Chethan Ramprasad et al., “Smartphone Use on the Toilet and the Risk of Hemorrhoids,” PLoS ONE 20, no. 9 (September 3, 2025): e0329983, https://doi.org/10.1371/journal.pone.0329983.
"Good Bowel Habit and Preventing Constipation." Milton Keynes University Hospital. Diakses September 2025.
Raghad O Al-Masoudi et al., “Prevalence of Hemorrhoids and the Associated Risk Factors Among the General Adult Population in Makkah, Saudi Arabia,” Cureus, January 3, 2024, https://doi.org/10.7759/cureus.51612.
Colin P. Dunn et al., “Which Hiatal Hernia’s Need to Be Fixed? Large, Small or None?,” Annals of Laparoscopic and Endoscopic Surgery 5 (July 1, 2020): 29, https://doi.org/10.21037/ales.2020.04.02.
Tolga Kalayci and Serkan Tayar, “Chronic Constipation Caused by Giant Hiatal Hernia in an Elderly Patient,” n.d., https://eastjmed.org/jvi.aspx?pdir=ejm&plng=eng&un=EJM-20270&look4=.
Tj L. Wilson et al., “S4202 When One Hernia Is Not Enough: A Patient With a Large Type-III Hiatal Hernia and Ventral Wall Hernia,” The American Journal of Gastroenterology 118, no. 10S (October 1, 2023): S2660, https://doi.org/10.14309/01.ajg.0000966448.86289.ab.
“Anal Fissure - Symptoms, Diagnosis and Treatment | BMJ Best Practice US,” n.d., https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/563.
"Your Pooping Habits Could Harm Your Health in 7 Ways, Research Shows." Science Alert. Diakses September 2025.
“AGEB - AGEB Article,” AGEB, February 7, 2022, https://www.ageb.be/ageb-journal/ageb-volume/ageb-article/88/.
W R. Grimes and Michael Stratton, “Pelvic Floor Dysfunction,” StatPearls - NCBI Bookshelf, June 26, 2023, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559246/.
"Pelvic organ prolapse." National Health Service. Diakses September 2025.
Mustafa Oruc and Timucin Erol, “Current Diagnostic Tools and Treatment Modalities for Rectal Prolapse,” World Journal of Clinical Cases 11, no. 16 (June 2, 2023): 3680–93, https://doi.org/10.12998/wjcc.v11.i16.3680.
Maayan Lustig et al., “Beware of the Toilet: The Risk for a Deep Tissue Injury During Toilet Sitting,” Journal of Tissue Viability 27, no. 1 (April 23, 2017): 23–31, https://doi.org/10.1016/j.jtv.2017.04.005.
Syed Rafay H. Zaidi and Sandeep Sharma, “Pressure Ulcer,” StatPearls - NCBI Bookshelf, January 3, 2024, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553107/.
E P Taxay, “Toilet-Seat Neuropathy,” New England Journal of Medicine 280, no. 26 (June 26, 1969): 1484, https://doi.org/10.1056/nejm196906262802634.
P J Tyrrell, M D Feher, and M N Rossor, “Sciatic Nerve Damage Due to Toilet Seat Entrapment: Another Saturday Night Palsy.,” Journal of Neurology Neurosurgery & Psychiatry 52, no. 9 (September 1, 1989): 1113–15, https://doi.org/10.1136/jnnp.52.9.1113-a.
Jassal, Rajive et al. "Toilet seat syndrome: renal failure, perineal gangrene, and sciatic neuropathy." The American Journal of Medicine, Volume 110, Issue 5, 414 - 415.
Maureen P Tigga, “An Unusual Case of Defecation Syncope,” Journal of Mid-Life Health 10, no. 2 (January 1, 2019): 99, https://doi.org/10.4103/jmh.jmh_2_19.
Shamai A. Grossman and Madhu Badireddy, “Syncope,” StatPearls - NCBI Bookshelf, June 22, 2025, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK442006/.
"Vasovagal syncope." Mayo Clinic. Diakses September 2025.
Alasan Main HP di Toilet Itu Nggak Sehat, Ini 7 Buktinya

- Duduk terlalu lama di toilet sambil main HP dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk wasir, ulkus dekubitus, dan prolaps rektum.
