Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Efek Samping Flu, dari yang Umum hingga yang Langka

Ilustrasi vial vaksin dan syringe.
ilustrasi vaksin (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Sebagian besar efek samping dari vaksin flu biasanya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan atau rasa lelah singkat. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, efek samping bisa lebih serius.
  • Efek samping umum vaksin flu: nyeri di area suntikan, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.
  • Potensi efek samping yang langka: reaksi alergi, sindrom Guillain-Barré, dan kejang demam pada anak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap tahun, banyak orang melindungi diri dari influenza, atau flu, dengan mendapatkan vaksin flu. Vaksin ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan atau semprotan hidung. Dengan vaksin flu, risiko seseorang harus pergi ke dokter karena flu bisa berkurang hingga sekitar 60 persen.

Manfaat mendapatkan vaksin flu lebih besar daripada risikonya bagi sebagian besar orang. Namun, itu tidak berarti vaksin ini bebas dari efek samping.

Sebagian besar efek samping dari vaksin flu biasanya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan atau rasa lelah singkat. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, efek samping bisa lebih serius. Karena itu, sebelum menerima vaksin flu, ada baiknya mengetahui apa saja efek samping yang bisa terjadi agar kamu lebih siap dan tenang.

1. Nyeri, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan

Nyeri di area suntikan wajar terjadi setelah divaksinasi. Hampir semua jenis vaksin bisa menimbulkan reaksi ini, terutama vaksin flu yang diberikan langsung ke dalam otot.

Selain nyeri, kadang muncul kemerahan atau sedikit bengkak di sekitar lokasi suntikan.

Efek samping ini terjadi karena tubuh punya cara alami untuk merespons setiap “luka kecil” pada kulit atau jaringan otot. Nyeri, bengkak, atau kemerahan adalah bagian dari proses penyembuhan alami. Dalam konteks vaksin flu, reaksi ini justru menandakan bahwa sistem imun sedang bekerja dan mulai merespons vaksin yang masuk.

Kabar baiknya, efek samping ini biasanya hilang dalam satu hingga dua hari. Sambil menunggu pulih, ada beberapa cara mudah untuk meredakannya. Kamu bisa mengaplikasikan kompres hangat atau dingin di area suntikan, atau minum obat pereda nyeri yang dijual bebas jika diperlukan. Namun, penting diingat, jangan minum obat pereda nyeri sebelum menerima suntikan vaksin flu karena bisa mengurangi efektivitas vaksin.

Jarang terjadi, tetapi jika suntikan tidak diberikan dengan benar, ini bisa mengakibatkan infeksi atau masalah lain di area suntikan. Jadi, jika nyeri atau bengkak terasa sangat parah atau tidak kunjung hilang, segera hubungi tenaga kesehatan.

2. Nyeri otot

Nyeri otot adalah salah satu efek samping umum dari vaksin flu. Biasanya nyeri terasa di sekitar area suntikan, tetapi kadang bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Menariknya, nyeri otot juga merupakan gejala khas flu itu sendiri. Karena itu, sebagian orang bisa salah paham dan mengira vaksin flu justru membuat mereka terkena flu.

Nyeri otot setelah vaksinasi sebenarnya adalah tanda bahwa vaksin sedang bekerja dan sistem imun tubuh merespons dengan baik. Efek ini biasanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya dalam 1 hingga 2 hari setelah suntikan.

3. Sakit kepala

Seorang perempuan mengalami sakit kepala.
ilustrasi sakit kepala (IDN Times/Novaya Siantita)

Sakit kepala juga bisa muncul setelah mendapatkan vaksin flu. Pada kebanyakan orang, sakit kepala ini ringan dan biasanya hilang dalam beberapa hari setelah vaksinasi.

Untuk meredakannya, kompres dingin di dahi bisa membantu. Jika perlu, obat pereda nyeri yang dijual bebas juga bisa digunakan. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan cukup minum air juga dapat membantu.

4. Merasa seperti akan sakit

Saat sistem imun mulai merespons vaksin flu, tubuh bisa mengalami efek samping yang terasa di seluruh badan. Gejalanya bisa berupa demam ringan, mual, atau rasa tidak nyaman secara umum.

Tidak menyenangkan memang, tetapi gejala mirip flu pasca vaksinasi merupakan tanda sistem imun sedang belajar dari vaksin. Ingat, gejala ini bukan berarti vaksin flu bikin kamu sakit flu. Virus dalam vaksin flu sudah tidak aktif, sehingga tidak bisa berkembang biak di dalam tubuh atau menyebabkan flu.

Jika gejala tidak membaik setelah beberapa hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Ada kemungkinan kamu terpapar flu sebelum menerima vaksin. Dokter dapat membantu memastikan penyebab gejala dan memberikan langkah penanganan yang tepat.

5. Pusing atau pingsan

Setelah menerima vaksin flu, sebagian orang bisa mengalami pusing atau bahkan pingsan. Efek ini biasanya tidak berlangsung lebih dari satu atau dua hari. Jika kamu cenderung mudah merasa pusing atau pingsan saat disuntik, sebaiknya beri tahu tenaga kesehatan sebelum vaksin disuntikkan.

Ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu mengurangi risiko ini, misalnya:

  • Duduk tenang sejenak setelah menerima suntikan.
  • Makan camilan ringan sebelum atau sesudah vaksinasi.

