Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Fluoride Menurunkan IQ Anak?

ilustrasi air minum (pexels.com/Marcos Flores)
ilustrasi air minum (pexels.com/Marcos Flores)
Intinya sih...
  • Sebuah laporan menyebut bahwa fluoride melewati batas aman berhubungan dengan intelligence quotient (IQ) yang lebih rendah pada anak-anak. Ini menimbulkan kekhawatiran.
  • Perlu digarisbawahi bahwa laporan tersebut mengaitkan tingkat tinggi fluorida dalam air minum, bukan pasta gigi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebuah laporan menyebut bahwa fluoride dalam air minum yang dikonsumsi melewati batas aman berhubungan dengan intelligence quotient (IQ) yang lebih rendah pada anak-anak.

Fluoride menjadi salah satu komposisi pasta gigi yang diandalkan untuk memperkuat gigi dan mengurangi gigi berlubang, dengan menggantikan mineral yang hilang selama pemakaian normal.

Oleh sebab itu, hubungan antara paparan fluoride yang tinggi dan penurunan fungsi kognitif pada anak-anak telah menyebabkan kecemasan pada beberapa orang.

Berapa tingkat fluoride yang aman?

Laporan yang diterbitkan National Toxicology Program (NTP), bagian dari Department of Health and Human Services Amerika Serikat, tersebut mendefinisikan “tingkat tinggi” fluoride sebagai 1,5 miligram per liter (mg/L) air atau lebih tinggi.

Angka tersebut lebih dari dua kali lipat konsentrasi yang biasanya ditemukan dalam air keran di Amerika Serikat (AS). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan batas aman untuk fluoride dalam air minum sebesar 1,5 mg/L sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sekitar 0,7 mg/L.

Menurut laporan NTP, sekitar 0,6 persen populasi AS (sekitar 1,9 juta orang) menggunakan sistem air dengan kadar fluoride alami 1,5 mg/L atau lebih tinggi. Dapat dikatakan bahwa kadar yang tinggi terjadi secara alami dan bukan hasil dari program fluoridasi air buatan.

Sekitar 2 hingga 5 poin IQ yang hilang

ilustrasi anak kecil (pexels.com/jessicawest)
ilustrasi anak kecil (pexels.com/jessicawest)

Laporan ini merangkum tinjauan dari berbagai penelitian yang dilakukan di Kanada, China, India, Iran, Pakistan, dan Meksiko, menyimpulkan bahwa air minum yang mengandung lebih dari 1,5 mg/L fluoride secara konsisten dikaitkan dengan IQ yang lebih rendah pada anak-anak.

Laporan tersebut tidak menghitung secara pasti berapa banyak poin IQ yang mungkin hilang pada tingkat paparan fluoride yang berbeda. Namun, beberapa penelitian yang ditinjau dalam laporan menunjukkan bahwa ada 2 hingga 5 poin lebih rendah pada anak-anak yang terpapar fluoride lebih tinggi.

Laporan setebal 324 halaman tersebut tidak mencapai kesimpulan tentang risiko tingkat fluoride yang lebih rendah, mengatakan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian. Ini juga tidak menjawab apa yang mungkin terjadi pada orang dewasa dengan kadar fluoride yang tinggi.

Fluoride adalah mineral yang secara alami ada di dalam air dan tanah. Sekitar 80 tahun yang lalu, para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang pasokan airnya secara alami memiliki lebih banyak fluoride juga memiliki lebih sedikit gigi berlubang, memicu dorongan agar lebih banyak orang menggunakan fluoride untuk kesehatan gigi yang lebih baik.

Laporan tersebut memicu polemik

American Dental Association (ADA) mengeluarkan pernyataan, menyoroti “keterbatasan dan bias yang signifikan dalam laporan tersebut” yang harus dipertimbangkan sebelum menerima kesimpulannya.

ADA juga menunjukkan bahwa ada dua draf laporan sebelumnya pada 2019 dan 2020, yang keduanya menimbulkan tanda bahaya besar. Saat itu, National Academies melaporkan bahwa draf awal ini harus direvisi secara besar-besaran.

Hal yang menjadi perhatian khusus dalam draf ini adalah penilaian bahaya di mana para penulis menyatakan bahwa fluoride “dianggap sebagai bahaya perkembangan saraf kognitif bagi manusia,” terlepas dari tingkat paparannya. Penilaian ini kemudian dihapus setelah komite peninjau sejawat menemukan bahwa laporan tersebut gagal memberikan argumen yang jelas dan meyakinkan untuk mendukung klaim ini.

ADA mengkritik NTP karena mengabaikan proses tinjauan sejawat yang asli dan memilih panelnya sendiri untuk draf akhir. Mereka juga menunjukkan bahwa NTP gagal untuk secara memadai mengatasi masalah yang diangkat oleh National Academies, termasuk penerapan kriteria risiko bias yang tidak konsisten, ketelitian statistik yang tidak memadai dan pelaporan selektif terhadap hasil studi yang tidak signifikan.

Masalah-masalah ini, menurut ADA, masih ada dalam versi terbaru laporan tersebut, sehingga merusak kredibilitas dan kesimpulannya.

Temuan studi tentang skor IQ yang lebih rendah, yang telah menarik perhatian dan keprihatinan yang signifikan, didasarkan pada 19 studi berkualitas tinggi, dengan 18 melaporkan hubungan terbalik antara paparan fluoride dan IQ.

Hanya ada tiga di antaranya yang merupakan studi kohort prospektif, yang membatasi kemampuan untuk menarik kesimpulan sebab akibat. Selain itu, penelitian-penelitian ini dilakukan di lima negara yang berbeda dengan metodologi yang bervariasi.

Juga, perlu digarisbawahi bahwa laporan tersebut mengaitkan tingkat tinggi fluorida dalam air minum, bukan pasta gigi.

Referensi

National Toxicology Program. “Abstract for MGRAPH-08,” August 22, 2024.
Stat News. Diakses pada September 2024. The truth behind that viral study on fluoride and IQ.
AP News. Diakses pada September 2024. US government report says fluoride at twice the recommended limit is linked to lower IQ in kids.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada September 2024. About Fluoride.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Misrohatun H
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us