Alis Sering Terasa Gatal? Ketahui 5 Kemungkinan Penyebabnya

Dermatitis seboroik merupakan kondisi kulit yang umumnya terjadi di kulit kepala. Namun, kondisi ini juga dapat memengaruhi area tubuh yang berminyak, salah satunya yaitu alis. Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab dermatitis seboroik belum diketahui secara pasti. Kemungkinannya berkaitan dengan jamur Malassezia yang ada di sekresi minyak pada kulit dan respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh.

Orang dengan kondisi tertentu, misalnya memiliki sistem imun tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS lebih berisiko mengalami dermatitis seboroik. Beberapa gejala yang ditimbulkan penyakit kulit ini, antara lain :

• Adanya serpihan kulit atau ketombe pada area kulit yang terdampak, termasuk alis
• Bercak kulit berminyak yang ditutupi sisik putih atau kekuningan
• Kulit tampak kemerahan dan gatal

Dilansir Medical News Today, alis gatal mungkin menjadi tanda reaksi alergi terhadap penggunaan produk atau perawatan kecantikan wajah. Alergi terjadi ketika sistem imun bereaksi berlebihan terhadap suatu zat atau bahan tertentu. Seseorang yang memiliki reaksi alergi mungkin akan mengalami gatal, bersin dan batuk.

Reaksi alergi yang ringan biasanya akan mereda dengan sendirinya. Namun, reaksi alergi yang parah dapat mengancam jiwa penderitanya. Kondisi ini disebut dengan anafilaksis, yang memiliki gejala, di antaranya sensasi kesemutan di telapak tangan, telapak kaki atau bibir, pusing, wajah tampak kemerahan dan sesak di dada.

Psoriasis merupakan kondisi kulit yang juga dapat memengaruhi wajah, termasuk alis. Pada kondisi ini, pertumbuhan sel-sel kulit baru terlalu cepat, sehingga terjadi penumpukan sel kulit. Penumpukan sel tersebut menghasilkan bercak merah dengan sisik keperakan yang dapat terasa menyakitkan dan gatal.

Dilansir Healthline, penyebab pasti dari psoriasis belum diketahui, tetapi diduga terkait dengan faktor keturunan dan sistem imun tubuh. Psoriasis termasuk penyakit tidak menular. Adapun beberapa faktor pemicu psoriasis, seperti stres, paparan sinar matahari, infeksi jamur, seperti Malassezia, obat-obatan tertentu, cuaca dingin atau kering, merokok dan mengonsumsi minuman berlakohol secara berlebihan.

Dermatitis kontak yaitu jenis dermatitis yang terjadi ketika kulit kontak atau bersentuhan dengan bahan tertentu, seperti alergen atau iritan. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan, kulit kering dan terkelupas atau bersisik, baik segera ataupun beberapa jam setelah kontak dengan pemicu.

Berdasarkan National Eczema Association, ada dua jenis utama dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak alergi dan iritan. Dermatitis kontak alergi merupakan reaksi alergi tertunda yang muncul satu atau dua hari setelah kulit terpapar alergen. Sementara itu, dermatitis kontak iritan tidak melibatkan reaksi alergi oleh sistem imun tubuh. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel kulit rusak akibat paparan zat yang mengiritasi atau iritan.

Dermatitis kontak dapat menyebabkan alis gatal atau bahkan terkelupas jika kulit di sekitar alis bersentuhan dengan bahan pemicu, seperti sampo, sabun, produk kosmetik tertentu, tindik alis atau perhiasan lainnya.

Alis gatal juga dapat disebabkan oleh kutu. Pada manusia, kutu dapat menyerang kulit kepala, badan dan area kemaluan. Dilansir Healthline, pada beberapa kasus, kutu dapat bersarang di area alis dan bulu mata yang menyebabkan gatal. Kutu dapat hidup di tubuh mulai dari telur, nimfa, dan dewasa. Rasa gatal ditimbulkan dari reaksi alergi terhadap gigitan kutu. Parasit ini mengisap darah dan dapat menular dari penderita ke orang lain.

Nah, itu tadi beberapa kemungkinan penyebab alis terasa gatal. Jika gatal pada alis semakin parah dan tak kunjung hilang, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya sehingga dapat ditangani dengan tepat.