Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stres saat Liburan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

ilustrasi stres saat liburan (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Stres liburan adalah perasaan tertekan selama musim liburan.
  • Penyebab stres saat liburan antara lain ekspektasi tinggi, tekanan keluarga, gangguan afektif musiman, dan tekanan finansial.
  • Tips untuk mengatasi stres saat liburan meliputi membuat perencanaan ke depan, mengatakan "tidak" pada beberapa acara, dan menjaga kebiasaan sehat.

Liburan dikaitkan dengan relaksasi dan kesenangan. Namun, bagi beberapa orang, liburan bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan.

Apakah kamu langsung cemas saat membayangkan hiruk pikuk musim liburan? Apakah jantungmu berdebar kencang saat memikirkan tentang menghabiskan sepanjang hari bersama keluarga besar? Apakah membayangkan pengeluaran selama liburan membuatmu sulit tidur?

Jika ya, kamu tidak sendirian. Bagi beberapa orang, liburan bisa menjadi pengalaman yang penuh dengan stres. 

Baca terus untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi stres selama liburan.

1. Apa itu stres saat liburan

Stres liburan adalah perasaan tertekan atau kewalahan yang muncul selama musim liburan.

Stres saat liburan bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak. Penyebab utamanya adalah karena banyaknya ekspektasi menjelang liburan. Liburan kerap dikaitkan dengan kumpul keluarga, ritual, dan momen yang indah. Semua ekspektasi ini dapat menimbulkan tekanan.

2. Tanda stres liburan

ilustrasi tanda stres saat liburan (unsplash.com/Sinitta Leunen)

Stres saat liburan bermanifestasi seperti bentuk stres pada umumnya. Berikut adalah beberapa tanda yang paling umum:

  • Kesulitan tidur.
  • Otot tegang.
  • Rahang mengepal.
  • Otak tidak bisa berhenti berpikir.
  • Sakit kepala.
  • Sakit perut atau masalah pencernaan.
  • Pusing.
  • Gemetar.
  • Iritabilitas.

Jika kamu merasakan salah satu atau beberapa gejala di atas saat memikirkan atau merencanakan liburan, kemungkinan besar kamu sedang mengalami stres saat liburan. 

3. Penyebab stres liburan

Stres liburan tidak datang begitu saja, melainkan muncul akibat berbagai kegiatan saat liburan yang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi. Berikut penyebabnya:

  1. Tradisi hari raya. Ada banyak ekspektasi seputar liburan dan hari raya, seperti pertemuan sosial, belanja, dan ritual. Ekspektasi ini dapat menyebabkan tekanan.
  2. Tekanan keluarga. Liburan menjadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga besar. Sayangnya, kumpul keluarga bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi beberapa orang.
  3. Gangguan afektif musiman. Beberapa orang mengalami gangguan depresi mayor dengan pola musiman. Ini mungkin terjadi saat liburan dan musim hujan, ketika paparan cahaya matahari menjadi lebih singkat.
  4. Keuangan. Liburan juga merupakan saat banyak orang harus mengeluarkan lebih banyak uang. Hal ini dapat menyebabkan tekanan finansial.

4. Cara mengatasinya

ilustrasi orang sedang beristirahat (freepik.com/gpointstudio)

Beberapa strategi dapat membantu meminimalkan stres yang menyertai liburan. Berikut ini tipsnya:

  1. Buat perencanaan ke depan. Kamu mungkin memiliki rencana liburan bersama keluarga, teman, dan rekan kerja. Ingatlah bahwa kamu tidak harus menghadiri semuanya. Periksa kembali mana yang bisa kamu hadiri. Jika pertemuan rencananya diadakan di rumahmu, rencanakan menu dan perlengkapan lainnya agar tidak bingung.
  2. Jangan takut untuk mengatakan "tidak". Jika ada terlalu banyak acara, tidak apa-apa untuk mengatakan tidak pada beberapa acara. Ini akan membantu mencegah kewalahan.
  3. Rencanakan pengeluaran. Liburan sering kali diikuti dengan belanja yang lebih banyak. Untuk menghindari stres finansial, buatlah anggaran belanja yang masuk akal dan patuhi itu. 
  4. Ciptakan lingkungan yang menenangkan. Jika kamu menghabiskan liburan di rumah saja, cobalah menyalakan musik alam, lilin wangi, dan buka jendela di hari yang cerah. Musik, wewangian, dan vitamin D dari matahari dapat meningkatkan perasaan tenang dan bahagia.
  5. Pertahankan kebiasaan sehat. Liburan sering kali menjadi momen perusak kebiasaan sehat. Pasalnya, liburan identik dengan kumpul keluarga dan makan makanan manis, duduk dan mengobrol dalam waktu lama, hingga kurang gerak. Cobalah olahraga singkat setiap pagi, berjemur, dan makan cemilan sehat untuk menjaga tubuh tetap sehat.
  6. Berbagi perasaan. Liburan terkadang diikuti rasa lelah, cemas, kesepian, hingga kesedihan. Terima perasaan ini dan terbukalah kepada orang lain. Berbagi perasaan akan membuatmu merasa lebih baik.
  7. Istirahatlah. Jangan lupakan kebutuhan diri sendiri. Tidur siang, jalan-jalan sebentar, membaca buku, atau menonton film lucu. Tertawa membuat seluruh tubuh rileks, dan dapat meredakan ketegangan fisik dan stres.

5. Haruskah menemui dokter

Jika kamu sudah mencoba tips di atas dan suasana hati belum membaik atau gejala terus berlanjut setelah liburan, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Mereka dapat membantu mencari tahu penyebab dan cara mengatasi stres saat liburan dengan lebih baik.

Penting untuk mendengarkan apa yang dikatakan tubuh dan pikiran. Jika situasinya terlalu membuat stres, tanyakan kepada diri sendiri mengapa kamu merasakan hal tersebut dan pertimbangkan apa yang dapat kamu lakukan untuk merasa lebih baik. Dengan mengetahui semua hal ini, kamu bisa lebih siap menghadapi liburan.

Referensi

"6 Tips for Managing Holiday Stress". Healthline. Diakses Desember 2024.
"Holiday stress: A compassionate guide for understanding and managing it". Thriveworks. Diakses Desember 2024.
"5 reasons why you may feel stressed even during holidays or weekends". Healthshots. Diakses Desember 2024.
"9 tips to fend off holiday stress". Mayo Clinic Health System. Diakses Desember 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us