Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tes HSG: Tujuan, Proses, Risiko, dan Efek Sampingnya

ilustrasi sinar X (pexels.com/Mart Productions)

Saat hendak menjalankan program kehamilan alias promil, seorang perempuan perlu mengetahui kesehatan reproduksinya. Termasuk memastikan ovarium mampu menghasilkan sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma. 

Tindakan yang diterapkan umumnya adalah tes HSG. Prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh profesional medis di bidangnya. Bagaimana prosesnya?

Apa itu tes HSG?

HSG merupakan singkatan dari hysterosalpingogram yang berarti prosedur medis dengan melibatkan pewarna sinar X. Tindakan ini dilakukan guna mengetahui kondisi saluran tuba dan rahim perempuan.

Saat menjalani program kehamilan, tes HSG dilakukan guna menerapkan tindakan yang sesuai untuk infertilitas. Prosesnya dilaksanakan setidaknya 2 minggu pertama pada siklus menstruasi. Atau, bisa pula setelah periode menstruasi sebelumnya berakhir dan sebelum berovulasi pada periode selanjutnya.

Tindakan HSG tidak diperkenankan bagi perempuan yang sedang hamil. Selain itu, kondisi infeksi panggul juga tidak diperkenankan melakukan prosedur ini.

Tujuan tes HSG

ilustrasi pemindaian MRI (commons.wikimedia.org/GeorgeWilliams21)

Disinggung sebelumnya, tes HSG dilakukan guna mengetahui kondisi kesehatan rahim. Secara spesifik, tes hysterosalpingogram juga bertujuan untuk:

  • Mengetahui keberhasilan ligasi tuba atau pembalikan tuba. HSG dapat mengetahui prosedur ligasi tuba yang menutup tuba falopi, sehingga individu tidak dapat hamil
  • Rencana pencitraan lebih lanjut. Dengan HSG, kamu bisa mengetahui ketidakteraturan dalam rahim, seperti fibroid atau bentuk tidak normal. Berikutnya, bisa disarankan melakukan sonohisterografi dan histeroskopi.

Proses tes HSG

Sebelum menerapkan tes HSG, dokter mungkin terlebih dahulu mengukur kadar hormon luteinizing (LH). Hal tersebut dilakukan guna memastikan kamu sedang tidak dalam kondisi hamil.

Selain itu, dokter juga akan memastikan bahwa kamu tidak mengalami alergi cairan pewarna yang digunakan selama tes HSG. Tentu saja penting dilaksanakan guna meminimalisir risiko.

Sebagai persiapan melakukan tes HSG, ginekolog memintamu meminum pereda nyeri. Obat tersebut disarankan dikonsumsi 1 jam sebelum prosedur dilaksanakan. 

Saat hendak dimulai, kamu akan diminta berbaring di atas meja. Petugas medis akan mengarahkanmu ke bawah alat pencitraan sinar X yang disebut fluoroskop. 

Selanjutnya, petugas medis akan memasukkan spekulum (sejenis penyangga) ke dalam vagina. Tujuannya agar vagina tetap terbuka, baru kemudian serviks dibersihkan. 

Setelah itu, kateter atau disebut kanula dimasukkan ke dalam serviks dan spekulum dilepas. Kemudian, rahim diisi dengan cairan yang mengandung yodium

Ketika tidak terjadi sumbatan, maka cairan akan mengalir ke usus dan terserap secara alami tanpa risiko efek samping. Sebaliknya, jika terjadi sumbatan, maka cairan yodium tidak akan mengalir.

Berikutnya, barulah dokter akan mengambil gambar dengan sinar-X fluoroskop. Carian yodium yang berwarna kontras akan menunjukkan garis besar rahim, saluran tuba, hingga bagaimana cairan dapat bergerak.

Selama proses tes HSG berlangsung, dokter bisa saja meminta untuk bergerak. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan gambaran dari samping. Ketika gambar selesai diambil, tim media akan menghapus kanula.

Risiko efek samping

ilustrasi kram perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Tes HSG diperlukan saat menjalani program kehamilan. Namun, kamu mungkin mengalami efek samping pasca melakukan prosedur tersebut. Termasuk potensi bercak ringan selama beberapa hari setelah tes dilaksanakan. Selain itu, kram, pusing, hingga ketidaknyamanan perut sangat mungkin terjadi.

Potensi risiko besar terjadi apabila individu memiliki reaksi alergi terhadap pewarna (cairan yodium) yang digunakan. Infeksi panggul atau cedera pada rahim juga mungkin terjadi. 

Segera hubungi dokter apabila kamu mengalami gejala berikut:

  • Keputihan dengan aroma tidak sedap
  • Pingsan
  • Sakit kepala 
  • Kram perut
  • Muntah
  • Pendarahan vagina berat
  • Demam

Hasil tes HSG

Umumnya, pelaksanaan prosedur penyinaran membutuhkan waktu kurang dari setengah jam. Hasil pencitraan akan disampaikan oleh radiolog ke dokter, baru kemudian disampaikan kepada pasien.

Jika tes HSG menunjukkan bahwa saluran tuba tersumbat, dokter mungkin menyarankan prosedur yang disebut laparoskopi. Berbeda dengan tes HSG yang menggunakan penyinaran, laparoskopi memungkinkan dokter melihat langsung ke saluran tuba. 

Dokter juga dapat merekomendasikan fertilisasi in vitro atau IVF. Tanyakan pada dokter terkait potensi upaya kehamilan yang mungkin dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan.

Apakah tes HSG menyakitkan?

ilustrasi minum obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Masuknya benda asing ke tubuh berpotensi menyebabkan rasa nyeri yang bikin tidak nyaman. Namun, risiko tersebut bisa dikurangi dengan mengonsumsi pereda nyeri sebagaimana dianjurkan dokter.

Kram bisa terjadi lima menit hingga berhari-hari pasca prosedur dilaksanakan. NSAID yang dijual bebas dapat membantu meredakan rasa sakit. Kamu juga bisa mengonsultasikannya pada dokter untuk penanganan terbaik.

Tes HSG mungkin dapat membersihkan sumbatan ringan di saluran tuba. Meski demikian, tetap konsultasikan pada dokter terkait kebenaran potensi kehamilan pasca prosedur, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
3+
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us