Ulkus Kornea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Ulkus kornea dianggap sebagai kedaruratan oftalmologis

Ulkus kornea atau corneal ulcer adalah erosi atau luka terbuka pada permukaan kornea. Kornea adalah area transparan di bagian depan bola mata yang berfungsi sebagai jendela tempat kita melihat.

Kornea juga membiaskan atau membelokkan cahaya dan menawarkan perlindungan ke bagian mata lainnya. Bila kornea meradang akibat infeksi atau cedera, ulkus bisa berkembang.

Ulkus kornea dianggap sebagai kondisi darurat oftalmologis, jadi harus segera ditangani untuk mencegah masalah penglihatan yang berkepanjangan. Walaupun sudah ada obat-obatan untuk pengobatan kondisi ini, tetapi ulkus kornea bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah, bahkan kebutaan.

1. Penyebab

Ulkus Kornea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi ulkus kornea (flickr.com/Community Eye Health/International Centre for Eye Health, London School of Hygiene & Tropical Medicine)

Dilansir All About Vision, sebagian besar kasus ulkus kornea disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang kornea, sering kali setelah cedera pada mata, trauma, atau kerusakan lainnya.

Selain itu, pemakai lensa kontak sangat rentan terhadap iritasi mata yang bisa menyebabkan ulkus kornea. Lensa kontak bisa bergesekan dengan permukaan mata, menyebabkan sedikit kerusakan pada epitel yang memungkinkan bakteri untuk masuk ke mata. Memakai lensa kontak saat berenang secara signifikan meningkatkan risiko ulkus kornea akibat keratitis Acanthamoeba.

Selain infeksi bakteri, penyebab lain dari ulkus kornea adalah jamur dan parasit, seperti:

  • Fusarium: Jamur ini telah dikaitkan dengan wabah keratitis jamur di antara pemakai lensa kontak.
  • Acanthamoeba: Parasit umum ini bisa masuk ke mata dan menyebabkan keratitis Acanthamoeba. Ini merupakan infeksi mata yang sangat serius, yang bisa menyebabkan jaringan parut permanen pada kornea dan kehilangan penglihatan. Acanthamoeba ditemukan di air keran, kolam renang, bak air panas, dan sumber air lainnya.
  • Mikroorganisme.

Penyebab lain dari ulkus kornea yaitu infeksi virus herpes simpleks (herpes okular), yang bisa merusak permukaan dan lapisan kornea yang lebih dalam. Selain itu, ulkus kornea juga bisa terjadi karena:

  • Mata kering parah.
  • Alergi mata.
  • Gangguan sistem kekebalan dan penyakit inflamasi (seperti multiple sclerosis dan psoriasis).

2. Gejala

Ulkus Kornea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi ulkus kornea (aao.org)

Penderitanya kemungkinan melihat tanda-tanda infeksi sebelum ia menyadari adanya ulkus kornea. Gejala infeksi ini dapat meliputi:

  • Mata gatal.
  • Mata berair.
  • Keluarnya cairan seperti nanah dari mata.
  • Sensasi terbakar atau perih di mata.
  • Mata merah atau merah muda.
  • Kepekaan terhadap cahaya.

Gejala dan tanda dari ulkus kornea itu sendiri meliputi:

  • Radang mata.
  • Sakit mata.
  • Robekan berlebihan.
  • Penglihatan kabur.
  • Bintik putih di kornea.
  • Kelopak mata bengkak.
  • Nanah atau keluarnya cairan mata lainnya.
  • Kepekaan terhadap cahaya.
  • Merasa seperti ada sesuatu di mata (sensasi benda asing).

Baca Juga: Floaters Mata: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Diagnosis

Ulkus Kornea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan mata (pexels.com/cottonbro)

Dalam proses diagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan untuk menentukan penyebab ulkus kornea. Setelah itu, mata pasien akan diperiksa dengan bio-mikroskop khusus yang disebut slit lamp.

Pemeriksaan slit lamp akan memungkinkan dokter untuk melihat kerusakan pada kornea pasien dan menentukan apakah pasien mempunyai ulkus kornea. Pewarna khusus yang disebut fluorescein akan ditempatkan di mata pasien untuk menerangi area tersebut dan membantu dalam diagnosis.

Jika tidak jelas apa penyebab pastinya, dokter kemungkinan akan mengambil sampel jaringan kecil atau kultur dari ulkus untuk mengetahui cara mengobati yang benar. Sesudah membuat mata pasien mati rasa dengan obat tetes mata khusus, sel bisa dikerok dengan lembut dari permukaan kornea sehingga bisa diuji.

4. Pengobatan

Ulkus Kornea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi meneteskan obat tetes mata ke pasien (commons.wikimedia.org/British Columbia Institute of Technology)

Pengobatan untuk ulkus kornea harus agresif, karena beberapa kasus bisa menyebabkan kehilangan penglihatan dan kebutaan. Perawatan biasanya melibatkan antibiotik, serta obat antivirus atau anti jamur.

Selain itu, tetes mata steroid, juga bisa diberikan untuk mengurangi peradangan. Beberapa dokter juga meresepkan obat tetes mata topikal untuk digunakan beberapa kali sehari hingga pasien benar-benar sembuh.

Pada kasus yang parah, pasien perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu, suplemen tertentu, seperti vitamin C, bisa diresepkan untuk mengurangi jaringan parut kornea. Jika ulkus tidak sembuh secara normal dengan pengobatan khas, maka membran amnion akan ditempatkan pada kornea selama 7 hingga 10 hari.

Jika infeksi parah menyebabkan jaringan parut permanen, maka transplantasi kornea kemungkinan dibutuhkan untuk memulihkan penglihatan. Dalam kasus seperti itu, kebutaan atau kehilangan mata total bisa terjadi jika perawatan tertunda.

5. Bagaimana prospek jangka panjangnya?

Ulkus Kornea: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mata sehat (pexels.com/Jan Krnc)

Beberapa pasien kemungkinan akan mengalami kehilangan penglihatan yang parah, bersama dengan masalah penglihatan karena jaringan parut di retina. