7 Penyebab Sakit Leher Sebelah Kiri, Apakah Serius?
ilustrasi sakit leher (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh manusia merupakan struktur rumit yang terdiri dari banyak sekali sel. Sel-sel bergabung membentuk jaringan. Jaringan bergabung membentuk organ. Dan berbagai organ menjalankan tubuh kita.
Semua hal mendasar yang terjadi pada tubuh bisa menunjukkan adanya sesuatu yang rumit. Leher, organ yang menjadi bagian dari sistem kerangka, memiliki peran sangat penting untuk keseluruhan struktur tubuh kita.
Leher memberikan dukungan pada kepala, menghubungkan sumsum tulang belakang ke otak, dan memberi rumah bagi pembuluh darah. Otot leher sangat halus, bahkan cedera ringan atau keseleo pun dapat berbahaya.
Rasa sakit pada leher bisa mengindikasikan masalah yang rumit. Jika kamu pernah atau sedang mengalami sakit leher di sebelah kiri, kamu pasti bertanya-tanya apa penyebabnya. Berikut ini kemungkinan penyebab sakit leher sebelah kiri.
1. Ketegangan otot
ilustrasi nyeri leher (pexels.com/Kindel Media)Ketegangan otot merupakan salah satu penyebab utama rasa sakit pada leher di sebelah kiri. Saat tendon atau otot leher robek atau meregang secara berlebihan, terjadilah ketegangan otot. Ketegangan pada otot terjadi saat otot tidak relaks sepenuhnya setelah berkontraksi.
Diterangkan dalam laman Excelsior Pain Management, hal ini bisa disebabkan oleh:
- Duduk atau mencondongkan tubuh ke depan dalam waktu lama.
- Posisi tidur yang tidak benar.
- Memberikan terlalu banyak tekanan pada otot leher saat berolahraga.
- Stres.
- Keausan sendi akibat pertambahan usia.
- Kompresi saraf.
- Jatuh atau menabrak sesuatu.
- Memegang HP di antara bahu dan telinga.
2. Saraf terjepit
ilustrasi nyeri leher (freepik.com/wayhomestudio)Saraf terjepit atau radikulopati serviks terjadi saat saraf di leher teriritasi atau terjepit. Jika saraf terjepit terjadi di sisi kiri, ini dapat menyebabkan mati rasa dan nyeri pada leher dan bahu kiri, dikutip dari laman Healthline.
Saraf terjepit dapat diatasi dengan beberapa jenis latihan.
3. Stenosis tulang belakang leher
ilustrasi nyeri leher (pexels.com/Karolina Grabowska)Stenosis tulang belakang leher terjadi saat kanal tulang belakang di leher menyempit, memberikan tekanan pada sumsum tulang belakang dan akar saraf. Menurut National Institutes of Health, stenosis tulang belakang sering kali dipicu oleh perubahan terkait usia yang memengaruhi tulang belakang.
Kemungkinan penyebab lainnya mungkin termasuk:
- Artritis reumatoid.
- Osteoartritis.
- Cedera tulang belakang.
- Penyakit Paget dan kondisi tulang lainnya.
- Tumor sumsum tulang belakang.
Gejala berkembang secara bertahap. Gejala ini termasuk:
- Nyeri atau kram pada leher.
- Mati rasa atau kesemutan yang muncul pertama kali di leher dan menyebar ke bagian lain.
Baca Juga: 11 Jenis Sakit Leher, Kenali Perbedaannya
Editor’s picks
4. Tortikolis
ilustrasi nyeri leher (pexels.com/jeremy noble)Tortikolis adalah kondisi medis yang menyebabkan leher menekuk, memutar, atau miring ke satu sisi. Dijelaskan dalam laman Medical News Today, kondisi ini biasanya terjadi saat otot leher berkontraksi akibat:
- Cedera atau kecelakaan.
- Kelainan bawaan.
- Kondisi neurologis, seperti stroke atau saraf tertekan.
- Paparan suhu dingin.
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Infeksi.
- Stres emosional.
Gejalanya mungkin termasuk:
- Nyeri dan kesulitan saat menggerakkan leher.
- Sakit kepala.
- Sulit menjaga keseimbangan.
- Masalah penglihatan.
- Masalah saat berjalan.
- Mual.
- Muntah.
- Demam.
5. Spondilosis servikal
ilustrasi nyeri leher (freepik.com/stefamerpik)Tulang vertebra mempunyai cakram di antara keduanya. Cakram ini bersifat fleksibel, kaku, dan bertindak sebagai peredam kejut. Cakram ini mungkin menjadi lemah dan lapisan luarnya robek seiring waktu. Jika cakram rusak, material internal cakram akan keluar dan menumpuk di sumsum tulang belakang.
Seperti bagian tubuh lainnya, cakram dan persendian di leher (tulang belakang leher) perlahan mengalami degenerasi seiring penuaan. Spondilosis servikal, atau juga dijuluki artritis leher, adalah istilah medis untuk perubahan usia dan keausan yang terjadi seiring waktu.
Spondilosis servikal sangat umum. Lebih dari 85 persen orang di atas usia 60 tahun terdampak. Kondisi ini paling sering menyebabkan rasa sakit dan kaku di leher, walaupun banyak orang dengan kondisi ini tidak mengalami gejala yang nyata, dilansir American Academy of Orthopaedic Surgeons.
6. Artritis reumatoid
ilustrasi nyeri leher (pexels.com/Karolina Grabowska)Artritis reumatoid adalah penyakit inflamasi yang dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia. Jenis radang sendi ini merusak lapisan sendi dan dapat menyebabkan rasa sakit, kaku, mati rasa, dan kelemahan otot yang parah.
Nyeri akibat kondisi ini dapat terasa di sisi kiri atau kanan, atau di tengah leher, tergantung sendi mana yang terpengaruh.
7. Cedera whiplash
ilustrasi sakit leher (pexels.com/Polina Tankilevitch)Cedera whiplash dapat terjadi saat kepala didorong maju mundur dengan paksa. Hal ini dapat terjadi akibat sepak bola, kecelakaan kendaraan, atau insiden kekerasan serupa.
Cedera ini sering disertai cedera leher yang menyakitkan. Gejala umum lainnya dari whiplash berupa leher kaku dan sakit kepala.
Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan dan memberikan kompres panas pada daerah yang terkena.
Sakit leher sebelah kiri biasanya dapat diatasi dengan pijatan atau memakai penyangga leher. Namun, jika ini disebabkan oleh patah tulang, pengobatan mungkin melibatkan pembedahan.
Baca Juga: 16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadai
Topik:
Berita Terkini Lainnya
