bekerja dengan cara mengontrol sinergi antara neuromuskuler dan kelenjar keringat.
Meski berkeringat banyak sekalipun, anak-anak cenderung tidak mengalami kondisi 'bau ketek' karena faktor adrenarche. Adrenarche merupakan istilah untuk fase saat anak-anak mulai mengalami tanda-tanda kematangan secara seksual yang diakibatkan oleh peningkatan produksi hormon tertentu.
Pada dasarnya, hal yang menyebabkan bau adalah bakteri, bukan keringat. Ilmuwan pun tengah mencoba menemukan deodoran yang dapat mematikan beberapa bakteri penyebab bau. Pasalnya, produk yang ada sekarang justru membunuh seluruh jenis bakteri, termasuk yang berfungsi untuk melindungimu melawan infeksi jamur.
Nah, dari delapan fakta ini, mana yang baru buatmu? Share pendapatmu di kolom komentar ya!