Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa saat Tidur Kamu Gak Pernah Bersin? Ini 5 Penyebabnya!

ilustrasi tidur (pexels.com/ Ivan Oboleninov)
ilustrasi tidur (pexels.com/ Ivan Oboleninov)

Bersin seperti yang kamu tahu adalah salah satu refleks alami tubuh yang muncul ketika hidung teriritasi oleh debu, serbuk, atau partikel kecil lainnya. Kamu mungkin gak sadar kalau saat tidur, tubuhmu gak pernah tiba-tiba bersin. Padahal, udara kamar bisa saja berdebu atau penuh alergen.

Pertanyaan ini sering bikin penasaran, apalagi buat orang yang sensitif terhadap alergi. Meskipun terlihat sederhana, tidak bersin saat tidur adalah hasil dari mekanisme kompleks tubuh yang memastikan kamu tetap bisa istirahat dengan baik. Nah, biar makin jelas, simak lima penyebab kamu gak bisa bersin saat tidur.

1. Aktivitas otak yang berubah saat tidur

ilustrasi otak (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi otak (pexels.com/Anna Shvets)

Dilansir dari dari National Library of Medicine, tidur ternyata terbagi dalam beberapa fase, secara garis besar ada fase tidur non-REM (Rapid Eye Movement) dan tidur REM. Saat tidur sangat dalam, khususnya pada fase REM, otak menurunkan aktivitas sensorik yang biasanya memicu refleks kamu saat bersin.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa area otak yang mengatur respon motorik, termasuk refleks, menjadi kurang aktif selama fase tidur tertentu. Jadi, meskipun ada debu atau alergen masuk ke hidung, sinyalnya tidak cukup kuat untuk membuat kamu bersin saat itu juga, dalam hal ini saat kamu tidur.

2. Relaksasi otot membuat tubuh lebih tenang

ilustrasi bangun tidur (pexels.com/miriam-alonso)
ilustrasi bangun tidur (pexels.com/miriam-alonso)

Ketika tidur, otot-otot tubuhmu, termasuk otot di saluran pernapasan, jadi lebih rileks. Di situlah pentingnya tidur untuk proses pemulihan tubuh. Kondisi ini ternyata juga membuat hidung dan rongga pernapasan kamu gak terlalu responsif terhadap iritasi ringan yang memicu bersin.

Dilansir Sleep Foundation, otot yang melemah sementara saat tidur REM sebenarnya bertujuan melindungi tubuh dari gerakan berlebihan yang bisa membahayakan. Efek sampingnya, refleks bersin juga ikut tertahan sampai kamu bangun atau masuk ke fase tidur yang lebih ringan.

3. Sistem saraf lebih “diam” saat istirahat

Ilustrasi orang tidur (unsplash.com/Adi Goldstein)
Ilustrasi orang tidur (unsplash.com/Adi Goldstein)

Refleks bersin dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Saat kamu terjaga, sistem ini bekerja penuh sehingga tubuh bisa cepat merespons debu atau iritasi. Namun, di saat kamu sedang tidur, aktivitas sistem saraf ikut melambat.

National Library of Medicine menjelaskan bahwa penurunan aktivitas saraf selama tidur membuat tubuh kurang peka terhadap rangsangan eksternal, termasuk kebutuhan untuk bersin. Inilah yang bikin kamu bisa tidur nyenyak tanpa terganggu meski kamarmu tentu gak sepenuhnya bebas debu.

4. Hidung masih bisa menyaring, tapi dengan cara lain

ilustrasi sedang sakit (unsplash.com/candidbcolette)
ilustrasi sedang sakit (unsplash.com/candidbcolette)

Walaupun refleks bersin sedang berhenti saat kamu tidur, tubuh tetap punya mekanisme perlindungan lain, lho! Rambut-rambut halus (silia) di dalam hidung kamu akan terus bekerja menyaring debu atau partikel kecil yang masuk. Nah, proses ini akan jalan otomatis tanpa bikin kamu terbangun.

Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), silia di dalam hidung berfungsi seperti penyapu kecil yang menggerakkan partikel asing keluar dari saluran pernapasan. Jadi, walau kamu gak bersin, hidung tetap menjaga agar udara yang masuk saluran pernapasan lebih bersih.

5. Bersin baru terjadi saat bangun atau hampir bangun

ilustrasi bersin (pexels.com/olly)
ilustrasi bersin (pexels.com/olly)

Pernah gak kamu ngalamin begitu bangun tidur langsung bersin beberapa kali? Ternyata, itu adalah hal yang wajar. Ketika tubuh berpindah dari fase tidur ke fase bangun, sistem saraf dan otot kembali aktif, sehingga refleks bersin bisa muncul lagi.

Hal ini dijelaskan Harvard Medical School bahwasanya alergen atau debu yang sempat menumpuk di hidung saat kamu tidur biasanya langsung memicu bersin ketika sistem tubuh kembali siaga penuh. Jadi, bersin setelah bangun sebenarnya bentuk “balas dendam” tubuh setelah menahan diri semalaman.

Jadi, kalau penasaran kenapa kamu gak pernah terbangun karena bersin di tengah malam, jawabannya ada di cara tubuh bekerja dengan cerdas. Menariknya, hal sederhana kayak bersin bisa kasih gambaran betapa kompleksnya mekanisme tubuh manusia, bukan?

Referensi

“Sleep architecture: Stages of sleep and their functions”. NCBI Bookshelf. Diakses September 2025.

“What Happens When You Sleep?”. Sleep Foundation. Diakses September 2025.

MacVane SH, So W, Nicolau DP, Kuti JL. In vitro activity of human-simulated epithelial lining fluid exposures of ceftaroline, ceftriaxone, and vancomycin against methicillin-susceptible and -resistant Staphylococcus aureus. Antimicrobial Agents and Chemotherapy. 2014 Dec;58(12):7520-6.

Eugene AR, Masiak J. The Neuroprotective Aspects of Sleep. MEDtube Science. 2015 Mar;3(1):35-40. PMID: 26594659; PMCID: PMC4651462.

“Sleep and health education”. Harvard Medical School – Division on Sleep Medicine. Diakses September 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

7 Latihan Fisik untuk Persiapan Tubuh sebelum Mendaki

05 Sep 2025, 19:13 WIBHealth