Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2025: Tema, Makna, dan Sejarahnya

Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2025
ilustrasi Hari AIDS (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Tema Hari AIDS Sedunia 2025 menekankan pentingnya kepemimpinan politik, kerja sama internasional, dan pendekatan berpusat pada hak asasi manusia untuk mengakhiri AIDS pada 2030.
  • Cara menyemarakkan Hari AIDS Sedunia 2025: penggalangan dana, mengenakan pita merah, unggah konten di media sosial, hadiri acara peringatan, baca informasi HIV/AIDS, dan periksakan diri.
  • Sejarah Hari AIDS Sedunia dimulai pada 1988 oleh WHO dan UNAIDS dengan tema yang berfokus pada kesadaran dampak AIDS serta kampanye pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada 1 Desember, WHO bersama para mitra dan komunitas di seluruh dunia memperingati Hari AIDS Sedunia 2025 dengan tema "Overcoming disruption, transforming the AIDS response" atau “Mengatasi Disrupsi, Mengubah Respons Terhadap AIDS”. Melalui tema ini, WHO menyerukan kepemimpinan politik yang berkelanjutan, kerja sama internasional, serta pendekatan yang berpusat pada hak asasi manusia untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2030.

Setelah puluhan tahun kemajuan, respons terhadap HIV kini berada di persimpangan. Banyak layanan penyelamatan nyawa mengalami gangguan, sementara berbagai komunitas menghadapi peningkatan risiko dan kerentanan. Namun, di tengah tantangan tersebut, harapan tetap tumbuh melalui tekad, ketangguhan, dan inovasi dari komunitas yang terus berjuang untuk mengakhiri AIDS.

1. Tema Hari AIDS Sedunia 2025

Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2025
Ilustrasi AIDS (freepik.com/freepik)

WHO kini menekankan kembali pentingnya kepemimpinan politik, kerja sama internasional, serta pendekatan yang berpusat pada hak asasi manusia dalam upaya mengakhiri AIDS pada 2030. Sejalan dengan tema Hari AIDS Sedunia 2025, “Overcoming disruption, transforming the AIDS response”, WHO mengajak seluruh negara dan komunitas untuk memperkuat respons global terhadap HIV di tengah berbagai disrupsi layanan kesehatan yang masih terjadi.

Kampanye ini menyoroti bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus dapat dinikmati oleh setiap orang. Dalam praktiknya, setiap individu harus memiliki akses tanpa hambatan terhadap layanan pencegahan, tes, pengobatan, dan perawatan HIV, tanpa stigma maupun diskriminasi.

Stigma dan diskriminasi terkait HIV/AIDS masih menjadi tantangan besar yang menghambat upaya penanggulangan. Banyak orang enggan memeriksakan diri karena takut mendapat perlakuan negatif. Selain itu, layanan kesehatan yang tidak merata membatasi akses terhadap perawatan yang dibutuhkan.

Melalui kampanye Hari AIDS Sedunia 2025, WHO menegaskan beberapa poin penting berikut:

  • Kesehatan adalah hak asasi manusia
  • Pencegahan memberdayakan dan melindungi. Akses yang sama terhadap pencegahan, kunci menghentikan infeksi baru
  • Atasi stigma dan diskriminasi
  • Memprioritaskan dan menjangkau populasi rentan
  • Memperjuangkan akses terhadap pengobatan yang menyelamatkan nyawa untuk menekan virus HIV
  • Maju menuju masa depan bebas AIDS

Gerakan ini membawa harapan bahwa penderita HIV/AIDS atau mereka yang berisiko dan terdampak HIV tidak perlu takut untuk memeriksakan diri dan bisa mendapatkan akses kesehatan penuh. Dengan demikian, dunia dapat mengakhiri anggapan AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030. 

2. Cara menyemarakkan Hari AIDS Sedunia 2025

Hari AIDS Sedunia mengajak siapa saja untuk meningkatkan awareness akan pentingnya HIV/AIDS. Kamu pun bisa ambil langkah untuk ikut berpartisipasi, lho. Begini cara yang bisa kamu lakukan:

  • Penggalangan dana untuk kampanye HIV/AIDS
  • Mengenakan pita merah
  • Mengunggah konten di media sosial terkait hal positif yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan HIV/AIDS
  • Menghadiri acara peringatan dengan komunitas HIV/AIDS
  • Membaca lebih banyak informasi tentang HIV/AIDS
  • Memeriksakan diri guna mengetahui risiko HIV/AIDS.

