8 Tanda Bahwa Kamu Diam-diam Stres, Akui dan Cari Bantuan Jika Perlu

Shanna Levine MD dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai New York menjelaskan bahwa stres memicu pelepasan kortisol. Hormon ini akan mengganggu kemampuan tubuh dalam memproses gula darah dan mengubah tubuhmu dalam melakukan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat sehingga membuat berat badan jadi fluktuatif, baik naik maupun turun.

Kalau sebelumnya tak bermasalah dan kini tiba-tiba kamu mengalami sakit kepala secara konstan, stres bisa jadi faktor di baliknya. Hal ini tentu akan lebih parah jika kamu sebelumnya memiliki riwayat cenderung terserang migrain.

Penyebabnya tak lain adalah karena stres melepaskan kimiawi dalam tubuh yang menyebabkan perubahan pada saraf dan pembuluh darah di otak. Selain itu, otot-otot juga akan jadi tegang saat kamu stres.

Bagi wanita dewasa umumnya, jerawat akan muncul dan semakin parah mendekati masa menstruasi karena faktor horomon. Namun, stres juga bisa memunculkan jerawat baru yang mengganggu karena produksi beberapa jenis hormon yang lebih besar. Kortisol misalnya, akan membuat kelenjar kulit memproduksi lebih banyak minyak sehingga lebih besar pula kemungkinannya berinteraksi dengan sel-sel kulit mati serta kotoran lain untuk kemudian membentuk jerawat.

Kehilangan beberapa rambut setiap hari merupakan peristiwa yang sangat normal. Namun menurut Mayo Clinic, stres bisa juga membuat jumlah rambut yang rontok jadi begitu signifikan. Di samping itu, stres juga menyebabkan sistem imun tubuh justru menyerang folikel rambutmu dan berdampak pada kerontokan rambut.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, stres akan melemahkan sistem pertahanan tubuh sehingga kamu pun lebih mudah untuk jatuh sakit. Peneliti di Carneige Mellon University, Pittsburgh juga melakukan studi terkait hal ini. Sejumlah relawan disuntikkan virus pilek, lalu hasil yang dillaporkan adalah mereka yang memiliki tingkat stres cukup tinggi cenderung jatuh sakit hingga dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang memiliki tingkat stres lebih sedikit.

Bila tiba-tiba tubuhmu dipenuhi benjolan berwarna merah yang juga gatal, penyebabnya bisa jadi stres berlebihan. Dalam kondisi ini, sistem tubuh menjadi lemah dan senyawa kimiawi histamin pun dilepaskan. Jika stresnya tak kunjung hilang, kamu jadi semakin punya kesempatan untuk mengalami alergi kulit.

Stres juga bisa mengganggu fungsi saluran pencernaanmu, karena memicu produksi asam lambung yang lebih banyak, sehingga menyebabkan sensasi heartburn (sensasi panas dan terbakar di dada). Deborah Rhodes MD dari Mayo Clinic menambahkan bahwa hal tersebut juga memperlambat proses pengosongan perut sehingga menimbulkan efek perut kembung. Bahkan, kemungkinan lebih jauh yang dapat terjadi juga meliputi nyeri dan kram pada perut serta diare.

Mental pun jadi ikut terimbas saat kamu mengalami stres. Terlalu banyak kortisol akan membuatmu lebih susah untuk fokus atau konsentrasi sampai menyebabkan gangguan memori. Tentu saja, risiko untuk depresi dan gangguan juga ikut serta, seperti kata dr. Levine.

Stres juga memiliki tingkat tertentu dan seringnya, tanda-tanda yang cukup halus seperti delapan hal di atas sering diabaikan. Agar tidak keterusan merasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari, yuk mulai introspeksi diri!