Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Manfaat dan Risiko Puasa saat Hamil

ilustrasi terkejut. (Pexels.com/Tirachard Kumtanom)
Intinya sih...
  • Ibu hamil boleh berpuasa jika kehamilan sehat dan tidak membahayakan bayi. Berkonsultasilah dengan dokter kandungan atau bidan.
  • Puasa yang tidak tepat mungkin dapat menyebabkan jumlah air ketuban berkurang ataupun penambahan berat janin yang tidak optimal.
  • Risiko puasa bagi ibu hamil meliputi lemas, penurunan berat badan, dehidrasi, dan gejala lainnya.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Citra Dewi, SpOG

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Dan, selama bulan ini, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa.

Puasa dikenal baik karena berbagai alasan. Namun, ada orang yang diizinkan tidak berpuasa karena alasan kesehatan. Salah satunya ibu hamil. Ibu hamil boleh meninggalkan puasa jika ada kekhawatiran bahwa puasa membahayakan kehamilannya.

Meskipun begitu, bukan berarti semua ibu hamil tidak boleh berpuasa. Ibu hamil boleh berpuasa jika kehamilannya sehat dan puasa dengan cara yang tepat, tidak memengaruhi kesehatan bayi.

Jika ragu-ragu apakah memungkinkan bagimu untuk berpuasa atau tidak, simak baik-baik informasi mengenai manfaat dan risiko puasa saat hamil berikut ini.

1. Manfaat

Asalkan kehamilan kamu dinyatakan sehat oleh dokter, puasa tidak akan membahayakan calon bayi. Sebaliknya, puasa mungkin memberikan manfaat jika dilakukan sebagaimana mestinya.

Menurut penelitian, puasa tidak berdampak signifikan terhadap kesehatan bayi. Artinya, tidak ada perubahan pada angka kelahiran, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala bayi baru lahir pada ibu yang berpuasa selama kehamilan.

Selain itu, beberapa penelitian mengatakan bahwa puasa dapat mengurangi risiko munculnya diabetes gestasional (diabetes saat hamil), karena puasa dengan tipe intermiten dikatakan dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang berarti tubuh menjadi lebih efektif dalam menggunakan insulin untuk mengatur kadar gula darah.

Bagi perempuan yang sebelumnya sudah memiliki masalah berat badan berlebih, puasa bisa menjaga agar berat badan tidak bertambah terlalu banyak.

Ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter atau bidan sebelum mempertimbangkan puasa atau perubahan pola makan yang signifikan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.

2. Risiko

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/RDNE Stock project)

Meskipun secara umum puasa memberikan banyak manfaat, tetapi puasa mungkin menimbulkan sejumlah risiko pada ibu hamil. Berikut adalah risiko puasa bagi ibu hamil:

  • Berat badan ibu tidak bertambah atau bahkan turun, yang turut memengaruhi berat calon bayi.
  • Sangat haus, jarang buang air kecil, atau air kencing berwarna gelap. Ini adalah tanda dehidrasi, dapat memengaruhi jumlah air ketuban serta dapat membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK) atau komplikasi lainnya.
  • Lemas, karena kurangnya asupan makanan dan minuman, sehingga merasa pusing, lemah, atau bingung, bahkan setelah beristirahat dengan cukup.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan jika memutuskan untuk berpuasa saat hamil

Ibu hamil yang berpuasa mungkin perlu membatalkan puasa dan menghubungi dokter jika mengalami tanda-tanda berikut:

  • Waspadai tanda-tanda dehidrasi, seperti sakit kepala, pusing, lemas, dan urine berwarna gelap. Dehidrasi juga dapat memicu ISK yang umum terjadi pada kehamilan.
  • Usahakan tercapai asupan cairan yang cukup, dengan minum (terutama air putih) minimal 1,5–2 liter dari sejak berbuka hingga selesai sahur.
  • Timbang berat badan secara teratur di rumah dan berkonsultasi dengan dokter jika berat badan turun. Bagi kebanyakan perempuan, menurunkan berat badan tidak dianjurkan selama kehamilan.
  • Gerakan janin terasa berkurang atau tidak seaktif biasanya.

