Kandung Kemih Terlalu Aktif? Hindari 8 Makanan dan Minuman Ini

Apakah kamu sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil? Mungkin kamu memiliki kandung kemih overaktif atau overactive bladder (OAB). Kondisi ini disebabkan oleh fungsi penyimpanan pada kandung kemih yang kurang baik, sehingga mendorong untuk selalu ingin buang air kecil. Urine yang keluar tanpa bisa dihentikan ini disebut juga inkontinensia urine.
Maka dari itu, kamu perlu mengetahui hal apa saja yang dapat menyebabkan kondisi tersebut semakin buruk. Selain dengan memeriksakan diri dan mendapat penanganan dari dokter, kamu bisa mencegahnya agar kondisi tidak semakin parah dengan menghindari makanan dan minuman berikut ini.
1. Makanan pedas

Bagi beberapa orang, makanan pedas amat menggugah selera. Namun, sayangnya bagi orang-orang dengan kandung kemih yang terlalu aktif harus menghindarinya. Alasannya, rasa pedas dari cabai dapat merangsang lapisan kandung kemih yang akhirnya memicu keinginan untuk buang air kecil.
Makanan pedas juga kadang dapat menyebabkan nyeri kandung kemih. Makanan pedas tak harus dihindari 100 persen. Namun, cobalah untuk mengurangi tingkat kepedasan makanan yang kamu konsumsi.
2. Buah citrus

Dilansir Health Grades, asam sitrat dalam buah maupun jus citrus baiknya dihindari oleh orang-orang dengan kandung kemih terlalu aktif.
Makanan atau minuman asam secara umum bisa menyebabkan masalah, mengingat asam bisa meningkatkan tingkat keasaman pada urine. Bila urine yang asam berada di kandung kemih, itu cenderung mengiritasi dan memicu gejala, yakni kebelet kencing. Bahkan kandung kemih bisa kejang sehingga kamu mengompol.
Maka dari itu, hindari konsumsi citrus seperti jeruk, lemon, jeruk nipis, dan jeruk bali.
3. Tomat dan produknya

Dilansir Cleveland Clinic, tomat adalah makanan asam yang berpotensi mengiritasi kandung kemih dan memperburuk OAB. Produk yang perlu dihidari termasuk: pasta tomat, saus piza, saus tomat, dan saus salsa.
4. Makanan dan minuman berkafein

Makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi dan teh dapat memperburuk keadaan kandung kemih yang terlalu aktif. Pasalnya, kafein bersifat diuretik (meningkatkan jumlah produksi urine dan membantu tubuh membuang kelebihan air) serta mengiritasi lapisan kandung kemih.
Contoh makanan dan minuman yang mengandung kafein selain teh dan kopi adalah cokelat, minuman berenergi, minuman bersoda, dan guarana.
5. Makanan atau minuman dengan pemanis

Dilansir Cleveland Clinic, ada beberapa bukti bahwa pemanis buatan maupun alami dapat meningkatkan gejala OAB.
Ini bukan berarti menggunakan pemanis dilarang. Namun, kamu harus bijak dan mulai bereksperimen dan memperhatikan apakah gejala OAB berkurang saat kamu mengurangi asupan pemanis dalam pola makan harian.
6. Minuman beralkohol

Dilansir Healthline, hindari minum minuman beralkohol seperti bir, wine, dan liquor. Alkohol diketahui dapat mengiritasi kandung kemih dan mengganggu sinyal ke otak yang akhirnya membuat otak mengira kandung kemihmu penuh sehingga isinya harus segera dikeluarkan.
7. Seimbangkan asupan cairan

Mungkin kamu mengira dengan mengurangi minum, maka dorongan untuk bolak-balik ke kamar kecil bisa berkurang. Faktanya, dalam kasus OAB, kata kuncinya adalah 'keseimbangan'.
Terlalu banyak minum air memang tidak disarankan, tetapi terlalu sedikit asupan cairan juga bisa membuat urine lebih pekat dan asam, sehingga juga bisa bikin bolak-balik ke kamar mandi. Kurangnya asupan cairan juga bisa meningkatkan risiko sembelit.
Anjurannya adalah minum cairan setara dengan enam gelas isi 8 ons (236 ml) per hari dan batasi minum air pada malam hari.
8. Bawang

Seperti halnya makanan pedas dan asam, bawang dapat menyebabkan masalah kandung kemih dan meningkatkan keinginan untuk buang air kecil. Bawang mentah adalah penyebab utamanya, jadi masak dulu bawang sebelum mengonsumsinya untuk mengurangi efek buruknya terhadap kandung kemih.
Itulah beberapa makanan dan minuman yang perlu dihindari untuk orang-orang dengan kandung kemih yang terlalu aktif, sehingga mengurangi frekuensi bolak-balik buang air kecil. Bila keluhan ini sangat mengganggu, konsultasikan segera dengan dokter, ya.