Edema Serebral (Pembengkakan Otak): Penyebab, Gejala, Pengobatan

Bisa menyebabkan kerusakan otak permanen

Edema serebral atau pembengkakan otak adalah kondisi ketika cairan menumpuk di sekitar otak dan menyebabkan tekanan yang dikenal sebagai tekanan intrakranial atau intracranial pressure (ICP). Tekanan intrakranial bisa memengaruhi daerah tertentu dari otak atau seluruh otak, tergantung penyebab yang mendasarinya.

Pembengkakan atau peradangan merupakan bagian dari respons alami tubuh terhadap cedera. Edema mengacu pada pembengkakan akibat cairan yang terperangkap dan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Namun, jika edema terjadi di otak, ini bisa menyebabkan komplikasi yang parah.

Dilansir Medical News Today, edema serebral bisa membatasi suplai darah ke otak. Darah membawa oksigen ke otak, yang diperlukan otak untuk berfungsi. Kekurangan oksigen di otak bisa merusak sel-sel otak atau menyebabkan kematian. Selain itu, edema serebral juga bisa menyebabkan kerusakan ireversibel, dan dalam beberapa kasus bisa berakibat fatal.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan informasi seputar edema serebral penting untuk diketahui.

1. Penyebab

Edema Serebral (Pembengkakan Otak): Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi edema serebral (sacramentoinjuryattorneysblog.com)

Trauma kepala, infeksi, dan beberapa kondisi neurologis lainnya bisa menyebabkan pembengkakan pada otak karena tekanan yang meningkat dan menekan jaringan otak. Dilansir Everyday Health, penyebab khas edema serebral meliputi:

  • Cedera otak traumatis: Ini bisa terjadi akibat pukulan di kepala yang bisa menyebabkan pendarahan, memar, atau pembengkakan otak. Penyebab umumnya yaitu meliputi jatuh, kecelakaan mobil, kecelakaan saat olahraga, kekerasan dalam rumah tangga, atau cedera pertempuran. Peningkatan tekanan intrakranial bisa menyebabkan jaringan otak membengkak.

  • Infeksi: Beberapa jenis infeksi bisa menyebabkan pembengkakan otak, termasuk meningitis dan ensefalitis. Ensefalitis merupakan peradangan otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Ini bisa menyebabkan sakit kepala, kehilangan kesadaran, demam, kejang, dan masih banyak lagi. Sementara itu, meningitis adalah infeksi pada meningen yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Penyebab khas meningitis yaitu infeksi virus, bakteri, jamur atau parasit.

  • Tumor: Tumor otak adalah pertumbuhan abnormal sel-sel di dalam otak atau tengkorak. Ini bisa menekan atau menggantikan jaringan otak atau memblokir cairan serebrospinal, yang bisa meningkatkan tekanan dan menyebabkan pembengkakan.

  • Stroke: Sekitar 80 persen kasus stroke adalah stroke iskemik, yang disebabkan oleh penyumbatan di arteri otak, yang pada gilirannya mencegah darah beroksigen mencapai sel-sel otak. Sel-sel otak yang terluka biasanya membengkak dan bisa menghalangi drainase cairan serebrospinal dari otak, mendorong tekanan lebih tinggi.

  • Pendarahan otak: Pendarahan intrakranial adalah pendarahan di dalam atau di sekitar otak, dan stroke hemoragik melibatkan kematian sel-sel otak sebagai akibat dari pecahnya atau robeknya pembuluh darah di otak. Kedua kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan otak.

  • Dataran tinggi: Seseorang bisa mengembangkan edema serebral dataran tinggi atau high-altitude cerebral edema (HACE) sekitar dua hari sesudah mendaki di atas 4.000 meter (13.123 kaki). Jenis pembengkakan otak ini terjadi bersamaan dengan penyakit gunung akut atau acute mountain sickness (AMS), ataksia (kehilangan kontrol gerakan tubuh), kelelahan, dan perubahan kondisi mental. Ini bisa berkembang menjadi koma atau kematian dalam waktu 24 jam jika tidak diobati.

2. Gejala

Edema Serebral (Pembengkakan Otak): Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi gejala edema serebral atau pembengkakan otak (thespineandsportscenter.com)

Mengutip Healthline, ada beberapa gejala yang harus diperhatikan setelah mengalami cedera atau infeksi yang bisa mengindikasikan pembengkakan. Beberapa indikasi edema serebral meliputi:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual
  • Kurang koordinasi
  • Mati rasa

Dalam kasus edema serebral yang lebih parah, penderita kemungkinan akan mengalami:

  • Perubahan suasana hati
  • Hilang ingatan
  • Kesulitan berbicara
  • Kejang
  • Kelemahan
  • Inkontinensia
  • Perubahan kesadaran

Baca Juga: Edema Paru: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Diagnosis

Edema Serebral (Pembengkakan Otak): Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi CT scan (pixabay.com/mufidpwt)

Edema serebral akan sulit untuk didiagnosis tanpa pengujian yang tepat. Diagnosis edema serebral tergantung pada gejala dan penyebab yang mendasarinya. Beberapa prosedur umum yang digunakan dokter untuk menegakkan diagnosis bisa mencakup:

  • Pemeriksaan fisik untuk mendeteksi rasa sakit, ketidaknyamanan, atau kelainan.
  • CT scan untuk mengidentifikasi lokasi pembengkakan.
  • MRI kepala untuk mengidentifikasi lokasi pembengkakan.
  • Tes darah untuk menentukan penyebab pembengkakan otak.