- Tekanan berlebih dan berkurangnya aliran darah akibat posisi duduk lama membuat organ panggul, saraf, hingga pembuluh darah rentan terganggu.
- Batas ideal buang air besar hanya 2–3 menit; lebih dari itu meningkatkan risiko komplikasi.
Kamu mungkin pernah melakukan ini: masuk kamar mandi sambil membawa HP, lalu duduk lama di toilet lebih lama dari yang seharusnya. Awalnya mungkin cuma mau membalas pesan atau sekadar update berita. Rasanya tidak berbahaya, ya? Namun, kalau sudah jadi kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan kamu.
Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa kebiasaan duduk terlalu lama di toilet bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang nyata. Berikut beberapa masalah kesehatan yang harus kamu waspadai.
1. Wasir
Penelitian terbaru menemukan bukti bahwa kebiasaan duduk lama di toilet sambil scrolling HP bisa meningkatkan risiko wasir atau ambeien hingga 46 persen lebih tinggi.
Padahal, waktu ideal untuk buang air besar hanya sekitar 2–3 menit. Faktanya, penelitian tersebut menunjukkan 37 persen orang yang membawa HP ke toilet duduk lebih dari 5 menit di sana.
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam anus. Kondisi ini terjadi karena adanya tekanan berlebih pada bantalan anus, jaringan spons yang memang berfungsi membantu anus meregang saat tinja keluar. Nah, terlalu lama duduk di toilet memberi tekanan ekstra pada bantalan ini, sama halnya dengan kebiasaan mengejan terlalu keras. Dua hal ini bisa jadi pemicu utama wasir.
Yang mengejutkan, 50–85 persen orang di dunia diperkirakan pernah mengalami wasir. Gejalanya bisa berupa perdarahan tanpa rasa sakit, rasa gatal, iritasi, hingga ketidaknyamanan. Namun, tidak semua orang menyadarinya. Ada juga yang punya wasir tanpa gejala sama sekali.
Kalau dibiarkan, wasir bisa menimbulkan komplikasi serius. Misalnya, anemia akibat perdarahan berkepanjangan, atau wasir yang tercekik dan membentuk bekuan darah, keduanya bisa memicu rasa sakit hebat.
2. Fisura ani
Masalah lain yang bisa timbul akibat kebiasaan duduk berlama-lama di toilet adalah fisura ani, atau robekan kecil di lapisan anus. Lukanya bisa terasa sakit luar biasa, sering digambarkan seperti melewati pecahan kaca saat buang air besar. Biasanya, kondisi ini juga disertai keluarnya darah merah segar.
Lapisan anus memang sangat tipis. Ketika kamu berlama-lama duduk di toilet, darah bisa terkumpul di area tersebut. Penumpukan ini membuat jaringan di sekitar anus meregang, sehingga lebih mudah terluka saat tinja dikeluarkan.
3. Hernia hiatus

Hernia hiatus juga dapat terjadi akibat kebiasaan duduk terlalu lama di toilet sambil mengejan, terutama pada orang yang memang rentan, misalnya mereka yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki berat badan berlebih.
Hernia hiatus terjadi ketika sebagian lambung, atau organ perut lainnya, terdorong naik melewati celah di diafragma (otot berbentuk kubah yang membantu kamu bernapas) hingga masuk ke rongga dada.
Kondisi ini cukup umum, diperkirakan dialami sekitar 1 dari 5 orang. Gejalanya sering berupa gangguan pencernaan, nyeri perut, serta rasa tidak nyaman di sekitar tulang rusuk dan dada. Penanganannya bisa dengan obat untuk menekan produksi asam lambung. Namun, pada kasus yang parah tindakan operasi mungkin dibutuhkan.
4. Prolaps rektum
Duduk kelamaan di toilet ternyata bisa meningkatkan risiko rektum turun keluar dari tubuh, kondisi medis yang dikenal sebagai prolaps rektum.
Meski jarang terjadi, tetapi ada kasus nyata seorang pria yang rutin menghabiskan hingga 30 menit di toilet main gim di HP. Suatu hari, saat sedang buang air besar, sekitar 14 cm rektumnya terdorong keluar.