Potensi efek samping serius, jarang terjadi

Ilustrasi vial vaksin dan syringe.
ilustrasi vaksin (IDN Times/Aditya Pratama)

Meskipun jarang terjadi, tetapi vaksin flu bisa menimbulkan reaksi alergi. Gejala-gejalanya:

  • Biduran.
  • Detak jantung cepat.
  • Sesak napas.
  • Pusing.
  • Lemah.

Biasanya, setelah vaksinasi kamu akan diminta menunggu sekitar 30 menit untuk memastikan tidak ada tanda reaksi alergi. Namun, jika gejala muncul setelah kamu pulang, segera cari pertolongan medis darurat.

Jika kamu punya alergi terhadap telur, bicarakan dengan tenaga kesehatan sebelum menerima vaksin flu. Umumnya vaksin flu tetap aman, bahkan bagi orang dengan alergi telur. Namun, jika alerginya cukup berat, tersedia pilihan vaksin flu bebas telur. Dokter dapat membantu menentukan vaksin yang paling sesuai.

Kejang demam pada anak

Kejang ini dipicu oleh demam, sehingga bukan efek khusus dari vaksin flu itu sendiri. Risiko sedikit meningkat jika vaksin flu diberikan bersamaan dengan vaksin pneumonia atau vaksin DTaP. Namun, jika vaksin flu diberikan sendiri, risikonya tidak meningkat.

Kejang demam bisa terjadi kapan saja anak mengalami demam. Meski terlihat menakutkan, tetapi sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan tidak menimbulkan masalah jangka panjang. Kalau kamu khawatir, diskusikan dengan dokter anak mengenai kemungkinan memisahkan jadwal vaksin flu dari vaksin lain.

Sindrom Guillain-Barré (GBS)

Efek samping langka lainnya adalah GBS, kondisi yang dapat menyebabkan kelemahan otot atau kelumpuhan, karena sistem imun menyerang saraf.

GBS biasanya bersifat sementara dan membaik dalam beberapa minggu, meski pada sebagian orang bisa menimbulkan masalah saraf jangka panjang. Efek samping ini sangat jarang terjadi, diperkirakan sekitar 1 hingga 2 kasus per 1 juta orang yang menerima vaksin flu. Studi juga menunjukkan bahwa terkena flu justru lebih mungkin memicu GBS dibandingkan dengan vaksin flu itu sendiri.

Jika kamu punya memiliki kekhawatiran tentang GBS, bicarakan dengan dokter. Dokter dapat meninjau riwayat medis kamu untuk menilai apakah ada risiko tambahan.

FAQ tentang vaksin flu

  1. Apakah flu adalah penyakit ringan sehingga rutin vaksin tidak diperlukan?

Flu bisa berakibat serius. Setiap tahun, hingga 650.000 orang meninggal akibat flu, dan angka ini hanya menghitung kematian karena gangguan pernapasan. Dampaknya kemungkinan lebih besar lagi. Bahkan orang sehat bisa terkena flu, terutama mereka dengan sistem imun yang lemah. Sebagian besar orang memang pulih dalam beberapa minggu, tetapi sebagian lainnya bisa mengalami komplikasi serius, seperti infeksi sinus dan telinga, pneumonia, hingga peradangan pada jantung atau otak.

  1. Apakah vaksin flu bisa membuat saya terkena flu?

Tidak. Vaksin flu suntik mengandung virus yang sudah tidak aktif, sehingga tidak bisa menyebabkan flu. Jika setelah vaksin Anda merasa pegal atau sedikit demam, itu adalah reaksi normal sistem imun terhadap vaksin, dan biasanya hanya berlangsung 1–2 hari.

  1. Apakah vaksin flu bisa menimbulkan efek samping berat?

Vaksin flu terbukti aman. Efek samping berat sangat jarang terjadi. Hanya sekitar 1 dari 1 juta orang yang mungkin mengalami sindrom Guillain-Barré, yaitu kondisi yang menyebabkan kelemahan otot atau kelumpuhan.

  1. Sudah divaksinasi flu namun tetap sakit flu. Apakah artinya vaksinasi tidak bekerja?

Ada banyak jenis virus flu yang beredar setiap saat. Vaksin flu hanya melindungi dari jenis tertentu, sehingga masih mungkin terkena flu dari jenis lain. Namun, vaksinasi tetap meningkatkan peluang perlindungan dan sangat penting untuk melindungi orang-orang dengan sistem imun yang rentan.

  1. Apakah ibu hamil sebaiknya tidak menerima vaksin flu?

Justru sebaliknya, ibu hamil sangat dianjurkan untuk mendapatkan vaksin flu karena sistem imun mereka lebih lemah dari biasanya. Vaksin flu dengan virus yang tidak aktif aman diberikan pada setiap tahap kehamilan.

Referensi

"Guillain-Barré Syndrome (GBS) and Vaccines." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Oktober 2025.

"Common Flu Shot Side Effects and How to Relieve Them." GoodRx. Diakses Oktober 2025.

"Febrile Seizures and Vaccines." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Oktober 2025.

"Who Needs a Flu Vaccine." Centers for Disease Control and Prevention. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Gejala Kanker Prostat yang Perlu Kamu Ketahui

27 Okt 2025, 23:04 WIBHealth