Ikuti Saran Dokter Ini untuk Mengenali Ciri-ciri Pneumonia pada Anak

Kasus pneumonia Mycoplasma pada anak-anak muncul di beberapa negara, termasuk Indonesia. Walaupun Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi kita tetap harus waspada terhadap pneumonia pada anak.
Maka dari itu, IDN Times menghadirkan dr. Revina Tranggana, SpA, M.Kes, dokter spesialis anak di Eka Hospital Family Pluit dalam Health Talk yang disiarkan langsung di Instagram @idntimes pada Kamis (7/12/2023).
1. Gejala pneumonia pada anak

Dokter Revina menjelaskan bahwa gejala pneumonia kurang lebih sama dengan flu biasa. Ini termasuk batuk, pilek, dan demam tinggi. Selain itu, anak juga cenderung malas makan dan minum serta tidak bertenaga.
Karena pneumonia secara spesifik menyerang paru-paru, maka perbedaan utama yang bisa terlihat adalah adanya bercak hitam saat anak diperiksa menggunakan pemeriksaan radiologi.
"Biasanya kalau dokter menggunakan stetoskop, bisa didengar napas anak sudah beda atau tidak normal. Dari situ kita bisa tahu kalau anak mengalami pneumonia. Untuk lebih tegas lagi, pemeriksaan bisa dilakukan dengan radiologi," jelas dr. Revina.
"Kalau paru-paru normal, saat di-scan akan terlihat hitam semua, tapi kalau pneumonia akan ada bercak-bercak," tambahnya.
2. Kapan harus ke dokter?

Menurut dr. Revina, saat anak mengalami batuk dan flu tanpa demam yang sudah berlangsung sekitar 5 hari, anak harus dibawa ke dokter. Jika gejalanya disertai dengan demam yang tak kunjung hilang hingga 3 hari, anak juga harus dibawa ke dokter.
"Yang harus kita waspadai itu kalau anak demam tapi demamnya langsung tinggi banget. Suhunya mungkin di atas 38,5 atau 39 Celsius, dan berlangsung hingga berhari-hari," dr. Revina menjelaskan.
Anak yang memiliki masalah kekebalan tubuh dan kekurangan gizi perlu mendapatkan perhatian ekstra. Pasalnya, anak dengan kondisi tersebut bisa mengalami gejala yang langsung parah, contohnya sesak napas. Jika itu terjadi, anak harus segera dibawa ke dokter.
3. Tips mencegah pneumonia pada anak

Pencegahan utama pneumonia pada anak adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Ini termasuk rutin mencuci tangan dan menggunakan masker saat keluar rumah. Jika orang tua baru saja keluar dari rumah, disarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan kontak dengan anak.
"Contohnya saat orang tua mencium anak dan memegang anak. Jadi, walaupun anak di rumah saja, tetap bisa terkena infeksi virus dan bakteri karena kontak itu tadi. Buat anak dan orang tua, kebersihan jadi nomor satu," dr. Revina menegaskan.
Selain kebersihan, tips lainnya adalah memberikan anak makanan bergizi. Saat anak mendapakan nutrisi dan istirahat yang cukup, ini akan membantu anak melawan penyakit.
"Jika anak gizinya bagus, nutrisinya tercukupi, daya tahannya juga bagus, itu akan memproduksi antibodi yang lebih bagus untuk melawan bakteri," tambah dr. Revina.
Pneumonia pada anak ditandai dengan gejala batuk pilek dan mungkin disertai dengan demam. Penyakit ini bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan mencukupi nutrisi anak.