5 Sinyal dari Tubuh Tenggorokanmu Bermasalah, Tanda Masalah Tiroid?  

Melansir laman Cleveland Clinic, beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipotiroidisme adalah:

• Tiroiditis: pembengkakan pada kelenjar tiroid yang dapat menurunkan jumlah hormon yang diprroduksi tiroid
• Penyakit Hasimoto: penyakit tanpa rasa sakit di mana kondisi tubuh autoimun, sehingga sel-sel tubuh menyerang dan merusak tiroid.
• Tiroiditis pascapartum: gangguan tiroid ini dialami oleh 5-9 persen perempuan setelah melahirkan dan berlangsung untuk sementara waktu.
• Kekurangan yodium: yodium dipakai tiroid untuk menghasilkan hormon.
• Kelenjar tiroid yang tak berfungsi: terkadang kelenjar tiroid tak berfungsi dengan benar sejak lahir dan memengaruhi lebih kurang 1 dari 4.000 bayi baru lahir. Kalau ini tidak segera ditangani, anak bisa mempunyai masalah mental dan fisik di masa depan.

Sementara itu, beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipertiroidisme antara lain:

• Penyakit Graves: kondisi ini membuat kelenjar tiroid bergerak terlalu aktif, sehingga menghasilkan terlalu banyak hormon, sehingga gondok membesar.
• Nodul: adalah benjolan atau pertumbuhan sel di kelenjar tiroid. Nodul mampu menghasilkan lebih banyak hormon daripada yang dibutuhkan tubuh. Nodul semacam itu jarang bersifat kanker.
• Yodium yang berlebihan: asupan tinggi yodium (baik lewat makanan atau pengobatan) bisa membuat kelenjar tiroid memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Yodium adalah mineral yang digunakan tiroid untuk memproduksi hormon tiroid. Menerima kontras iodinasi intravena ("pewarna" yodium) juga dapat menyebabkan hipertiroidisme.

Berikut ini beberapa gejala yang bisa menandakan tubuhmu mengalami gangguan tiroid. Waspadai, ya!

Fungsi tiroid yang rusak membuat sirkulasi darah memburuk, sehingga timbul ruam di kulit dan terasa gatal. 

Selain itu, jumlah keringat pun bisa berkurang drastis karena hasil metabolisme yang berjalan dengan lambat, menjadikan kulit kering dan bersisik karena kurangnya kelembapan.

Melansir laman Boost Thyroid, hormon tiroid mengatur suhu tubuh dengan cara meningkatkan energi yang ada di dalam tubuh, meningkatkan nafsu makan, jumlah oksigen, penumpukan lemak, dan denyut nadi. Bersama dengan sistem saraf, hormon tiroid akan menjaga suhu tubuh.

Maka dari itu, bila tubuh mengalami gangguan tiroid seperti hipotiroidisme, suhu tubuh akan turun, sementara pada hipertiroidisme suhu tubuh akan naik.

Gangguan tiroid seperti hipotiroidisme membuat dorongan seks atau libido mengalami penurunan. Sudah sejak lama libido rendah memang dihubungkan dengan sedikitnya produksi hormon di kelenjar tiroid.

Pada perempuan, masalah tiroid ini dikaitkan dengan keringnya vagina yang membuat seks tidak merasa nyaman. Sementara untuk laki-laki, masalah tiroid bisa membuat hormon menjadi tidak seimbang, yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

Saluran pencernaan yang tidak lancar bisa menyebabkan sulit buang air besar atau sembelit. Ini bisa terjadi karena hipotiroidisme, lho. Sebaliknya, hipertiroidisme bisa membuat membuat seseorang diare.

Menurut sebuah laporan berjudul "The thyroid and the gut" dalam Journal of Clinical Gastroenterology tahun 2010, penyakit tiroid memengaruhi sistem gastrointestinal yang menyebabkan rasa mulas, mual, muntah, dan untuk beberapa orang gangguan tiroid juga bisa menyebabkan rasa nyeri di dada.

Apakah kamu selalu merasa kekurangan energi dan diselimuti perasaan sedih? Kekurangan hormon tiroid bisa jadi salah satu penyebabnya. Ini bisa membuat fungsi neurologis terganggu dan melukai otak, sehingga seseorang bisa mengalami sulit tidur, kelelahan terus-menerus, dan kecemasan. 

Jika tiroid kurang aktif, mood akan menurun, sehingga bukan hal mustahil kalau orang dengan gangguan tiroid lebih mudah depresi.

Selain beberapa tanda di atas, menurut buku Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations edisi ketiga, disebutkan bahwa pasien dengan gangguan tiroid mengalami gejala pembengkakan kelenjar tiroid yang terletak di tenggorokan, penurunan atau peningkatan berat badan, kelemahan otot, gemetar, intoleransi terhadap panas maupun dingin, perubahan siklus menstruasi, kram otot, perubahan suara, dan lainnya.

Kalau kamu curiga punya masalah tiroid, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan tes hormon perangsang tiroid (THS) untuk menegakkan diagnosis. Bila memang terbukti mengalami gangguan tiroid, tak perlu panik. Perawatan dari dokter bisa membantu menormalkan fungsi tiroid, dibarengi pola hidup sehat.