Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenis Daging Penyebab Hipertensi, Jangan Berlebihan Konsumsi

Meskipun dibutuhkan oleh tubuh, mengonsumsi daging berlebihan akan membawa dampak buruk. (unsplash.com/José Ignacio Pompé)
Intinya sih...
  • Daging sapi mengandung nutrisi penting, tapi konsumsi yang salah bisa berdampak buruk bagi tubuh.
  • Studi dari The Pennsylvania State University menemukan bahwa daging merah dan olahan meningkatkan risiko hipertensi.
  • Masak daging dengan benar, hindari konsumsi berlebihan, dan imbangi dengan sayuran serta buah-buahan.

Daging merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Daging sapi, misalnya, sudah menjadi bahan makanan paling populer dan banyak dikonsumsi warga dunia. Menurut Beef Cattle Research Council (BCRC), daging sapi mengandung berbagai nutrisi penting, seperti protein, lemak, zat besi, vitamin B6, vitamin B12, dan sebagainya.

Namun, daging pun bisa berdampak kurang baik bagi tubuh kita, terutama ketika dikonsumsi secara salah. Lantas, apa jenis daging penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi? Bagaimana cara yang tepat dalam mengonsumsi daging? Nah, jawabannya ada dalam artikel ini. Yuk, disimak!

Jenis daging yang bisa memicu hipertensi

ilustrasi daging merah (unsplash.com/Eiliv Aceron)

Berdasarkan studi yang dirilis oleh The Pennsylvania State University, didapatkan fakta bahwa daging merah dan daging olahan bisa meningkatkan risiko hipertensi karena mengandung lemak jenuh, kolesterol, dan tinggi natrium sehingga dapat memengaruhi kondisi tubuh seseorang, terutama jika dikaitkan dengan kardiovaskular. Seorang peneliti epidemiologi gizi sekaligus asisten profesor di bidang ilmu kesehatan masyarakat, Laila Al-Shaar, mengungkapkan pandangannya juga mengenai hal ini. Menurutnya, studi mengenai kaitan antara daging olahan dan hipertensi sekaligus membuktikan bahwa mengonsumsi daging tidak selamanya baik bagi kesehatan.

Diharapkan dengan adanya berbagai macam studi dan pernyataan dari para ahli tentang hal ini akan mengedukasi masyarakat dalam hal pola makan. Ya, daging jelas sangat dibutuhkan tubuh karena kaya nutrisi. Namun, tetap saja kita diwajibkan untuk menjaga pola makan dan tidak mengonsumsinya secara salah atau berlebihan.

Lalu, bagaimana cara mengonsumsi daging yang aman?

ilustrasi memasak daging (unsplash.com/Nanxi wei)

Secara umum, daging merah dan daging olahan yang banyak dikonsumsi adalah daging sapi, kambing, domba, dan babi. Di sisi lain, ayam termasuk daging putih yang mengandung mioglobin dalam jumlah rendah. Nah, ternyata mengonsumsi daging pun ada aturannya:

  • Masaklah daging dengan benar agar bakteri di dalamnya mati. Memasak daging secara salah bisa saja menyebabkan keracunan bagi pencernaan, seperti dijelaskan dalam laman National Health Service.
  • Jangan terlalu banyak mengonsumsi daging merah atau daging olahan.
  • Hindari mengonsumsi lemak pada daging.
  • Sedapat mungkin tidak mengombinasikannya dengan santan kental.
  • Imbangi dengan konsumsi sayuran dan buah-buahan.
  • Pada kasus khusus, mengonsumsi daging mungkin tidak diperbolehkan demi alasan medis.

Mengonsumsi makanan tentu saja harus dilakukan secara benar dan seimbang. Untuk membatasi asupan daging harian, kamu bisa menggantinya dengan menu lain, seperti ikan, ayam, tahu, tempe, atau telur. So, dengan pola makan yang benar, itu menunjukkan bahwa kita peduli terhadap kesehatan diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
Delvia Y Oktaviani
Yudha
EditorYudha
Follow Us