7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga Infeksi

Umumnya bisa diatasi dengan praktik kebersihan yang baik

Pusar merupakan tanda di tubuh tempat tali pusat terpasang sebelum kita dilahirkan. Karena bentuknya yang cekung dan terdiri dari lipatan-lipatan kulit, pusar dapat menampung kotoran, keringat, dan bakteri. Penumpukan ini dapat menyebabkan bau dan bahkan infeksi.

Meskipun pada dasarnya pusar memiliki bau yang khas, tetapi jika aroma cukup mengganggu bisa jadi ini disebabkan hal lain yang lebih serius. Di sini kita akan membahas apa saja penyebab pusar bau tak sedap.

1. Kurang menjaga kebersihan

7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga Infeksiilustrasi pusar (pexels.com/Ron Lach)

Pusar memiliki ekosistem kecilnya sendiri. Sebuah penelitian dalam jurnal PLos One (2012) melaporkan bahwa pusar menjadi rumah bagi sekitar 67 jenis bakteri. Selain itu, jamur dan kuman lain juga dapat terperangkap di dalam daerah pusar. 

Kuman selanjutnya memakan zat yang terperangkap di pusar, seperti:

  • Minyak.
  • Kulit mati.
  • Kotoran.
  • Keringat.

Selanjutnya, kuman dan bakteri berkembang biak dan menciptakan bau busuk. Makin dalam pusar, makin banyak kotoran dan kuman yang menumpuk di dalamnya. Bau tidak sedap ini berasal dari campuran:

  • Bakteri.
  • Kotoran.
  • Keringat.

Kabar baiknya, menerapkan kebiasaan kebersihan yang baik efektif mengatasi bau.

2. Kondisi kulit

7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga Infeksiilustrasi psoriasis (pixabay.com/milesz)

Kondisi kulit tertentu dapat menyebabkan peradangan, penumpukan sel kulit mati, serta berkumpulnya bakteri di pusar. Menurut laman Women's Health, psoriasis adalah penyakit klasik yang muncul di pusar.

Psoriasis menyebabkan kulit menjadi kemerahan, bersisik, kasar, dan tebal. Eksem juga merupakan penyakit lain yang dapat muncul di pusar dan menyebabkan ruam, kemerahan, dan pengelupasan.

Untuk mengobati kondisi ini, kamu perlu menemui dokter spesialis kulit. Nantinya, dokter dapat membantu mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dan jenis perawatan apa yang kamu butuhkan.

Obat untuk psoriasis memerlukan resep, sementara eksim biasanya ditangani dengan perubahan gaya hidup untuk mengurangi rasa gatal dan ketidaknyamanan.

3. Tindik

7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga InfeksiIlustrasi tindik (pixabay.com/elementus)

Memasang tindik dapat membuat kulit robek, yang selanjutnya meningkatkan risiko infeksi, seperti infeksi bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Menurut American Academy of Pediatrics, diperkirakan sekitar sepertiga tindikan di bagian tubuh selain telinga mengalami infeksi. Gejala lain dari tindikan yang terinfeksi meliputi kemerahan, nyeri, dan keluar cairan.

Jika kamu ingin memasang tindik di bagian tubuh mana pun, pastikan kamu mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan instrumen yang disterilkan. Pergilah ke tempat tindik profesional dan tepercaya untuk mendapatkan tindik dengan prosedur yang tepat.

Baca Juga: 9 Jenis Infeksi Vagina Paling Umum, Bukan Cuma Infeksi Ragi

4. Ada serat pakaian yang terjebak di pusar

7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga Infeksiilustrasi pakaian (pixabay.com/Lesley Barker)

Bau aneh juga bisa ditimbulkan karena ada benda asing yang terjebak di pusar. Paling sering adalah serat atau produk sampingan lain dari pakaian yang tersangkut di pusar.

Dilansir Prevention, jenis serat yang paling mungkin memicu aroma tidak sedap adalah kapas, karena serat kapas menyerap kelembapan. Jadi, jika terdapat banyak serat kapas dalam pusar dan kemudian kamu berkeringat, ini akan menghasilkan bau tidak sedap.

5. Infeksi jamur

7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga Infeksiilustrasi infeksi jamur pada kulit (freepik.com/freepik)

Candida adalah sejenis jamur yang selalu ada di kulit. Jamur ini biasanya tidak berbahaya, tetapi jika berada di tempat yang hangat dan lembap, seperti pusar, ini dapat berkembang menjadi infeksi jamur yang parah. Karena alasan ini, penting untuk membersihkan lipatan kulit secara konsisten.

Selain itu, orang dengan diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dan orang dengan kondisi autoimun juga lebih rentan terhadap infeksi jamur. Ini karena sistem kekebalan tubuh orang-orang tersebut lebih sulit untuk melawan infeksi, yang dapat memengaruhi bau pusar.

6. Kista epidermoid dan pilar

7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga Infeksiilustrasi kista epidermoid (commons.wikimedia.org/Steven Fruitsmaak)

Dijelaskan dalam laman Healthline, kista epidermoid merupakan benjolan yang dimulai di lapisan atas kulit, sedangkan kista pilar dimulai di dekat folikel rambut. Kedua kista ini memproduksi dan mengeluarkan cairan kental berisi keratin.

Jika kista ini membesar dan pecah, maka akan keluar cairan kental berwarna kuning dan berbau busuk. Kista ini juga mungkin mengembangkan infeksi.

7. Kista sebaceous

7 Penyebab Pusar Bau Tak Sedap, dari Kebersihan hingga Infeksikista sebaceous (stephanieho.com.sg)

Kista sebaceous berasal dari kelenjar sebaceous dan jauh lebih jarang daripada kista epidermoid dan kista pilar. Kelenjar ini biasanya menghasilkan sebum untuk melindungi dan melumasi kulit.

Kista sebaceous ini dapat menyebabkan infeksi. Perawatan yang tersedia untuk kista sebaceous bisa bervariasi, tergantung kebutuhan dan pendekatan dokter.

Cara terbaik mencegah pusar bau tidak sedap adalah dengan membersihkannya setiap hari. Dengan perawatan yang tepat, infeksi dan berbagai penyebab pusar bau lainnya dapat segera teratasi.

Baca Juga: Infeksi Bakteri dan Virus, Apa Perbedaannya?

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya