Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi petugas farmasi memeriksa obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Orang dengan depresi akan mengalami suasana hati tertekan seperti merasa sedih, mudah tersinggung, dan merasa kosong. Selain itu, bisa juga kehilangan kesenangan atau minat dalam menjalankan aktivitas sepanjang hari, hampir setiap hari setidaknya selama dua minggu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, sekitar 280 juta orang di dunia mengalami depresi. Diperkirakan 3,8 persen dari populasi yang terkena di antaranya 5,0 persen orang dewasa dan 5,7 persen usianya lebih dari 60 tahun.

Ketika parah, depresi memiliki efek negatif yang serius bagi kehidupan dan bisa sampai muncul pikiran atau tindakan bunuh diri. Inilah yang membuat depresi membutuhkan pengobatan.

Biasanya depresi diatasi dengan pengobatan obat golongan SSRI. Akan tetapi, peneliti ingin melihat bagaimana efek ketamin pada orang dengan depresi dan bagaimana ketamin memengaruhi depresi. Simak ulasannya berikut ini.

1. Partisipan yang terlibat

ilustrasi sekumpulan orang (pexels.com/Leah Kelley)

Studi bertajuk “A Randomized Placebo-controlled PET Study of Ketamine’s Effect on Serotonin 1B Receptor Binding in Patients with SSRI-resistant Depression” yang diterbitkan dalam jurnal Translational Psychiatry Juni 2020 melibatkan partisipan dari iklan internet. Didapat 832 orang, tetapi yang terlibat dan relevan dengan penelitian hanya 30 orang. Partisipan yang ikut serta memiliki gangguan depresi mayor dan tidak pernah merespons pengobatan sebelumnya.

Para peneliti membagi partisipan menjadi:

  • Sebanyak 20 orang dengan ketamin.
  • Sebanyak 10 orang dengan plasebo.

Sebagai informasi, ketamin adalah jenis obat bius yang digunakan untuk menyebabkan hilangnya kesadaran dan menghilangkan rasa sakit.

Dilansir Medical News Today, menurut peneliti utama Dr. Mikael Tiger, seorang peneliti di Departemen Ilmu Saraf Klinis di Institut Karolinska Swedia, menyebutkan bahwa peneliti ingin melihat bukan hanya efek, tetapi juga cara ketamin bekerja melalui reseptor serotonin 1B.

Studi dilakukan secara acak. Partisipan diberi dosis ketamin yang cukup rendah agar tidak memiliki efek anestesi dan kemudian mengambil gambar otak partisipan menggunakan kamera positron emission tomography (PET). Selanjutnya, dilakukan pemindaian pada hari-hari tertentu setelah menjalani perawatan.

Pada tahap kedua penelitian, sebanyak 29 partisipan setuju untuk mengonsumsi ketamin dua kali seminggu selama dua minggu.

2. Hasil: Ketamin efektif untuk mengatasi depresi

Editorial Team

Tonton lebih seru di