Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Bakteri Vampir? Bisa Sebabkan Infeksi Aliran Darah, lho!

ilustrasi bakteri (pixabay.com/Arek Socha)

Vampir tidak hanya ada dalam novel klasik dan film horor, tetapi juga bisa bersembunyi dalam tubuh manusia, lho!

Dalam penelitian baru, para ilmuwan dari Washington State University (WSU), Amerika Serikat, menemukan bahwa beberapa bakteri tertarik dengan darah dan berpotensi menyebabkan infeksi aliran darah. Para peneliti di balik studi ini menjuluki fenomena ini sebagai "bacterial vampirism" atau "bakteri vampir". 

Para ilmuwan fokus pada tiga spesies bakteri yang umum ditemukan di usus manusia yang termasuk dalam keluarga Enterobacteriaceae. Ini meliputi Salmonella enterica, Escherichia coli, dan Citrobacter koseri.

Para ilmuwan menemukan bahwa ketiga spesies tersebut menunjukkan ciri-ciri mirip vampir ketika terkena sampel serum dari manusia.

1. Bakteri berenang mendekati serum dalam darah

ilustrasi bakteri vampir (dok. WSU College of Veterinary Medicine/Ted S. Warren)

Studi yang diterbitkan dalam jurnal eLife pada April 2024 ini menggunakan serum manusia untuk melihat ketertarikan bakteri terhadap darah. Peneliti menggunakan sistem mikroskop berkekuatan tinggi yang disebut Chemosensory Injection Rig Assay.

Melalui metode ini, mereka menyimulasikan pendarahan usus dengan menyuntikkan serum manusia dalam jumlah mikroskopis dan mengamati bakteri bergerak menuju sumbernya.

Respons bakteri ditemukan bergerak cepat. Dibutuhkan waktu kurang dari 1 menit bagi bakteri penyebab penyakit untuk menemukan serumnya.

Hal ini kemungkinan besar karena darah manusia mengandung molekul, seperti asam amino L-serin, yang dapat digunakan oleh bakteri sebagai makanan.

2. Bakteri berpotensi menyebabkan infeksi aliran darah

ilustrasi seseorang sakit perut (pixabay.com/Arogya Dham)

"Bakteri yang menginfeksi aliran darah bisa mematikan," ucap Arden Baylink, profesor di Kedokteran Hewan WSU, dalam sebuah siaran pers.

Studi ini menemukan bahwa beberapa bakteri yang umumnya menyebabkan infeksi aliran darah bisa mendeteksi senyawa kimia dalam darah dan bergerak menuju senyawa tersebut.

Ketiga bakteri yang diteliti merupakan penyebab utama kematian bagi pasien penyakit radang usus/inflammatory bowel disease (IBD) yang menyerang sekitar 1 persen dari populasi. Pasien-pasien ini sering mengalami pendarahan usus yang bisa menjadi pintu masuk bakteri ke dalam aliran darah.

Namun, belum memahami secara pasti mengapa bakteri-bakteri tersebut tertarik pada darah manusia.

3. Penting untuk membuat obat anti infeksi

ilustrasi penelitian bakteri vampir (dok. WSU College of Veterinary Medicine/ Ted S. Warren)

Mengungkap kecenderungan bakteri mirip vampir bisa membantu menemukan pengobatan baru untuk infeksi aliran darah yang berpotensi mematikan.

"Dengan mempelajari bagaimana bakteri ini mampu mendeteksi sumber darah, di masa depan kita dapat mengembangkan obat baru yang menghalangi kemampuan ini," Siena Glenn, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah rilis.

Harapannya, obat-obatan ini bisa diberikan kepada bakteri vampir seperti halnya bawang putih yang digunakan untuk mengusir vampir. Obat-obatan ini juga bisa meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan pasien IBD yang berisiko tinggi mengalami infeksi aliran darah. 

Lebih lanjut, temuan ini akan sangat bermanfaat untuk melihat apakah zat lain dalam darah, seperti gula dan molekul kecil, dapat menarik bakteri. Hal ini bisa menunjukkan cara tambahan untuk mencegah "pengisap darah" menyerang pembuluh darah manusia.

Referensi:

eLife, April 2024. Bacterial vampirism mediated through taxis to serum.
WSU Insider. Diakses pada April 2024. Deadly bacteria show thirst for human blood.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Rifki Wuda Sudirman
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us