Benarkah Gagal Ginjal Kronis Menurunkan Gairah Seks? 

Nikmat sehat memang patut kita syukuri. Sebagian penyakit yang berlarut-larut dapat menimbulkan komplikasi kesehatan dan merusak ginjal. Dilansir Mayo Clinic, gagal ginjal kronis bisa terjadi disebabkan oleh:

• Penyakit diabetes tipe 1 dan 2.
• Hipertensi.
• Sumbatan saluran kemih berkepanjangan.
• Glomerulonefritis (peradangan bagian penyaring pada ginjal).
• Nefritis interstitial.
• Kelainan ginjal polikistik.
• Refluks vesicoureteral.
• Infeksi ginjal berulang.

Sudah sepatutnya apabila kita lebih perhatian terhadap kesehatan diri sendiri. Tak jarang tubuh memberikan sinyal saat ada masalah dalam tubuh. Kerusakan ginjal lambat laun berimbas pada fungsi tubuh yang lain. Tanda dan gejala gagal ginjal kronis tidak boleh disepelekan, beberapa di antaranya meliputi:

• Frekuensi buang yang sering (terutama malam hari).
• Sulit tidur.
• Rasa lelah, lemas, dan letih.
• Kulit terasa kering dan gatal.
• Konsentrasi menurun.
• Muncul pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
• Sering kram otot.
• Napas berbau seperti amonia.
• Nafsu makan menurun.

Masalah seksualitas kerap kali tidak mendapat perhatian, meskipun kebutuhan biologis ini tergolong penting. Gagal ginjal kronis yang berdampak pada kesehatan seksual bukan kabar isapan jempol saja. Tidak sedikit riset yang meneliti mengenai hubungan keduanya. Faktanya, pasien gagal ginjal kronis mengalami penurunan gairah seks.

Studi dalam jurnal World Journal of Nephrology menyebutkan sebanyak mendekati angka 70 persen pasien gagal ginjal kronis mengalami gangguan fungsi seksual, khususnya pada tingkat keparahan stadium akhir.

Sejalan dengan penelitian yang dikutip dari Jurnal Surya Medika, sebanyak 85,6 persen pasien gagal ginjal kronis mengalami disfungsi seksual. Jenis disfungsi seksual yang dialami berupa ejakulasi dini, disfungsi ereksi, serta penurunan hasrat seksual.

Penurunan libido pada pasien gagal ginjal kronis dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Usia dan penyakit komorbit pasien bisa menjadi alasan turunnya keinginan untuk berhubungan intim.

Menurut keterangan dalam laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyebab masalah seksual pasien gagal ginjal kronis, yaitu efek samping dialisis atau obat-obatan, perubahan hormon, adanya kerusakan saraf dan pembuluh darah, depresi, serta kecemasan.

Kinerja kelenjar hipofisis atau pituitari berubah pada pasien gagal ginjal kronis. Hormon luteinizing (LH) yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis memengaruhi produksi testosteron dan produksi sperma pada laki-laki. Gairah seksual tentunya akan terganggu karena perubahan hormon tersebut.

Pengobatan gairah seksual yang menurun akibat gagal ginjal kronis berupa perubahan gaya hidup sehat, perubahan resep obat-obatan, serta terapi wicara.

Selain pengobatan medis, beberapa pasien juga menggunakan terapi alternatif yang bersifat tradisional. Sebelum memakai pengobatan alternatif, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mulai mencobanya.

Gagal ginjal kronis tidak menyerang ginjal, tetapi cenderung lebih kompleks hingga dapat menyebabkan masalah seksual. Aspek kesehatan manusia memang bersifat menyeluruh. Apabila salah satu bagian terganggu, segera lakukan pengobatan yang tepat supaya tidak terjadi komplikasi kemudian hari.