Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Sering Sakit Perut setelah Makan Sahur?

ilustrasi makan sahur (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Refluks asam dapat menyebabkan sakit perut setelah sahur, terutama jika mengalir ke kerongkongan.
  • Makan berlebihan dapat meregang lambung dan menyebabkan sakit perut yang berkepanjangan.
  • Makanan sulit dicerna, alergi makanan, dan sindrom iritasi usus besar dapat memicu sakit perut setelah sahur.

Selama Ramadan, makan sahur sangat penting untuk memberikan energi sepanjang hari dan membuat tubuh tetap fit. Namun, pernahkah kamu merasa sakit perut setelah sahur? Jika ya, kamu tidak sendirian.

Perut yang terasa tidak nyaman, kembung, atau bahkan nyeri setelah sahur dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jenis makanan yang dikonsumsi, kebiasaan makan yang terburu-buru, hingga gangguan pencernaan.

Di bawah ini dibahas mengenai beberapa penyebab umum sakit perut setelah makan sahur dan cara untuk mencegahnya agar ibadah puasa berjalan lancar dan nyaman.

1. Refluks asam

Refluks asam ialah kondisi saat asam dan isi lambung mengalir ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di bagian belakang mulut.

Gejala refluks asam yang paling umum adalah nyeri ulu hati. Setiap orang bisa mengalami hal ini setidaknya beberapa kali dalam hidupnya. Akan tetapi, orang yang mengalami gejala refluks asam lebih dari dua kali dalam seminggu mungkin memiliki kondisi yang dikenal sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD), yang dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobati. Orang dengan refluks asam mungkin merasakan nyeri di perutnya, biasanya di bagian tengah perut.

2. Makan terlalu banyak

ilustrasi makan berlebihan (freepik.com/master1305)

Lambung manusia biasanya dapat menampung sekitar satu atau dua cangkir makanan. Saat makan berlebihan, lambung akan meregang seperti balon untuk menampung kelebihan makanan. Saat lambung mengembang melebihi kapasitas normalnya, ini dapat menyebabkan sakit perut.

Berapa lama ketidaknyamanan ini bertahan tergantung pada apa yang kamu makan. Makanan berlemak perlu waktu lebih lama untuk dicerna. Jadi, jika kamu makan terlalu banyak gorengan, kamu akan mengalami sakit perut yang berkepanjangan.

3. Makan makanan yang sulit dicerna

Beberapa makanan sulit dicerna dan dapat menyebabkan gejala negatif, seperti sering kentut, kembung, refluks asam, diare, sembelit, dan mual. Berikut ini beberapa makanan yang paling sulit dicerna:

  • Produk susu.
  • Gorengan dan makanan berlemak tinggi lainnya.
  • Sayuran kucifer, seperti brokoli, kubis, kangkung, lobak, dan sawi hijau.
  • Makan ultra proses, yang meliputi makanan cepat saji, camilan asin, kue, makanan beku, dan minuman ringan.
  • Polong-polongan, termasuk kacang-kacangan dan lentil.
  • Makanan pedas.

4. Alergi makanan

ilustrasi alergi makanan (freepik.com/freepik)

Alergi makanan juga dapat menyebabkan sakit perut setelah sahur. Alergen makanan yang umum, meliputi:

  • Susu.
  • Kerang.
  • Gluten.
  • Kacang-kacangan.

Gejala alergi makanan dapat meliputi:

  • Kram perut.
  • Muntah.
  • Mual.
  • Gatal-gatal.
  • Mengi.
  • Pusing.
  • Pembengkakan lidah.

Jika kamu mengonsumsi makanan pemicu sebelum tidur, gejala mungkin akan muncul pada pagi hari. Akan tetapi, gejala alergi juga dapat muncul kapan saja sepanjang hari.

5. Sindrom iritasi usus besar

Pada orang yang memiliki sindrom iritasi usus besar/irritable bowel syndrome (IBS), mengonsumsi makanan tertentu saat sahur dapat memicu gejala IBS.

Mengonsumsi susu, buah, dan kafein dalam kopi dapat memicu sakit perut, kembung, dan gas. IBS menyebabkan diare kronis atau sembelit sebagai akibat dari kondisi tersebut. IBS dapat diobati melalui diet yang dimodifikasi dan mengurangi stres.

6. Kopi

ilustrasi kopi (freepik.com/freepik)

Bagi banyak orang, minum secangkir kopi saat sahur dapat memicu keinginan untuk buang air besar. Ini karena kopi memicu pelepasan gastrin, hormon yang diproduksi lambung yang mempercepat aktivitas di usus besar.

Uniknya lagi, kopi tanpa kafein juga terbukti menghasilkan respons yang serupa. Kalau kamu sering mengalami sakit perut di pagi hari, ada baiknya mengurangi asupan kopi dan minuman berkafein lainnya saat sahur.

7. Sembelit

Seseorang dikatakan mengalami sembelit jika buang air besar kurang dari tiga kali seminggu. Sembelit dapat menyebabkan sakit perut, bersama dengan gejala lainnya. Gejalanya meliputi:

  • Kesulitan buang air besar.
  • Perasaan buang air besar tidak tuntas.
  • Tinja kering.
  • Tinja menggumpal dan keras.
  • Nyeri saat buang air besar.

Dengan memahami penyebab sakit perut setelah sahur, kamu bisa lebih bijak dalam memilih makanan dan mengatur pola makan saat sahur. Menjaga kesehatan pencernaan selama bulan puasa sangat penting agar ibadah tetap lancar dan tubuh tetap fit sepanjang hari.

Dengan sedikit perhatian pada apa yang kamu konsumsi dan bagaimana cara mengonsumsinya, kamu bisa menghindari ketidaknyamanan pencernaan dan menikmati puasa dengan lebih baik.

Referensi 

"Foods to Avoid During Digestive Problems." Everyday Health. Diakses Maret 2025. 
"Stomach Pain After Eating? Here Are 7 Things It Could Be." Gastro Health Partners. Diakses Maret 2025. 
"Caffeine Side Effects." Healthline. Diakses Maret 2025. 
"What Causes Stomach Pain in the Morning?" Medical News Today. Diakses Maret 2025. 
"Stomach Pain After Eating Breakfast." Livestrong. Diakses Maret 2025. 
"4 Ways to Stop Digestive Discomfort After a Supersized Meal." Michigan Medicine. Diakses Maret 2025. 
"Waking Up with Stomach Pain." Verywell Health. Diakses Maret 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us