Sudah mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak pernah benar-benar berhasil? Mungkin, ini saatnya mencoba konsep volume eating. Pernah dengar?
Penemu konsep pola makan ini adalah Barbara Rolls, Ph.D, ilmuwan nutrisi dan penulis buku The Volumetrics Weight Control Plan. Kenali, yuk!
Dilansir UW Medicine, volume eating berarti mengonsumsi makanan rendah kalori namun banyak (dari segi volume), serta memiliki kandungan air dan serat yang tinggi. Tujuannya agar kamu merasa kenyang dengan kalori yang lebih rendah.
Logika dasarnya adalah makanan yang mengandung banyak air dan serat akan membuat perut terisi dan mencegah kamu mengonsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan. Ini bisa membantu kamu terhidar dari penambahan berat badan yang tidak diinginkan.
Yang perlu diingat dari konsep volume eating adalah memilih makanan utuh dan padat nutrisi dibandingkan makanan olahan, tetapi tetap dianjurkan mengonsumsi lemak sehat (seperti omega-3 dan omega-6) dalam jumlah kecil.
Contohnya adalah memilih buah potong segar alih-alih jus buah, mengonsumsi roti gandum alih-alih roti putih, atau memakan ikan alih-alih daging merah yang tinggi lemak.
Bisa juga dengan membandingkan jumlah kalorinya. Tahukah kamu kalau 887 gram brokoli dan 3 sendok makan mayones sama-sama mengandung 300 kalori? Menurutmu, mana yang lebih sehat dan mengenyangkan?
Mengutip dari Healthnews, implementasi volume eating yang tepat adalah dengan mengisi 1/4 piring dengan karbohidrat, 1/4 sayuran, 1/4 protein tanpa lemak, dan 1/4 buah-buahan.
Pastikan makan makanan utama tiga kali sehari dengan dua kali camilan agar tidak lemas.
Contoh menunya adalah nasi merah dengan lauk dada ayam panggang tanpa minyak, irisan mentimun atau tomat segar, dan buah semangka.
Untuk menambah citarasa, kamu bisa menambahkan sambal atau membumbui lauk dengan garam, lada, dan rempah lainnya.