Mengapa Stres Membuat Jantung Kita Berdebar?

Situasi yang sulit seperti perjalanan macet atau pekerjaan yang belum selesai mendekati batas waktu membuat sebagian dari kita merasa stres. Adanya stres tersebut menimbulkan berbagai reaksi pada tubuh. Mungkin kamu juga pernah merasakan jantung berdebar ketika sedang stres.
Adanya berbagai reaksi tubuh ketika stres, termasuk jantung berdebar sebenarnya merupakan hal yang normal. Ingin tahu mengapa stres dapat menyebabkan jantung berdebar? Berikut penjelasannya!
1. Mengenal stres

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan menjelaskan, stres adalah setiap situasi dan kondisi yang menekan. Setiap perubahan yang terjadi dapat menimbulkan stres.
Stres bisa dialami oleh siapa saja, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Misalnya, adanya pekerjaan yang menumpuk atau tenggat waktu pekerjaan yang dipercepat dapat menyebabkan stres bagi pekerja. Adanya ujian mendadak atau perubahan sekolah dari luring menjadi daring saat awal pandemik juga dapat menyebabkan stres bagi anak-anak.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), cara menghadapi stres antara orang yang satu dengan lainnya akan berbeda. Maka dari itu, dampak stres dan koping terhadap stres akan bervariasi setiap orang.
2. Tidak semua stres berdampak buruk

Stres memengaruhi otak dan tubuh. Sedikit stres sebenarnya hal yang bagus bagi seseorang dan dapat melindungi diri mereka. Stres yang normal bisa memberikan dampak positif, misalnya membantu mempercepat pekerjaan ketika sedang mengejar tenggat waktu suatu pekerjaan.
Dilansir Healthline, setelah melalui kondisi stres, maka detak jantung dan laju napas akan kembali seperti semula serta otot akan relaksasi kembali. Dalam waktu yang singkat, tubuh akan kembali ke kondisi normal.
Namun sebaliknya, stres yang berlebih menyebabkan seseorang tersebut kewalahan dan memicu respons fight, flight, atau freeze. Stres berdampak negatif apabila sering terjadi dan dialami dalam jangka waktu panjang. Maka dari itu, penting untuk mempelajari bagaimana mengelola stres dengan baik demi kesehatan psikis dan fisik.
3. Stres menimbulkan berbagai reaksi pada tubuh

Stres bukan sekadar perasaan. Stres memicu berbagai reaksi pada tubuh, seperti peningkatan tekanan darah, pembuluh darah menyempit, hingga kesulitan bernapas. Stres yang dialami dapat menimbulkan rasa ketakutan, kecemasan, tidak mampu untuk santai, jantung berdebar, kesulitan bernapas, gangguan pola tidur, hingga terjadi perubahan pola makan.
Stres merupakan respons alami biologis ketika berhadapan dengan situasi yang berpotensi berbahaya. Seketika itu, tubuh akan menghasilkan hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon tersebut menyebabkan jantung berdetak lebih cepat. Hormon tersebut juga menyebabkan energi meluap-luap, sehingga ketika mengalami stres akan merasa lelah.
4. Peran hormon adrenalin

Saat tubuh merasa terancam, bagian otak, yaitu hipotalamus, akan bereaksi. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin.
Adanya hormon adrenalin akan memicu:
- Peningkatan detak jantung.
- Peningkatan laju napas.
- Mempermudah otot menggunakan glukosa.
- Pembuluh darah berkontraksi.
- Menghambat produksi insulin.
- Merangsang produksi keringat.
5. Peran hormon kortisol

Dilansir WebMD, hormon kortisol merupakan hormon stres yang utama. Hormon kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon kortisol dapat memengaruhi bagian pada otak yang mengontrol suasana hati, motivasi, dan rasa takut.
Beberapa peran hormon kortisol antara lain:
- Membantu otak memanfaatkan glukosa secara efektif.
- Meningkatkan jumlah glukosa di darah.
- Mengubah respons sistem imun tubuh.
- Meredam sistem reproduksi dan proses pertumbuhan.
- Memengaruhi bagian otak yang mengatur rasa takut, motivasi, dan suasana hati.
6. Cara mengelola stres

Stres yang berlebihan dan waktu yang lama dapat memengaruhi kondisi kesehatan. Maka dari itu, penting untuk mengelola stres dengan baik.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola stres bisa dengan:
- Menjaga rutinitas kegiatan sehari-hari.
- Istirahat yang cukup.
- Mengonsumsi makanan sehat.
- Tetap terhubung dengan orang lain.
- Rutin berolahraga.
Stres merupakan respons tubuh yang normal ketika tubuh merasa terancam. Stres menimbulkan berbagai reaksi pada tubuh, salah satunya jantung berdebar. Adanya berbagai reaksi pada tubuh disebabkan hormon seperti adrenalin dan kortisol yang meningkat. Semoga menambah wawasanmu, ya!