ilustrasi di salon (pexels.com/cottonbro studio)
Meskipun kamu bisa terkena asma terkait pekerjaan hampir di semua tempat kerja, tetapi ada beberapa industri yang risikonya lebih besar.
Menurut Simpson Millar, berikut ini 10 jenis pekerjaan yang berisiko lebih tinggi terkena asma akibat kerja:
- Penata rambut.
- Perawat hewan.
- Pembuat roti.
- Tukang giling.
- Pekerja logam.
- Pekerja farmasi.
- Produsen bahan kimia.
- Pembuat karpet.
- Pekerja produksi makanan.
- Penangan perekat.
Penata rambut menempati urutan pertama karena sering terpapar bahan kimia, seperti garam persulfat dalam pemutih, dan helai rambut yang dipotong.
Penelitian pada tahun 2022 menetapkan bahwa penata rambut menghadapi risiko 20 kali lipat lebih tinggi terkena gejala pernapasan akibat paparan persulfat.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang asma yang disebabkan oleh pekerjaan, ini seharusnya mendorong semua pihak untuk membuat tempat kerja yang lebih aman. Perlindungan kesehatan pekerja tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga produktivitas dan kesejahteraan perusahaan secara keseluruhan.
Referensi
Del Roio, L. C., Mizutani, R. F., et al. (2021). Work-related asthma. Jornal Brasileiro De Pneumologia.
Macan, J., Babić, Ž., et al. (2022). Respiratory toxicity of persulphate salts and their adverse effects on airways in hairdressers: a systematic review. International Archives of Occupational and Environmental Health, 95(8), 1679–1702.
Simpson Millar. Diakses pada Mei 2024. World Asthma Day.