Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Julian Jagtenberg

Bergumul dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, sering kali menjadi beban yang mengganggu kedamaian hidup. Mengingat kesehatan mental sangat krusial, maka perlu adanya intervensi medis untuk meminimalkan gangguan.

Beragam penanganan mulai dari pengobatan, perawatan, hingga coping mechanism direkomendasikan oleh ahli kesehatan mental kepada individu yang bersangkutan. 

Berbicara perihal penanganan masalah kesehatan mental khususnya kecemasan, ada satu teknik khusus yang fokus untuk menurunkan intensitas perasaan atau trauma dengan pengalihan menggunakan pancaindra. Teknik ini dikenal dengan teknik grounding (grounding techniques) yang bertujuan untuk menjauhkan dari pikiran negatif dan melepaskan jerat trauma masa lalu yang mengganggu mental. 

Penasaran dengan teknik yang satu ini? Yuk, simak!

1. Bagaimana cara kerja teknik grounding?

unsplash.com/Jonathan Leppan

Di samping dapat meredam kecemasan, teknik grounding juga digunakan untuk mengatasi disosiasi atau kilas balik, ketika seseorang mengalami gangguan stres pasca trauma (PTSD). Ini tertuang dalam studi dalam jurnal BMJ tahun 2015.

Sederhananya, teknik grounding dijadikan metode pengalihan perhatian untuk menjauhkan dari pikiran, ingatan, atau perasaan yang mengganggu secara mental.

Melansir Verywell Mind, teknik grounding sering kali melibatkan pancaindra berupa suara, sentuhan, penciuman, perasa, dan penglihatan agar bisa terkoneksi dengan realitas dengan cepat. Di saat yang sama, teknik ini dapat mengurangi kemungkinan mengingat-ingat masa lalu.

Perlu diketahui, teknik grounding bersifat subjektif. Artinya, keberhasilan teknik ini pada satu orang belum tentu berhasil juga pada orang lain. Seseorang mungkin harus melakukan beberapa kali percobaan sebelum bisa tahu hasilnya, berhasil atau tidak.

2. Metode teknik grounding

Editorial Team

Tonton lebih seru di