Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Penyakit Gagal Jantung, Benarkah Tak Bisa Diobati?

ilustrasi gagal jantung (pixabay.com/pexels)
Intinya sih...
  • Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
  • Gagal jantung merupakan kondisi serius dan banyak orang menganggapnya tidak dapat diobati.
  • Penyakit ini tak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dikendalikan selama bertahun-tahun dengan pengobatan dan gaya hidup sehat.

Seberapa sering kamu mendengar penyakit gagal jantung? Gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Ini adalah kondisi serius dan biasanya belum ada obatnya.

Di Indonesia, data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, prevalensi penyakit gagal jantung di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter diperkirakan sebesar 1,5 persen atau sekitar 29.550 orang.

Apa benar gagal jantung bisa mematikan dan tidak bisa diobati? Berikut ini fakta-faktanya yang penting untuk diketahui.

1. Gagal jantung bukan berarti jantung tidak bekerja sama sekali

ilustrasi EKG alat untuk mendeteksi denyut dan irama jantung (pixabay.com/OsloMetX)

Dilansir National Health Service, gagal jantung bukan berarti jantung kamu berhenti bekerja. Artinya, diperlukan dukungan untuk membantunya bekerja lebih baik.

Gagal jantung dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada orang lanjut usia.

Gagal jantung adalah kondisi jangka panjang yang cenderung memburuk seiring berjalannya waktu.

Penyakit ini biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya sering kali dapat dikendalikan selama bertahun-tahun. Banyak orang dengan gagal jantung menjalani kehidupan yang memuaskan dan menyenangkan jika kondisinya ditangani dan mempraktikkan gaya hidup sehat. 

2. Gagal jantung tidak selalu disebabkan oleh serangan jantung

ilustrasi pemeriksaan jantung (pexels.com/Los Muertos Crew)

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu lagi memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Dirangkum dari Penn Medicine, kondisi yang berkontribusi terhadap gagal jantung meliputi:

  • Penyakit jantung yang berhubungan dengan kanker: Pengobatan kanker secara efektif membunuh sel-sel kanker, tetapi juga dapat merusak sel-sel lain dalam tubuh, termasuk sel-sel jantung.
  • Amiloidosis jantung: Suatu kelainan yang menyebabkan penumpukan protein abnormal (amiloid) pada otot jantung.
  • Aritmia: Irama jantung tidak normal yang disebabkan oleh kerusakan impuls listrik jantung.
  • Kardiomiopati: Penyakit yang menyebabkan otot jantung menjadi kaku, menebal, atau membesar.
  • Penyakit jantung bawaan: Kelainan jantung yang berkembang sebelum kelahiran.
  • Perikarditis konstriktif: Peradangan kronis pada selaput yang menutupi jantung, yang menyebabkan penebalan atau jaringan parut yang mencegah jantung mengembang penuh selama berdetak.
  • Penyakit arteri koroner: Penyempitan pembuluh darah yang memasok darah beroksigen ke jantung
  • Penyakit katup jantung: Suatu kondisi yang menyebabkan satu atau lebih dari empat katup jantung tidak bekerja dengan baik.

3. Kamu bisa mengendalikan kondisinya

ilustrasi mengecek tekanan darah (pixabay.com/RDNE Stock project)

Melalui pengobatan, pengelolaan gejala serta manajemen gaya hidup, perkembangan gagal jantung dapat diperlambat.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan pada jantung.

Menurut British Heart Foundation, berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mengendalikan kondisi gagal jantung:

  • Timbang berat badan secara teratur.
  • Perhatikan asupan cairan setiap hari.
  • Selalu pantau tekanan darah.
  • Mengurangi asupan garam dari makanan.
  • Membatasi asupan alkohol.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Berhentilah merokok jika kamu seorang perokok 
  • Rutin olahraga atau aktif secara fisik.

4. Ada pengobatan yang bisa membantu

ilustrasi alat pacu jantung (pixabay.com/piratafilms)

Gagal jantung merupakan kondisi yang sangat serius dan banyak orang menganggapnya tidak dapat diobati.

Faktanya, ada banyak pengobatan gagal jantung yang sangat efektif dalam meredakan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Obat-obatan dapat membantu mengatasi gejala dan mencegah kondisi gagal jantung bertambah buruk.

Diuretik, seperti furosemide dan bendroflumethiazide, membantu menghilangkan kelebihan cairan dan meredakan pembengkakan serta sesak napas.

ACE inhibitor seperti ramipril dan perindopril memberi efek relaksasi pada arteri dan menurunkan kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

Selain obat-obatan, ada pengobatan lain yang dapat membantu pasien gagal jantung, seperti alat pacu jantung atau ICD.

Jika kamu mengalami gagal jantung parah dan pengobatan tidak dapat mengendalikan gejalanya, transplantasi jantung dapat dipertimbangkan.

Ada beberapa kondisi yang dapat membuat gagal jantung dapat diobati. Misalnya, jika gagal jantung disebabkan oleh penyakit katup jantung, maka tindakan pembedahan mungkin dapat dilakukan.

Mengobati penyebabnya tidak akan menyembuhkan gagal jantung, tetapi gejala dan kualitas hidup pasien dapat diperbaiki.

5. Orang dengan gagal jantung masih bisa beraktivitas seperti sebelumnya

ilustrasi bekerja (pixabay.com/089photoshootings)

Beraktivitas akan sangat bermanfaat untuk pasien gagal jantung karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Banyak penderita gagal jantung menjalani kehidupan normal dan tetap aktif. Namun, mungkin kamu perlu melakukan penyesuaian.

Jika kamu seorang pekerja, pertimbangkan untuk mengurangi jam kerja. Ini dapat membantu mengatasi gejala gagal jantung yang memburuk.

Saat ingin berlibur, pertimbangkan untuk memilih tempat yang tidak terlalu panas atau dingin dan pastikan akomodasi yang kamu pilih mudah dijangkau.

Selain itu, olahraga sangat penting bagi pasien gagal jantung. Namun, penting juga untuk tidak berlebihan. Jumlah olahraga yang tepat dapat membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi beberapa gejala.

Gagal jantung merupakan penyakit kronis serius yang memerlukan penanganan seumur hidup. Meskipun pengobatan untuk gagal jantung jarang sekali bisa menyembuhkan, tetapi kabar baiknya ada pengobatan untuk mengendalikan gejala-gejalanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isna Zulfia
EditorIsna Zulfia
Follow Us