- Alkohol dan kopi.
- Sayuran cruciferous seperti brokoli, kol, kembang kol, dan kale.
- Produk susu.
- Ikan dan tuna.
- Bawang putih dan bawang merah.
- Makanan asin atau acar.
- Makanan pedas.
- Cokelat dan minuman berkarbonasi.
7 Cara Mengatasi Bau Mulut akibat Masalah Pencernaan

- Salah satu cara paling efektif untuk mencegah bau mulut dari lambung adalah dengan menjaga pola makan.
- Air putih punya peran penting dalam menjaga kebersihan mulut dan melancarkan sistem pencernaan. Jadi, minum air putih secara cukup.
- Hindari makanan pemicu. Beberapa jenis makanan memang dikenal bisa menyebabkan bau mulut.
Bau mulut kerap dianggap masalah sepele yang hanya disebabkan oleh kurangnya kebersihan mulut. Padahal, kenyataannya tidak selalu sesederhana itu.
Ada kalanya napas tidak sedap justru berasal dari dalam tubuh, tepatnya dari sistem pencernaan. Banyak orang sudah rajin menyikat gigi, menggunakan obat kumur, bahkan periksa ke dokter gigi, tetapi bau mulut tetap muncul. Nah, kalau kamu termasuk yang mengalami hal ini, bisa jadi penyebabnya bukan di mulut, melainkan di lambung.
Kondisi seperti asam lambung naik (GERD), infeksi bakteri H. pylori, hingga ketidakseimbangan mikroba di usus bisa memicu bau mulut yang membandel. Bau ini dikenal sebagai halitosis gastrointestinal, yaitu aroma tak sedap yang muncul akibat masalah pencernaan. Dalam artikel ini, akan dibahas berbagai cara efektif untuk mengatasi bau mulut akibat masalah pencernaan agar kamu bisa kembali merasa segar dan percaya diri.
1. Perbaiki pencernaan dan kesehatan usus
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah bau mulut dari lambung adalah dengan menjaga pola makan. Konsumsi makanan olahan yang tinggi gula bisa mengganggu keseimbangan bakteri baik di mulut dan usus sehingga pencernaan jadi tidak optimal dan memicu bau tak sedap.
Cobalah berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menyusun pola makan yang mendukung kesehatan usus. Makanan alami yang kaya akan serat, rendah gula, dan minim pengawet sangat membantu menjaga sistem pencernaan tetap seimbang.
2. Minum air yang cukup
Air putih punya peran penting dalam menjaga kebersihan mulut dan melancarkan sistem pencernaan. Mulut yang kering memicu pertumbuhan bakteri penyebab bau. Biasakan minum segelas air sebelum makan dan cukup minum sepanjang hari.
Selain itu, mengunyah permen karet bebas gula juga bisa membantu meningkatkan produksi air liur, menetralkan asam lambung yang naik ke mulut, serta mengurangi mulut kering.
3. Hindari makanan pemicu

Beberapa jenis makanan memang dikenal bisa menyebabkan bau mulut, dan reaksi setiap orang bisa berbeda. Namun, berikut ini adalah makanan dan minuman yang paling sering memicu halitosis:
Coba perhatikan makanan apa saja yang membuat napasmu jadi tidak segar, lalu kurangi konsumsinya.
4. Jaga kebersihan mulut
Meski penyebab utamanya berasal dari lambung, tetapi menjaga kebersihan mulut tetap penting. Sikat gigi dan lidah minimal dua kali sehari, gunakan benang gigi, serta obat kumur antibakteri. Ganti sikat gigi atau kepala sikat elektrik setiap tiga bulan agar pembersihan tetap maksimal.
Jangan lupa juga bersihkan lidah karena di sanalah bakteri penyebab bau sering berkumpul.
5. Gunakan bahan alami yang bersifat antibakteri
Beberapa bahan alami dapat membantu mengurangi bau mulut. Mengunyah daun peterseli, mint, atau kemangi dapat menetralisir bau berkat kandungan klorofilnya.
Minum teh hijau juga bisa membantu karena kaya akan polifenol yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan mengurangi senyawa sulfur penyebab bau. Cengkih juga bisa jadi pilihan alami, cukup kunyah satu atau dua butir setelah makan untuk menyegarkan napas.
6. Atasi asam lambung dan GERD

Refluks asam atau GERD terjadi ketika asam lambung dan sisa makanan naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, dan tentu saja bau mulut. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengonsumsi antasida yang dijual bebas. Namun, jika gejala sering muncul, konsultasikan dengan dokter. Biasanya dokter akan meresepkan obat penghambat asam seperti proton pump inhibitor (PPI).
Perubahan gaya hidup juga penting. Hindari makanan pemicu asam lambung seperti makanan pedas, kafein, cokelat, dan soda. Jangan makan sebelum tidur, berhenti merokok, dan jaga berat badan agar asam lambung tidak mudah naik.
7. Basmi bakteri jahat
Di dalam sistem pencernaan hidup berbagai jenis bakteri, baik yang bermanfaat maupun yang berpotensi merugikan. Ketika bakteri jahat seperti Helicobacter pylori berkembang terlalu banyak, bisa timbul masalah seperti tukak lambung dan bau mulut. Infeksi H. pylori biasanya diobati dengan antibiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri tersebut. Setelah infeksi teratasi, bau mulut pun biasanya ikut hilang.
Bau mulut adalah masalah umum yang bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari makanan, kebersihan mulut, hingga gangguan pencernaan. Jika sudah mencoba menjaga kebersihan mulut, tapi bau tetap muncul, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter. Masalah yang berasal dari mulut bisa ditangani oleh dokter gigi, sedangkan jika penyebabnya ada di pencernaan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter penyakit dalam atau spesialis gastroenterologi. Dengan penanganan yang tepat, kamu bisa kembali percaya diri dengan napas yang segar setiap hari.
FAQ seputar Cara Mengatasi Bau Mulut akibat Masalah Pencernaan
Apakah bau mulut karena pencernaan bisa hilang? | Bisa. Dengan memperbaiki pola makan, mengatasi penyakit pemicunya, dan menjaga kebersihan mulut. |
Apakah minum air putih membantu? | Ya, air putih membantu melancarkan pencernaan dan mencegah mulut kering yang memperparah bau |
Obat kumur bisa mengatasi bau mulut akibat pencernaan? | Bisa membantu sementara, tetapi tidak menyembuhkan sumber masalahnya. |
Referensi
"Bad Breath from Stomach: What It Means and How to Deal." Colgate. Diakses pada November 2025.
"7 Ways to Banish Bad Breath for Good." Total Dental Care MD. Diakses pada November 2025
"How to Eliminate Bad Breath from Stomach Conditions." Verywell Health. Diakses pada November 2025.


















