Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kesendirian dan sepi bisa saja menjadi pemicu depresi pada sebagian orang. (unsplash.com/Stefan Spassov)

Depresi dan anxiety merupakan dua kondisi mental yang cukup banyak dialami oleh penduduk dunia. Menurut laman Forbes, data statistik kesehatan dunia menunjukkan jika hingga saat ini, gejala depresi tumbuh dari 193 juta menjadi 246 juta jiwa di seluruh dunia. Adapun, penderita anxiety tumbuh dari 298 juta menjadi 374 juta jiwa di seluruh dunia.

Angka di atas merupakan data yang tercatat secara resmi. Para ahli sepakat bahwa di luar sana masih banyak penderita depresi dan anxiety yang tidak tercatat secara resmi. Nah, bicara soal depresi dan anxiety, ternyata masih banyak yang menyamakan keduanya. Padahal, kedua kondisi tersebut bisa dibedakan dan cara mengatasinya pun juga belum tentu sama.

Nah, inilah beberapa perbedaan antara depresi dan anxiety yang wajib kamu ketahui. Yuk, simak sampai tuntas artikelnya!

1. Kondisi penderita

ilustrasi serangan panik yang dialami penderita anxiety (unsplash.com/Joice Kelly)

Dilansir Medical News Today, perbedaan mendasar antara depresi dan anxiety bisa dilihat dari kondisi penderitanya. Beberapa kondisi depresi yang umum:

  • kehilangan minat dan gairah dalam jangka waktu lama;
  • perasaan dan pikiran yang selalu negatif, biasanya bisa mengarah pada tindakan menyakiti diri sendiri;
  • hampa, kesepian, rasa bersalah, tidak berharga, dan kesedihan intens, merupakan kondisi yang nyaris selalu dialami penderita depresi;
  • suasana hati yang sangat rendah dan kurangnya energi untuk melakukan aktivitas harian;
  • merasa terlalu sakit dan berat untuk menghadapi hidup sehingga memiliki niat bunuh diri (tidak semua melakukannya).

Lalu, kondisi yang sering dialami oleh mereka yang menderita anxiety:

  • mudah stres dan tertekan dengan kondisi tertentu;
  • panik berlebihan hingga menyebabkan GERD (penyakit asam lambung) meningkat;
  • tidak mampu mengontrol diri terhadap kecemasan atau ketakutan yang tengah dihadapi;
  • dalam beberapa kasus, fobia dan rasa takut yang sangat dalam bisa terjadi secara mendadak ketika sumber ketakutan tersebut muncul, baik secara fisik maupun di alam pikiran.

Beberapa kumpulan kondisi di atas memang berbeda sehingga butuh penanganan yang berbeda pula. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan penderita anxiety akan masuk ke dalam kondisi depresi akibat menarik diri dari lingkungan sosial. Umumnya, penderita anxiety memang cenderung menghindari sesuatu yang berpotensi membuatnya stres atau panik.

2. Dalam tahap tertentu, kecemasan lebih umum dialami oleh banyak orang

Editorial Team

Tonton lebih seru di