4. Pengobatan

Edema Serebral (Pembengkakan Otak): Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Wengang Zhai)

Pembengkakan otak bisa menjadi kondisi yang mengancam nyawa jika tidak segera diobati. Pengobatan bertujuan untuk mengembalikan aliran darah dan oksigen ke otak sekaligus mengurangi pembengkakan. Selain itu, penting juga untuk mengobati penyebab yang mendasarinya untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Terdapat beberapa pilihan pengobatan umum untuk edema serebral. Ini meliputi:

  • Obat-obatan: Tergantung tingkat keparahan kondisi pasien dan penyebab yang mendasarinya, dokter kemungkinan akan meresepkan obat untuk membantu mengurangi pembengkakan dan mencegah pembekuan darah.

  • Osmoterapi: Saat otak membengkak, ia menumpuk kelebihan cairan. Osmoterapi adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengeluarkan cairan dari otak. Ini dilakukan dengan menggunakan agen osmotik seperti manitol, atau cairan saline tinggi garam.Terapi osmotik juga membantu meningkatkan sirkulasi darah. Ini akan membantu mengurangi pembengkakan dantekanan intrakranial di tengkorak.

  • Hiperventilasi: Beberapa dokter kemungkinan melakukan hiperventilasi terkontrol untuk membantu menurunkan tekanan intrakranial pasien. Hiperventilasi menyebabkan pasien mengembuskan napas lebih banyak daripada yang dihirup, sehingga menurunkan jumlah karbon dioksida dalam aliran darah. Aliran darah yang tepat di otak pasien akan tergantung pada karbon dioksida. Mengontrol proses ini akan menurunkan aliran darah di otak pasien dan mengurangi tekanan intrakranial.

  • Hipotermia: Metode pengobatan lain termasuk menginduksi hipotermia. Ini bisa menurunkan suhu tubuh, menurunkan metabolisme di otak, dan bisa mengurangi pembengkakan. Meskipun ada beberapa kisah sukses dengan metode ini, tetapi hipotermia terkontrol masih diteliti.

  • Ventrikulostomi: Ini merupakan prosedur yang lebih invasif, yang melibatkan pengeringan cairan di otak. Seorang dokter akan membuat sayatan kecil di tengkorak dan memasukkan tabung sebagai saluran pembuangan. Metode ini akan mengurangi tekanan tekanan intrakranial.

  • Pembedahan: Dalam kasus edema serebral yang lebih parah, pasien kemungkinan membutuhkan pembedahan untuk meredakan tekanan intrakranial. Operasi ini bisa berarti menghilangkan bagian dari tengkorak atau menghilangkan sumber pembengkakan, seperti dalam kasus tumor.

5. Komplikasi yang dapat terjadi

Edema Serebral (Pembengkakan Otak): Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Prognosis edema serebral bisa sangat bervariasi, tergantung penyebab dan tingkat keparahan cedera, serta seberapa cepat intervensi medis terjadi. Namun, pembengkakan otak adalah kondisi serius yang bisa menyebabkan kerusakan otak permanen atau kerusakan jangka panjang pada memori dan kemampuan berpikir penderitanya. 

Kondisi ini juga bisa berakibat fatal jika terlambat diobati. Berikut beberapa komplikasi yang kemungkinan bisa terjadi, jika edema serebral tidak segera diobati:

  • Kehilangan penglihatan
  • Sakit kepala
  • Atrofi otak
  • Penurunan kognitif
  • Status mental yang berubah
  • Depresi
  • Gangguan tidur
  • Kerusakan otak yang ireversibel
  • Kematian

6. Pencegahan

Edema Serebral (Pembengkakan Otak): Penyebab, Gejala, Pengobatanilustrasi berhenti merokok (freepik.com/jcomp)

Edema serebral bisa dicegah dengan melakukan beberapa tindakan untuk melindungi kepala. Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan:

  • Menggunakan helm saat berolahraga maupun beraktivitas fisik untuk mencegah cedera otak.
  • Menggunakan sabuk pengaman di kendaraan saat bepergian.
  • Mengendalikan tekanan darah atau kolesterol untuk mencegah penyakit jantung atau stroke.
  • Menghindari rokok untuk mengurangi risiko oksidatif dan inflamasi stroke.
  • Perlahan naik ke ketinggian tinggi untuk menghindari HACE.

Itulah deretan fakta seputar edema serebral. Jika mengalami gejala dari kondisi ini, segeralah temui dokter. Makin cepat kondisi ini didiagnosis dan mendapat perawatan, maka makin besar juga peluang kesembuhannya.

Baca Juga: Limfedema: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya