7 Tanda Kamu Mengalami Kesepian Kronis, Jarang Disadari!

Kamu mungkin mempunyai hubungan baik dengan banyak teman, saudara dan keluarga. Hubunganmu adem ayem tanpa konflik layaknya permukaan air yang tenang. Sejatinya, itu adalah salah satu tanda hubungan yang terjalin hanyalah jalinan dangkal. Kamu mempunyai kecenderungan untuk menahan diri. Kamu menghindari tidak terlibat lebih jauh, bahkan ketika temanmu mengharapkannya. Di pikiran bawah sadar, kamu sebenarnya merasa bahwa hubungan yang mendalam adalah hal yang rumit dan penuh risiko.

Karena kamu tidak mempunyai koneksi dengan siapapun, kamu merasa tidak menjadi bagian dari kelompok manapun. Di kantor, kampus, kereta, bersama teman-teman kantor, dalam perjalanan wisata kelas, di manapun, kamu merasa ada sekat tidak terlihat yang terus membuatmu terasing. Meskipun kamu berinteraksi dengan sekitar, hal ini tidak lebih dari urusan umum dan kewajiban semata.

Tidak mempunyai sahabat dekat bisa dialami ekstrover maupun introver. Bagi ekstrover, mungkin kamu mempunyai banyak teman dan kenalan. Bahkan bisa jadi kamu dikenal banyak orang di berbagai tempat. Namun, sayangnya tidak seorangpun dari mereka yang benar-benar dekat secara emosional.

Bagi introver, barang kali lingkaran sosial yang kecil di seklilingmu tetap tidak ada yang membuatmu merasa cocok. Teman-teman yang ada di sekeliling tidak pernah membuatmu terikat secara emosional. Mereka datang dan pergi sebagai teman musiman.

Orang yang kesepian kronis condong memiliki pemikiran-pemikiran negatif yang terus berulang dalam pikiran. Menurut mental health foundation, orang yang kesepian cenderung merasa mereka tidak disukai, dianggap egosentris, kurangnya mendapat empati dari orang lain. Hal-hal itulah yang membuat orang kesepian kemudian menjaga jarak. Seperti lingkaran setan, pemikiran negatif tersebut berulang terus melingkupi pikiran.

Kekosongan yang kamu rasakan karena kesepian bisa jadi akan menggerakkanmu untuk memulai insiasi.  Kamu akan berusaha bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan hang out dengan teman-teman. Jika kamu mengalami kesepian kronis, satu sesi bersosialisasi tersebut bisa menguras banyak energi. Ini merupakan respon alamiah tubuh ketika kamu mencoba sesuatu di luar hal yang “biasanya” kamu rasakan.

Dalam sebuah hubungan, respon dari teman atau orang di sekitarmu merupakan hal yang penting. Sayangnya, kamu tidak mendapat respon yang diinginkan atau setidaknya hal itulah yang kamu rasakan. Dalam obrolan dengan teman, kamu merasa pesanmu tidak tersampaikan. Kamu merasa mereka tidak pernah melihat dirimu yang sesungguhnya.

Sejatinya, kesepian merupakan keadaan sesaat yang bisa hilang. Namun pada orang kesepian kronis, rasa kesepian itu seolah sudah menetap dalam diri. Kesepian menjadi sebuah gaya hidup karena keadaan yang senantiasa membuatmu menahan diri untuk terkoneksi secara emosional. Ketika sudah ada dalam tahap kronis, kesepian akan menutup ingatanmu mengenai kapan terakhir kali merasa terhubung. Lebih bahayanya, kondisi kesepian seolah kamu nobatkan sebagai dirimu seumur hidup.

Jika kamu mengalami tanda-tanda di atas, alangkah baiknya kamu mulai menyadarkan diri. Mengalami kesepian bukan hal yang memalukan. Ketika kamu sudah menyadarinya, mulailah upaya untuk lepas dari kungkungan kesepian yang lama memasungmu. Cobalah menjadi proaktif dan mulai membuka diri. Mungkin awalnya terasa tidak nyaman dan sulit, namun teruslah mencoba hingga kamu merasa terbiasa.