Rumput laut adalah jenis sayuran dari laut yang dikonsumsi secara global. Misalnya pada sushi, campuran sup dan salad, dijadikan camilan sehat, dan masih banyak lagi. Konsumsi rumput laut juga banyak ditemukan dalam bentuk suplemen.
Selain rasanya yang gurih, rumput laut juga menyimpan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Apa saja manfaatnya tersebut? Simak ulasannya di bawah ini, ya!
Setiap jenis rumput laut memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Misalnya, berdasarkan FoodData Central dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), 1 cup (80 gram) rumput laut wakame mentah mengandung:
Sementara itu, 1 sendok makan (7 gram) spirulina kering menyediakan:
Melansir Healthline, rumput laut juga mengandung vitamin A, C, E, dan K, begitu juga folat, zink, sodium, kalsium, dan magnesium.
Kelenjar tiroid memproduksi hormon untuk membantu mengontrol pertumbuhan, produksi energi, reproduksi, serta perbaikan kerusakan sel di dalam tubuh. Tiroid bergantung pada yodium untuk memproduksi hormon. Tanpa yodium yang cukup, akan terjadi perubahan berat badan, mengalami kelelahan, atau terjadi pembengkakan di leher dari waktu ke waktu.
Perlu diketahui, kebutuhan asupan yodium harian adalah 150 mcg per hari.
Berikut adalah kandungan yodium rata-rata dari beberapa jenis rumput laut:
Berdasarkan sebuah penelitian dalam Sultan Qaboos University Medical Journal tahun 2007, rumput laut mengandung asam amino yang disebut tirosin, yang berkolaborasi dengan yodium untuk membantu tiroid melakukan tugasnya dengan baik.
Berdasarkan sebuah studi dalam Journal of Clinical Pathology tahun 2010, radikal bebas membuat antioksidan menjadi kurang reaktif. Apabila produksi berlebihan dalam tubuh, akan menyebabkan beberapa penyakit, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Kandungan flavonoid dan karotenoid dalam rumput laut juga dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Ada beberapa penelitian yang memfokuskan perhatiannya pada karotenoid spesifik yaitu fucoxanthin. Menurut sebuah penelitian dalam International Journal of Molecular Sciences tahun 2013, fucoxanthin adalah karotenoid utama yang ditemukan dalam alga cokelat, seperti wakame, dan memiliki kapasitas antioksidan 13,5 kali lebih besar dari vitamin E.
Ada pula penelitian yang membuktikan bahwa fucoxanthin dapat melindungi membran sel secara lebih baik bila dibandingkan dengan vitamin A.
Meski tubuh tak selalu bisa menyerap fucoxanthin dengan baik, penyerapannya dikatakan bisa ditingkatkan dengan mengonsumsinya bersama lemak.
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Gut Microbes tahun 2017, rumput laut adalah sumber serat yang sangat baik yang mampu meningkatkan kesehatan usus. Kandungannya bisa mencapai 25-75 persen dari berat kering rumput laut.
Sementara itu, berdasarkan sebuah laporan dalam International Journal of Biological Macromolecules tahun 2018, senyawa gula dalam rumput laut yang disebut polisakarida tersulfat (sulfated polysaccharides) telah terbukti dapat membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik, memproduksi asam lemak rantai atau short-chain fatty acids (SCFA) yang memberi nutrisi pada sel-sel yang melapisi usus.
Menurut studi dalam jurnal Advances in Food and Nutrition Research tahun 2011, senyawa fucoxanthin dalam rumput laut bisa mengurangi lemak tubuh. Bahkan, rumput laut memiliki beberapa efek menguntungkan seperti menunda lapar dan memperlambat pengosongan perut.
Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi fucoxanthin mengalami penurunan berat badan dan meningkatkan protein metabolisme pada tikus. Sementara itu, uji coba pada hewan lainnya juga menunjukkan hasil serupa. Fucoxanthin disebutkan mampu mengurangi kadar gula darah dan membantu menurunkan berat badan.
Itu dia berbagai manfaat sehat dari konsumsi rumput laut. Meski menyehatkan, konsumsilah dengan bijak, tidak berlebihan. Selain itu, agar manfaat yang didapat maksimal, kombinasikan dengan pola makan bergizi seimbang, ya!