Penyebabnya, duduk terlalu lama meningkatkan tekanan dalam perut. Tekanan ini kemudian menekan otot dasar panggul, jaringan penting yang berfungsi menyangga organ dalam, termasuk rektum. Jika beban berlebihan berlangsung terus-menerus, maka otot-otot ini bisa melemah dan akhirnya gagal menahan organ tetap pada tempatnya.
Pada perempuan, tekanan berlebih juga bisa memicu prolaps organ panggul lain, misalnya rahim.
Prolaps rektum biasanya menimbulkan rasa nyeri dan membutuhkan penanganan medis segera di rumah sakit untuk mengembalikan posisi rektum. Jika kondisi ini terjadi berulang atau sudah parah, operasi sering menjadi pilihan.
5. Ulkus dekubitus
Duduk terlalu lama di toilet juga bisa menimbulkan masalah pada kulit, terutama pada lansia. Salah satu risikonya adalah munculnya ulkus dekubitus (luka tekan/ulkus tekan) pada bagian kulit yang bersentuhan langsung dengan dudukan toilet.
Saat tubuh terlalu lama berada pada posisi duduk, jaringan kulit dan otot yang tertekan mengalami gangguan aliran darah. Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi berkurang, sementara zat-zat sisa metabolisme menumpuk di area tersebut. Kondisi ini merusak jaringan dan membuat kulit mulai rusak hingga terbentuk ulkus.
Ulkus dekubitus bisa terasa amat menyakitkan. Pada lansia, yang kulit dan ototnya cenderung lebih rapuh, risikonya menjadi jauh lebih besar.
6. Toilet seat neuropathy

Kondisi medis lain yang juga perlu kamu waspadai adalah toilet seat neuropathy. Duduk terlalu lama di toilet juga bisa menekan saraf dan pembuluh darah besar yang bertugas mengalirkan darah ke kaki. Akibatnya, aliran darah berkurang dan kaki terasa kebas atau mati rasa. Biasanya, rasa baal ini hilang sendiri dalam beberapa menit.
Namun, ada laporan kasus yang jauh lebih serius. Beberapa orang ditemukan pingsan di toilet setelah malam sebelumnya banyak minum alkohol, lalu tak sadar diri hingga semalaman tetap duduk di sana. Ketika terbangun, tubuh bagian bawah mereka benar-benar mati rasa dan tak bisa digerakkan.
Dalam kasus ekstrem, seorang pria bahkan mengalami gangren, infeksi berat hingga sepsis, dan akhirnya meninggal setelah tertidur lama di toilet.
7. Pingsan
Ada satu risiko lagi, yaitu kamu bisa pingsan mendadak! Kok, bisa?
Kejadian ini dikenal sebagai sinkop vasovagal. Mekanismenya terjadi ketika saraf vagus, yaitu saraf yang mengatur banyak fungsi otomatis tubuh seperti detak jantung dan tekanan darah, teriritasi akibat mengejan terlalu keras dalam waktu lama.
Pada kondisi pingsan saat buang air besar, tekanan darah bisa tiba-tiba turun ketika kamu berdiri setelah selesai buang air besar. Detak jantung ikut melambat, memicu rasa pusing, kepala ringan, hingga akhirnya kehilangan kesadaran.
Walaupun terdengar sepele, tetapi pingsan di kamar mandi bisa berbahaya, terutama jika terjadi tanpa peringatan dan membuat kamu terjatuh atau mengalami cedera tambahan.
Sekilas mungkin tampak sepele, tetapi kebiasaan membawa HP ke toilet dan berlama-lama duduk bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari wasir, luka, prolaps rektum, hingga risiko pingsan atau mati rasa pada kaki. Bahkan, dalam kasus ekstrem, kondisi ini bisa berujung pada komplikasi serius yang membahayakan nyawa. Batasi waktu buang air besar hanya sekitar 2–3 menit, lebih singkat lebih baik. Ini bisa menjadi langkah mudah namun penting untuk melindungi kesehatan jangka panjang.
Referensi