Kenali 7 Jenis Tes untuk Mendeteksi Diabetes

Deteksi dini diabetes sangat penting

Selalu merasa haus, peningkatan frekuensi buang air kecil, atau perubahan berat badan secara tiba-tiba adalah gejala klasik diabetes. Namun, banyak orang dengan diabetes tidak menunjukkan gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan selama tahap awal penyakit. Akibatnya, diabetes tidak terdiagnosis dan diobati segera.

Karena alasan ini, semua orang yang menunjukkan gejala diabetes atau memiliki faktor risiko diabetes harus menjalani tes. Tes ini memungkinkan profesional medis mendiagnosis diabetes lebih cepat dan mulai menerapkan rencana manajemen untuk mencegah komplikasi.

Berikut adalah beberapa tes diabetes yang paling umum.

1. HbA1c

Dijelaskan oleh American Diabetes Association, tes Hemoglobin A1c atau HbA1c bertujuan mengukur glukosa darah rata-rata selama dua hingga tiga bulan terakhir. Kelebihan dari tes ini adalah kamu tidak perlu berpuasa atau minum apa pun.

Tes ini menunjukkan berapa banyak gula pada sel darah merah, yang umumnya memiliki umur tiga bulan. Gula darah dikatakan normal jika hasilnya kurang dari 5,7 persen. Sementara itu, diabetes didiagnosis jika A1c lebih besar dari atau sama dengan 6,5 persen.

2. Tes glukosa darah acak

Kenali 7 Jenis Tes untuk Mendeteksi Diabetesilustrasi mengambil sampel darah di jari (pexels.com/Artem Podrez)

Bagi orang yang memiliki gejala diabetes parah, mungkin perlu melakukan tes darah secara acak sepanjang hari, menurut laman Diabetes.org.uk. Tes ini dilakukan dengan menusuk jari atau pembuluh darah di lengan untuk mendapatkan sampel darah.

Jika tes dilakukan dengan jari, hasil tes akan langsung keluar. Jika menggunakan sampel darah di lengan, hasilnya akan keluar dalam beberapa hari.

3. Tes gula darah puasa

Tes gula darah puasa kadang-kadang disebut tes glukosa plasma puasa. Untuk melakukan tes ini, perawat akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah di lengan.

Sebelum melakukan tes ini, kamu harus berpuasa setidaknya delapan jam, tanpa makan atau minum apa pun selain air. Hal ini diperlukan untuk menghentikan apa pun yang mengganggu hasil. Hasil tes ini akan keluar dalam beberapa hari.

Baca Juga: Benarkah Ada Diabetes Basah dan Diabetes Kering? Ini Faktanya

4. Tes C-peptida

Kenali 7 Jenis Tes untuk Mendeteksi Diabetesilustrasi mengambil sampel darah (freepik.com/prostooleh)

Tes C-peptida ialah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui berapa banyak insulin yang diproduksi tubuh. Tes ini berguna untuk:

  • Menentukan apakah kamu memiliki diabetes tipe 1 atau tipe 2.
  • Apakah kamu memiliki resistansi insulin.
  • Memastikan penyebab hipoglikemia.
  • Memantau produksi insulin setelah pengangkatan tumor pankreas.

Sebelum melakukan tes C-peptida, kamu tidak boleh makan atau minum cairan tertentu selama 8 hingga 12 jam sebelum tes. Untuk individu yang mengonsumsi obat penurun glukosa darah, kemungkinan besar akan diminta untuk berhenti meminumnya menjelang tes.

Tes dilakukan dengan mengambil sampel darah dari lengan yang biasanya berlangsung kurang lebih satu menit. Dari sampel tersebut kemudian akan diukur kadar C-peptida dan kadar glukosa darah.

5. Tes urine

Tes urine dilakukan untuk mendeteksi kadar gula yang tinggi, dan hasilnya dapat membantu dalam diagnosis diabetes. Agar dapat dideteksi pada tes urine, kadar gula harus cukup tinggi. Bisa dibilang, ini bukan tes yang paling sensitif untuk diabetes dan lebih cocok untuk diabetes tingkat lanjut.

Kelebihan dari tes urine adalah dapat dilakukan dengan cepat, tidak memerlukan pengambilan darah, dan kamu bisa mendapatkan hasilnya dalam beberapa menit. Dilansir laman Health, tes ini sering digunakan sebagai alat skrining cepat atau untuk memonitor perkembangan diabetes.

6. Tes toleransi glukosa oral

Kenali 7 Jenis Tes untuk Mendeteksi Diabetesilustrasi minum air (unsplash.com/engin akyurt)

Tes ini biasanya dilakukan selama kehamilan untuk mendeteksi diabetes gestasional. Pada tes ini, petugas medis akan mengambil sampel darah sekali untuk diuji. Lalu, kamu diminta minum minuman manis dan darah diambil pada interval 30 hingga 60 menit hingga tiga jam untuk melihat bagaimana tubuh menangani kelebihan gula.

Hasil normalnya sangat tergantung pada berapa gram glukosa dalam larutan, yang dapat bervariasi. Diabetes biasanya didiagnosis jika glukosa darah dua jam lebih besar dari atau sama dengan 200 mg/dl.

7. Antibodi GAD

Glutamic Acid Decarboxylase Autoantibodies Test atau tes antibodi GAD digunakan untuk membantu menemukan apakah seseorang memiliki diabetes tipe 1 atau Latent Autoimmune Diabetes of Adulthood (LADA). Ini adalah tes darah yang mengukur apakah tubuh memproduksi sejenis antibodi yang menghancurkan sel GAD-nya sendiri.

Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis diabetes yang dimiliki seseorang. Tes ini berguna untuk individu yang berusia di atas 30 tahun yang diagnosis dengan diabetes tipe 2, tetapi diagnosis ini diragukan.

Jika kamu menjalani pemeriksaan medis rutin, kamu juga dapat memesan tes untuk menguji diabetes. Jika hasilnya positif, kamu akan mendapatkan penanganan dini. Bagi orang yang sudah didiagnosis dengan diabetes, tes ini juga berharga untuk menilai seberapa baik pengobatan bekerja.

Baca Juga: Studi: 7 Kebiasaan Sehat Cegah Demensia pada Pasien Diabetes

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya