Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Memahami FUPA, Penumpukan Lemak di Area Perut Bawah

Seorang perempuan duduk menyilangkan kaki memegang perut bagian bawah.
ilustrasi area perut bagian bawah (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Intinya sih...
  • FUPA adalah penumpukan lemak di bagian atas tulang kemaluan yang sulit dikurangi meski sudah menurunkan berat badan.
  • Penyebabnya termasuk perubahan berat badan, kehamilan, atau penuaan, dan gejalanya bisa menyebabkan infeksi dan kesulitan beraktivitas.
  • Pilihan perawatan meliputi perubahan gaya hidup, pengelolaan stres, intervensi bedah seperti monsplasty atau abdominoplasty, serta perawatan non-bedah.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di depan cermin, hasil kerja keras menjaga pola makan dan olahraga rutin terlihat jelas. Tubuh terasa lebih bugar, angka timbangan pun turun. Namun, ada satu area yang seolah tak mau berkompromi, yaitu bagian perut bawah yang tetap menonjol saat berdiri maupun duduk.

Area kecil ini sering kali jadi “titik bandel” yang sulit dikencangkan, meski lemak di bagian tubuh lain sudah berkurang. Dalam dunia medis dan kebugaran, kondisi ini dikenal dengan istilah FUPA (fat upper pubic area), yaitu penumpukan lemak di atas tulang kemaluan.

Meski jarang dibicarakan, tetapi FUPA bukanlah hal langka. Siapa pun bisa mengalaminya, baik laki-laki maupun perempuan. Faktor penyebabnya pun beragam. Dari mulai perubahan berat badan, kehamilan, hingga proses penuaan alami.

FUPA mungkin terasa seperti sesuatu yang memalukan dan menurunkan rasa percaya diri. Namun, memahami apa itu FUPA dan mengapa itu terjadi bisa menjadi langkah awal untuk berdamai dengan tubuh, sekaligus mencari cara yang tepat untuk merawatnya.

Penyebab munculnya FUPA

Ketika berat badan bertambah, lemak dapat menumpuk di berbagai bagian tubuh, termasuk area di atas tulang pubis. Area ini secara medis disebut mons pubis, yaitu bantalan jaringan yang menonjol untuk melindungi tulang pubis sekaligus menjadi tempat tumbuhnya rambut pubis.

Pada perempuan, jaringan di kedua sisi yang disebut labia mayora juga dapat menimbun lemak. Menariknya, bahkan setelah berhasil menurunkan berat badan, masalah terkait FUPA sering kali tetap ada, dan terkadang justru memunculkan tantangan baru.

Bagi orang dengan obesitas, terutama obesitas tipe III atau obesitas morbid, penurunan berat badan dalam jumlah besar tentu sangat bermanfaat bagi kesehatan. Namun, hal ini tidak selalu diikuti dengan bentuk tubuh yang sesuai harapan. Lemak di atas area pubis kerap bertahan, dan penurunan berat badan lebih dari 45 kilogram (kg) sering kali meninggalkan kulit berlebih. Kulit ini dapat menggantung hingga menutupi area pubis dan paha atas. Kondisi tersebut dikenal sebagai panniculus, sementara lipatan kulitnya disebut pannus.

Selain kenaikan dan penurunan berat badan, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu munculnya FUPA, antara lain:

  • Kehamilan dan persalinan: Banyak perempuan mengalami FUPA setelah hamil, akibat kombinasi penambahan berat badan dan melemahnya tonus otot di perut serta panggul.
  • Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi pola penyimpanan lemak tubuh, sehingga memicu penumpukan lemak berlebih di area pubis atas.

Gejala yang dirasakan

Gejala kelebihan lemak dan kulit di daerah genital bervariasi dari satu orang ke orang lain. Gejala ini tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kelamin, ukuran, dan tipe tubuh.

Secara fisik, lebih mudah terjadi infeksi di area lembap dengan banyak lipatan lemak. Infeksi berulang di area genital tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Meskipun sudah menjaga kebersihan area tersebut, tetapi kamu masih bisa mengalami ruam dan luka di tempat kulit yang saling bergesekan. Ini dia gejalanya:

  • Kesulitan membersihkan seluruh area kulit.
  • Masalah saat berjalan karena kulit mengganggu langkah.
  • Masalah dengan aktivitas sehari-hari lainnya, seperti yang melibatkan aktivitas membungkuk.
  • Kesulitan menemukan pakaian yang pas, karena tidak ada yang dirancang khusus untuk kondisi ini.

Pilihan perawatan

Seorang laki-laki yang mengalami kelebihan berat badan memegangi perutnya.
ilustrasi kelebihan berat badan (IDN Times/Novaya Siantita)

Mengatasi FUPA memerlukan pendekatan yang komprehensif, tergantung pada setiap individu dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Kamu dapat mengambil langkah lain untuk mengurangi lemak tubuh, termasuk FUPA, dengan cara

  • Latihan kardio

Ada banyak mitos tentang latihan kardio untuk membakar lemak. Beberapa orang mengatakan bahwa latihan interval intensitas tinggi (HIIT) adalah pendekatan paling efektif. HIIT melibatkan ledakan singkat latihan kardio intens yang dipadukan dengan periode istirahat singkat. Sementara itu, yang lain mengatakan bahwa latihan kardio intensitas sedang selama periode waktu yang lebih lama mungkin lebih baik. Namun, sebagian besar penelitian di bidang ini menunjukkan bahwa jenis latihan tidak memiliki efek signifikan pada penurunan lemak.

Kamu sebaiknya memilih latihan kardio yang paling bisa dinikmati, contohnya berjalan cepat, lari, bersepeda dan bergabung dengan kelas latihan.

  • Atur pola makan

Sebuah pepatah umum mengatakan bahwa otot perut dibentuk di dapur, bukan di gym. Menghilangkan lemak perut juga sama. Bahkan mereka yang mulai berolahraga secara intensif dan teratur kemungkinan juga perlu mengubah pola makan untuk merasakan perbedaan yang signifikan pada perut.

Secara umum, jika seseorang mengurangi 500–1.000 kalori per hari dari pola makan biasa mereka, mereka mungkin akan kehilangan sekitar 1 kg per minggu. Mengonsumsi makanan sehat seperti kacang-kacangan, protein rendah lemak, dan sayuran, sambil menghindari makanan manis atau olahan, dapat memudahkan untuk menciptakan defisit kalori.

Pilihan pengobatan meliputi:

  • Perubahan gaya hidup: Mengadopsi pola makan seimbang dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi lemak tubuh secara keseluruhan, termasuk di area pubis atas. Fokus pada latihan yang menargetkan area inti dan panggul akan sangat efektif.
  • Pengelolaan stres: Karena stres dapat memengaruhi penyimpanan lemak, menerapkan praktik pengurangan stres seperti yoga, meditasi, atau konseling dapat bermanfaat.
  • Intervensi bedah: Untuk kasus perubahan gaya hidup tidak cukup, opsi bedah seperti monsplasty (pengangkatan area pubis) atau abdominoplasty (pengencangan perut) dapat dipertimbangkan. Monsplasty secara khusus menargetkan area mons pubis untuk menghilangkan lemak dan kulit berlebih, sementara abdominoplasty menangani area perut secara lebih luas. Selain itu, liposuction sering kali efektif untuk menargetkan area lemak yang sulit dihilangkan pada pasien tanpa kelonggaran kulit dan otot.
  • Perawatan nonbedah: Dalam beberapa kasus, perawatan laser tertentu dapat mengurangi deposit lemak di area target dengan waktu pemulihan yang cepat.

FUPA adalah penumpukan lemak tepat di atas tulang kemaluan. Cara terbaik untuk menguranginya adalah dengan menurunkan lemak di seluruh tubuh melalui pola makan sehat dan seimbang, serta meningkatkan latihan kardio untuk menciptakan defisit kalori secara keseluruhan.

Meskipun tidak mungkin menghilangkan lemak hanya di satu area tertentu, tetapi ada cara untuk memperkuat bagian tubuh tertentu melalui olahraga. Latihan otot perut bagian bawah dapat membantu mengencangkan dan memperkuat area di atas tulang kemaluan.

Bagi orang yang hanya ingin menghilangkan lemak di perut bagian bawah, ada beberapa prosedur bedah maupun nonbedah yang dapat dipertimbangkan.

Referensi

"What Is FUPA?" WebMD. Diakses Oktober 2025.

Alter, Gary J. “Management of the Mons Pubis and Labia Majora in the Massive Weight Loss Patient.” Aesthetic Surgery Journal 29, no. 5 (September 1, 2009): 432–42.

"What Is a FUPA and How Does It Develop?". Chrysalis Cosmetic. Diakses Oktober 2025.

"How to get rid of fat in the upper pubic area (FUPA)" Medicalnewstoday. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Bolehkah Minum Protein Shake sebagai Pengganti Sarapan?

16 Okt 2025, 09:35 WIBHealth