Untuk unggahan di media sosial, kamu dapat membagikan konten dari berbagai lembaga dunia. Misalnya, WHO, UNAIDS, atau bahkan Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, bisa juga dengan mengunggah template yang sudah disediakan oleh WHO.

3. Sejarah AIDS dijadikan peringatan tahunan

Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2025
ilustrasi Hari AIDS Sedunia, World AIDS Day (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Hari AIDS Sedunia pertama kali dipahami sebagai sarana untuk memanfaatkan kesenjangan media yang ada antara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 1988 dan Natal. James Bunn, seorang jurnalis yang menjabat di WHO, yakin bahwa audiens tidak akan tertarik pada cerita tersebut setelah hampir 1 tahun meliput kampanye itu

Dia dan rekannya, Thomas Netter, memutuskan bahwa 1 Desember adalah tanggal yang ideal. Selanjutnya, ia menghabiskan 16 bulan setelahnya untuk merancang dan mengimplementasikan acara perdana.

Hari AIDS Sedunia pertama berfokus pada tema anak-anak dan remaja untuk meningkatkan kesadaran akan dampak AIDS pada keluarga. Jadi, bukan hanya kelompok yang biasa distigmatisasi oleh media (termasuk laki-laki gay dan biseksual serta pengguna narkoba suntik).

Sejak 1996, operasi Hari AIDS Sedunia diambil alih oleh UNAIDS yang memperluas cakupan proyek menjadi kampanye pencegahan dan pendidikan sepanjang tahun. Selanjutnya, pada 2004, World AIDS Campaign terdaftar sebagai organisasi nirlaba independen yang berbasis di Belanda. 

Sejarah peringatan Hari AIDS Sedunia penting untuk diketahui. Tak sekadar gerakan, adanya kampanye dan tema yang ditetapkan merupakan wujud gerakan guna mengurangi penularan HIV/AIDS. Lebih besar dari itu, slogan tersebut digunakan sepanjang tahun untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas komitmen terhadap HIV/AIDS. 

4. Tema Hari AIDS Sedunia setiap tahunnya

Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2025
ilustrasi Hari AIDS Sedunia (pexels.com/Anna Tarazevich)

Nah, berikut tema-tema Hari AIDS Sedunia setiap tahunnya:

  • 1998: A World United Against AIDS
  • 1989: Our Lives, Our World—let’s take care of each other
  • 1990: Women and AIDS
  • 1991: Sharing the Challenge
  • 1992: AIDS—a community commitment
  • 1993: Time to Act
  • 1994: AIDS and the Family
  • 1995: Shared Rights, Shared Responsibilities
  • 1996: One World, One Hope
  • 1997: Children Living in a World of AIDS
  • 1998: Force for Change—world AIDS campaign with young people
  • 1999: Listen, Learn, Live! World AIDS campaign with children and young people
  • 2000: AIDS: Men Make a Difference
  • 2001: I Care, Do You?
  • 2002: Stigma and Discrimination
  • 2003: Stigma and Discrimination
  • 2004: Women, Girls, HIV and AIDS
  • 2005: Stop AIDS. Keep the Promise
  • 2006: Stop AIDS. Keep the Promise—accountability
  • 2007: Stop AIDS. Keep the Promise—leadership
  • 2008: Stop AIDS. Keep the Promise—lead, empower, deliver
  • 2009: Universal Access and Human Rights
  • 2010: Universal Access and human Rights
  • 2011: Getting to Zero
  • 2012: Together We Will End AIDS
  • 2013: Zero Discrimination
  • 2014: Close the Gap
  • 2015: On the Fast-Track to End AIDS
  • 2016: Hands Up for HIV Prevention
  • 2017: My Health, My Right
  • 2018: Know Your Status
  • 2019: Communities Make the Difference
  • 2020: Global Solidarity, Shared Responsibility
  • 2021: End Inequalities. End AIDS. End Pandemics.
  • 2022: Equalize
  • 2023: Let Communities Lead
  • 2024: Take the Rights Path: My Health, My Right!
  • 2025: Overcoming disruption, transforming the AIDS response

Peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember tak dibuat hanya untuk penderita HIV/AIDS, ya. Kamu dan kita semua bisa menyemarakkannya demi mengentaskan stigma serta diskriminasi untuk dunia yang lebih baik. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us

Latest in Health

See More

Apa Itu Tes VCT untuk Deteksi Dini Penularan HIV/AIDS?

01 Des 2025, 11:04 WIBHealth