4. Mempersiapkan diri untuk berpuasa

ilustrasi buka puasa (freepik.com/fabrikasimf)

Bagi ibu hamil, berpuasa Ramadan mungkin perlu persiapan matang. Berikut persiapan puasa bagi ibu hamil:

  • Berdiskusi dengan bidan atau dokter kandungan. Perempuan perlu lebih memperhatikan diri selama kehamilan. Mintalah saran dokter atau bidan seputar rencana makan selama puasa. Ibu hamil mungkin perlu pemeriksaan lebih sering selama puasa.
  • Jika memiliki diabetes dan ingin berpuasa, bicarakan dengan bidan atau dokter dan buat perencanaan makan dengan cermat.
  • Jika kamu biasanya mengonsumsi minuman berkafein, ada baiknya untuk menguranginya sejak sebelum berpuasa untuk mencegah sakit kepala akibat gejala putus kafein.
  • Buat rencana tentang mengelola pekerjaan selama bulan Ramadan. Kamu mungkin perlu mengurangi jam kerja dan menambah waktu istirahat.

5. Tips untuk ibu hamil agar puasa terasa lebih ringan

Berikut tips yang dapat membantumu berpuasa dengan aman saat sedang hamil:

  • Jangan pernah melewatkan sahur. Makanlah dengan baik saat sahur agar kamu tidak merasa lemas sepanjang hari.
  • Pilih makanan yang baik. Berikut tips mengatur pola makan selama puasa Ramadan:
    • Utamakan protein, dapat berupa daging putih ataupun merah tanpa lemak, dan kacang-kacangan.
    • Pilihlah karbohidrat kompleks dan batasi karbohidrat olahan.
    • Hindari konsumsi makanan dan minuman manis terlalu banyak.
    • Tambahkan lemak sehat ke dalam makanan.
    • Hindari makanan yang terlalu pedas, berminyak, dan gorengan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
    • Tingkatkan asupan buah-buahan dan sayuran.
  • Fokus pada hidrasi. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan rendahnya volume cairan ketuban. Jadi, minumlah sebanyak mungkin air selama berbuka hingga sahur. Juga, pilihlah buah dan sayuran yang memiliki kandungan air tinggi.
  • Singkirkan kafein. Saat kamu berpuasa dalam keadaan hamil, kafein bisa meningkatkan risiko dehidrasi. Selain itu, kafein juga dapat mengganggu tekanan darah dan memengaruhi kesehatan pencernaan.
  • Pantau tingkat aktivitas. Terlalu banyak bekerja saat berpuasa bisa membuatmu merasa lelah sepanjang hari. Jadi, carilah cara untuk mengurangi aktivitas dan perbanyak istirahat.
  • Perhatikan tanda-tanda peringatan. Berikut tanda-tanda yang harus diperhatikan:
    • Kelelahan, mual, atau pusing yang berlebihan.
    • Gerakan janin berkurang.
    • Flek atau pendarahan.
    • Kram perut.
    • Penurunan berat badan yang signifikan.

Pada intinya, tidak semua ibu hamil bisa dan aman berpuasa. Jadi, yang terbaik adalah berkonsultasi terlebih dahulu dan meminta nasihat dari dokter atau bidan. Jika mereka mengizinkanmu berpuasa, mintalah saran agar kamu bisa menjalani puasa dengan baik.

Referensi

Ziaee V, Kihanidoost Z, Younesian M, Akhavirad MB, Bateni F, Kazemianfar Z, Hantoushzadeh S. "The effect of ramadan fasting on outcome of pregnancy." Iran J Pediatr. 2010 Jun;20(2):181-6. 
"Fasting in pregnancy." BabyCentre. Diakses Maret 2025.
"6 Tips for Fasting in Pregnancy Without Harming Your Health." Healthwire. Diakses Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us