Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penggunaan Keratin dan Krim Pelurus Rambut Tingkatkan Risiko Kanker 

ilustrasi meluruskan rambut (freepik.com/freepik)

Rambut lurus dan halus sering kali menjadi impian bagi banyak orang. Ini mendorong beberapa orang untuk mencari metode perawatan yang efektif. Salah satu cara yang populer adalah menggunakan perawatan keratin atau krim pelurus rambut.

Walaupun banyak yang merasa hasilnya memuaskan, tetapi penelitian mengungkapkan adanya potensi risiko kanker terkait dengan penggunaan produk tersebut.

Berikut ini akan dibahas mengenai perawatan keratin dan krim pelurus rambut, serta hasil penelitian terkait risiko kesehatan yang berkaitan dengan penggunaannya.

1. Apa itu perawatan keratin dan krim pelurus rambut?

ilustrasi krim pelurus rambut (freepik.com/freepik)

Perawatan keratin dan krim pelurus rambut adalah metode yang bertujuan untuk mengubah struktur rambut menjadi lebih lurus dan mudah diatur. Untuk mencapainya, produk-produk ini menggunakan bahan kimia, salah satunya adalah formaldehida.

Formaldehida adalah senyawa kimia yang berfungsi untuk merubah struktur alami rambut. Rambut memiliki ikatan sulfur yang membuatnya agak keriting atau bergelombang. Formaldehida bekerja dengan cara merusak ikatan sulfur ini, sehingga rambut menjadi lebih lurus.

2. Hasil studi: penggunaan produk pelurus rambut dapat meningkatkan risiko kanker

ilustrasi meluruskan rambut (freepik.com/freepik)

Penelitian dalam Journal of the National Cancer Institute tahun 2022 menemukan bahwa perempuan yang menggunakan krim pelurus rambut empat kali atau lebih setiap tahun memiliki lebih dari dua kali lipat risiko untuk mengembangkan kanker rahim, dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.

Temuan terpisah dalam jurnal Environmental Research dalam tahun yang sama menemukan bahwa perempuan pascamenopause yang rutin menggunakan krim pelurus rambut memiliki risiko peningkatan 50 hingga 70 persen untuk mengembangkan kanker rahim.

Hasil penelitian lain dalam International Journal of Cancer menjelaskan, perempuan yang sering menggunakan krim pelurus rambut selama masa remaja memiliki peningkatan risiko untuk mengembangkan kanker payudara.

3. Apa penyebabnya?

ilustrasi meluruskan rambut (freepik.com/prostooleh)

Dilansir The Wall Street Journal, Tamarra James-Todd, seorang profesor epidemiologi reproduksi lingkungan di Harvard T.H. Chan School of Public Health, mengemukakan bahwa penelitiannya menunjukkan adanya sejumlah bahan kimia berbahaya dalam produk-produk tertentu.

Namun, perlu dicatat bahwa temuan penelitian ini tidak menyatakan bahwa produk-produk tersebut secara langsung menyebabkan kanker. Lebih tepatnya, penelitian ini mengidentifikasi adanya asosiasi antara penggunaan produk tersebut dan peningkatan risiko kanker.

Belum jelas zat kimia atau kombinasi zat kimia apa yang mungkin menyebabkan peningkatan risiko kanker tersebut. Namun, dosis tinggi dan paparan yang sering terhadap formaldehida telah dikaitkan dengan leukemia dan kanker nasofaring.

4. Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan perawatan rambut?

ilustrasi penggunaan keratin (freepik.com/freepik)

Produk krim pelurus rambut, termasuk perawatan keratin yang diklaim bebas formaldehida, sebenarnya dapat mengandung metilen glikol yang melepaskan formaldehida saat dipanaskan, yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Langkah-langkah yang bisa kamu lakukan sebagai konsumen meliputi pengawasan bahan-bahan terkait formaldehida pada label produk. Gunakan layanan yang menyediakan basis data untuk memeriksa keamanan produk kosmetik.

Dalam perawatan salon, kamu disarankan untuk bertanya kepada penata rambut tentang kandungan produk. Meskipun sulit untuk mendeteksi zat pengganggu endokrin, ingatlah selalu istilah seperti paraben atau ftalat dalam daftar bahan.

Banyak orang menggunakan perawatan keratin dan krim pelurus rambut. Namun, tetap penting untuk memahami potensi risiko kesehatan yang terkait. Sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan tersebut, cobalah untuk kritis dan selektif dalam memilih produk serta mempertimbangkan alternatif yang lebih aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nida Z
EditorNida Z
Follow Us