Saat seseorang sudah memasuki usia 30, bisa dibilang orang tersebut sudah sah menjadi individu yang dewasa. Ini lantaran di usia tersebut seseorang telah cukup banyak melewati roller coaster kehidupan menuju kedewasaan.
Tapi selain pengalaman, di usia 30an, individu juga mungkin mengalami perubahan yang cukup siginifikan pada tubuh. Berikut adalah beberapa hal yang terjadi pada tubuh setelah kamu memasuki usia 30an.
Bagi perempuan, usia 30 merupakan masa di mana kebanyakan tulang perempuan mencapai kekuatan dan kepadatan puncak. Selanjutnya, dari sini massa tulang perlahan-lahan akan menurun hingga menopause.
Kabar baiknya, dikutip dari laman Brit+Co, kamu dapat mengatasi masalah ini dengan mendapatkan cukup kalsium dari makanan untuk menggantikan apa yang hilang dari tulang. Selain itu, aktivitas fisik, seperti lari, menari, atau angkat beban dapat membantu memperkuat tulang. Juga, vitamin D dapat membantu tubuh memaksimalkan penyerapan kalsium itu.
Kamu mungkin akan lebih mudah mengalami kenaikan berat badan di usia 30-an. Ini karena metabolisme memang melambat di akhir usia 30-an, tetapi sebenarnya penambahan berat badan tidak sedramatis yang kebanyakan orang kira.
Menurut survei yang dilakukan CDC terhadap 20.015 orang ditemukan bahwa rata-rata seorang yang berusia 20an memiliki berat 73 kg yang kemudian naik menjadi 76.7 kg di usia 30an. Artinya, kenaikan ini tidaklah signifikan. Selain itu, para ahli berpendapat bahwa kenaikan berat badan orang di usia 30an sebenarnya lebih berkaitan dengan gaya hidup individu.
Dijelaskan dalam laman Women's Health, tidak benar bahwa tubuh berhenti memproduksi hormon pertumbuhan manusia atau HgH. HgH merupakan hormon yang berasal dari kelenjar pituitari otak dan mendorong percepatan pertumbuhan, hormon ini mulai menurun setelah usia 30. Oleh karena itu, beberapa dari kita mungkin berhenti tumbuh pada usia itu.
Sebenarnya, saat ini sudah terdapat HgH sintetis yang umumnya digunakan untuk tujuan prosedur anti-penuaan. Tetapi mengotak-atik HgH sangat berisiko, karena tubuh secara alami masih memproduksi HgH sepanjang hidup.
Sebuah studi yang dilaporkan dalam BBC menemukan bahwa orang-orang berusia 30an dan 40an lebih mungkin mengalami depresi daripada yang diyakini sebelumnya. Hal ini dimungkinkan karena fenomena quarter life crisis, yang biasa terjadi pada orang-orang yang memasuki usia akhir dua puluhan dan tiga puluhan.
Pada usia tersebut, orang-orang rentan mengalami stres dan kesal tentang pilihan mereka dan tekanan untuk menjadi orang dewasa yang diketahui menghasilkan perasaan tertekan.
Kolagen adalah bahan yang membuat kulit tetap elastis. Tetapi, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen oleh tubuh berkurang, dikutip dari laman Bustle. Sebagai akibatnya, kamu mungkin melihat beberapa perubahan pada tubuh.
Bagi perempuan di usia 30an, kamu mungkin akan melihat bahwa kulit payudara menjadi kurang elastis, yang berarti payudara sedikit berubah bentuk dan menggantung lebih rendah di dada. Artinya, kamu mungkin membutuhkan pakaian dalam yang baru dan tentunya menyesuaikan dengan kebutuhanmu pada saat tersebut.
Saat seseorang memasuki usia paruh baya, otak berubah dengan cara yang halus tapi terukur. Dilansir dari laman Brain Facts, volume keseluruhan otak mulai menyusut saat individu berusia 30an atau 40an, dengan laju penyusutan meningkat sekitar usia 60 tahun.
Berkurangnya volume otak tidak seragam di seluruh bagian otak, di mana beberapa area menyusut lebih banyak, dan lebih cepat, dibandingkan area lain. Korteks prefrontal, otak kecil, dan hipokampus menunjukkan kehilangan terbesar, yang memburuk pada usia lanjut.
Entah disukai atau tidak, tapi secara alami tubuh memang akan banyak berubah setelah usia 30an. Untuk itu, kesehatan harus selalu menjadi prioritas.