Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Minum Obat Asam Lambung selama Puasa Ramadan

ilustrasi minum obat (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Puasa Ramadan berlangsung selama sekitar 14 jam, yang mana ini bisa menjadi tantangan bagi orang-orang yang mempunyai masalah asam lambung.
  • Penting untuk membuat jadwal waktu konsumsi obat yang harus dilakukan secara rutin, dengan menyesuaikan jam sahur dan jam buka puasa.
  • Jika dokter meresepkan obat-obatan untuk mengontrol produksi asam lambung yang dikonsumsi sekali sehari, maka sebaiknya lakukan pada malam hari sebelum tidur.

Puasa Ramadan bisa menjadi tantangan bagi individu dengan masalah asam lambung, salah satunya dalam mengatur jadwal minum obat agar pengobatan tetap efektif tanpa mengganggu ibadah.

Perubahan pola makan saat bulan Ramadan dan jeda waktu yang lebih panjang antara dosis obat dapat memengaruhi cara tubuh merespons pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara yang tepat dalam mengonsumsi obat asam lambung selama puasa. Berikut tips yang mungkin bisa membantu mengelola masalah asam lambung dengan baik selama Ramadan.

Penyebab masalah asam lambung saat puasa

Ada hubungan yang kuat antara asupan makanan dan nyeri ulu hati (heartburn). Makanan pemicu seperti saus tomat dan hidangan pedas dapat memicu asam lambung yang berlangsung selama beberapa jam.

Begitu juga makan terlalu banyak, yang akan meregangkan fundus lambung dan sfingter esofagus bagian bawah yang mengarah ke penyakit asam lambung.

Makan larut malam dan tidur terlalu malam juga akan memperburuk gejala asam lambung.

Selama puasa, sekresi grelin—hormon lapar—meningkat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kebalikan antara kadar grelin dalam darah dan nyeri ulu hati. Dengan demikian, puasa dapat dikaitkan dengan perbaikan gejala GERD dan berkurangnya kejadian refluks asam lambung.

Selain itu, puasa juga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Gula darah yang tinggi dikaitkan dengan pengosongan lambung yang tertunda, terutama pada pasien diabetes. Pengosongan lambung yang tertunda akan meningkatkan frekuensi dan durasi refluks asam lambung.

Ini juga dapat mengurangi resistansi insulin. Resistansi insulin yang menurun akan mendorong penurunan berat badan. Penurunan berat badan pada pasien GERD yang kelebihan berat badan dikaitkan dengan penurunan nyeri ulu hati dan refluks asam.

Bagaimanapun juga, isi lambung selalu bersifat asam dan bila penghalang anti refluks lemah atau tidak ada, refluks asam cenderung lebih sering terjadi.

Tata cara konsumsi obat

ilustrasi pria menderita asam lambung (pexels.com/cottonbro studio)

Puasa Ramadan berlangsung selama sekitar 14 jam, yang mana ini bisa menjadi tantangan bagi orang-orang yang mempunyai masalah asam lambung. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatur tata cara konsumsi obat asam lambung:

  • Atur jadwal minum obat

Penting untuk membuat jadwal waktu konsumsi obat yang harus dilakukan secara rutin, dengan menyesuaikan jam sahur dan jam buka puasa. Agar tidak lupa, kamu juga bisa memasang alarm di smartphone sebagai pengingat untuk minum obat.

  • Ketahui fungsi obat

Jika dokter meresepkan obat-obatan untuk mengontrol produksi asam lambung yang dikonsumsi sekali sehari, maka sebaiknya lakukan pada malam hari sebelum tidur. Alasannya karena puncak produksi asam lambung paling tinggi terjadi pada dini hari, sehingga meminumnya sebelum tidur akan mencegah kenaikan asam lambung saat makan sahur.

Selain perawatan untuk produksi asam lambung, maka konsumsi obat dapat dilakukan pada jam berapa pun, di antara jam sahur atau setelah berbuka.

Sementara itu, obat yang diminum sehari dua kali disarankan dilakukan pada waktu sahur dan berbuka. Meski jarak konsumsinya hingga 12 jam, tetapi jarak tersebut masih dalam rentang aman konsumsi obat.

  • Minum obat sesuai ketentuan

Baca petunjuk penggunaan untuk minum obat dengan benar sesuai aturan, yang terdapat pada kemasan obat atau mengikuti instruksi dokter.

Jika diberi tahu untuk minum obat sebelum makan, artinya obat tersebut berfungsi sebagai pelapis mukosa atau dinding lambung. Maka minumlah 30 menit sebelum makan sahur atau segera konsumsi setelah buka puasa sebelum makan utama.

Jika obat diminum setelah makan, pastikan kamu sudah makan dulu dalam jumlah cukup. Obat bisa diminum sekitar 5 hingga 10 menit setelahnya.

  • Jangan lewatkan makan sahur

Makan sahur harus dilakukan oleh orang dengan masalah asam lambung. Melewatkannya akan memperberat gejala nyeri perut siang hari karena perut yang kosong terlalu lama.

Tips menghindari asam lambung naik saat puasa

Ada beberapa cara untuk mengindari asam lambung naik saat puasa:

  • Konsumsi makanan tinggi serat dan mudah dicerna, seperti buah-buahan, sayuran dan karbohidrat kompleks saat berbuka atau sahur.
  • Hindari konsumsi makanan pedas, tinggi lemak, dan asam kala berbuka dan sahur.
  • Tidak merokok, tidak minum alkohol, dan hindari kafein.
  • Atur porsi makan saat berbuka puasa. Makanlah dengan porsi yang cukup dan tidak berlemak.
  • Hindari tidur atau berbaring setelah makan, sebaiknya duduk atau berdiri minimal dua jam setelah makan.
  • Minum air putih yang cukup saat berbuka dan sahur agar tubuh tetap terhidrasi selama berpuasa.
  • Konsumsi makanan yang mengandung probiotik, seperti yoghurt atau suplemen probiotik.
  • Atur pola waktu berbuka dan sahur, usahakan tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
  • Hindari aktivitas fisik yang berlebihan saat berpuasa, karena dapat meningkatkan risiko terkena masalah asam lambung.

Intinya, jika dokter meresepkan obat yang hanya digunakan sekali dalam sehari, sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur. Sementara itu, obat maag yang lazimnya diberikan sehari dua kali, hendaknya dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur atau segera setelah berbuka dan makan sahur.

Referensi

"Penggunaan Obat Pada Saat Puasa". Kemenkes Unit Pelayanan Kesehatan. Diakses Maret 2025.
"Bingung Kapan Minum Obat GERD saat Puasa? Ini Tipsnya!". Yayasan Gastroenterologi Indonesia. Diakses Maret 2025.
"Stomach Acid Interferes When Fasting? Here's How to Overcome It". EMC Healthcare. Diakses Maret 2025.
"Does Fasting Increase Heartburn?" Houston Heartburn & Reflux Center. Diakses Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us