Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Gen Z dan Millenial Cenderung Mengalami Stres

lilin aromaterapi yang menyala (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Maraknya digitalisasi membuat Gen Z dan Millenial cenderung mengalami stres, menurut survei IPSOS tahun 2023. Bahkan, tak sedikit yang mengalami stres dalam waktu lama hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Perkembangan zaman membuat maraknya digitalisasi. Masuknya teknologi juga membuat tuntutan jadi makin tinggi. Makanya wajar Gen Z dan Millenial cenderung stres lebih tinggi," ujar Indah Sundari, S.Psi, M.Psi dalam acara peluncuran Plossa Mini Isi Ulang, pada Kamis (18/01/2024).

Padatnya aktivitas dapat membuat seseorang mengalami stres yang berdampak pada kesehatan fisik maupun emosional. Kesehatan emosional yang kurang terjaga bisa membuat stres menjadi titik awal seseorang merasakan gejala yang mengganggu.

Indah menyebut bahwa beberapa penelitian telah menemukan aromaterapi bisa membantu kurangi stres. Teknik ini bisa menjadi pilihan anak muda yang sedang mengalami stres.

Stres karena masalah keuangan

ilustrasi stres (freepik.com/ jcomp)

Setiap manusia memang harus memiliki rasa stres untuk bisa melakukan sesuatu yang sifatnya menantang. Namun, stres bisa masuk ke dalam tahap yang bahaya jika berlebihan atau berkepanjangan.

Dalam survei tersebut, sebanyak 43 persen responden dari Gen Z merasakan stres, sedangkan Millenial 37 persen dan proporsi baby boomers hanya 18 persen.

"Gen Z banyak menerima informasi, beribu-ribu dalam sehari tanpa bisa mengolahnya dengan matang dari teknologi. Akhirnya belum selesai, jadi overload, sudah kepenuhan sendiri, akibatnya stres berlebihan," kata Indah.

Adapun faktor tertinggi penyebab stres adalah masa depan keuangan sebanyak 47 persen pada Gen Z dan 43 persen Millenial. Kedua, masalah keuangan sehari-hari yang mana 42 persen dialami Gen Z dan 39 persen Millenial (Deloitte, 2022).

Gejala stres menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), meliputi:

  • Susah tidur.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Pegal-pegal.
  • Kram di beberapa bagian tubuh.
  • Memiliki nafsu makan berlebihan.
  • Gampang sedih dan cemas.
  • Mudah marah.
  • Sulit konsentrasi.

Aromaterapi bantu mengatasi stres

ilustrasi aromaterapi (pexels.com/Mareefe)

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi bisa membantu pasien yang tengah menjalani perawatan intensif untuk mengurangi rasa cemas dan menjadi lebih tenang dalam waktu cepat (Journal of Advanced Nursing, 2004).

Dilansir WebMD, para ahli berpendapat bahwa aromaterapi bekerja dengan mengaktifkan area di hidung yang disebut reseptor bau, mengirimkan pesan melalui sistem saraf ke otak.

Hal ini juga dapat berdampak pada hipotalamus, yang mungkin merespons minyak dengan menciptakan bahan kimia otak yang memberikan perasaan nyaman seperti serotonin.

Beberapa ahli berpendapat, ketika kita mengoleskan minyak esensial pada kulit, minyak tersebut menimbulkan respons pada kulit dan bagian tubuh lainnya, seperti persendian.

Penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, berupa:

  • Meringankan stres, kecemasan dan depresi.
  • Meningkatkan perasaan rileks.
  • Meningkatkan kualitas tidur.
  • Membantu meningkatkan kualitas hidup orang-orang dengan masalah kesehatan jangka panjang seperti demensia.
  • Meringankan jenis nyeri tertentu termasuk nyeri akibat batu ginjal dan osteoartritis lutut.
  • Melawan bakteri saat mengoleskannya ke kulit.
  • Meringankan beberapa efek samping pengobatan kanker, seperti mual dan nyeri.

“Untuk mengatur stres bisa dimulai dengan merelaksasi pikiran, salah satunya menggunakan aromaterapi sebagai inhaler. Menghirup aromaterapi yang menyegarkan bisa membuat pikiran lebih tenang dan fokus,” jelas Indah.

Selain inhaler, kamu juga bisa menambahkan teknik akupresur di di berbagai titik akupunktur yang berada di tubuh untuk mengatasi stres dan sulit tidur, yang mana metode ini sudah diakui secara medis bedasarkan kaidah ilmiah kedokteran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us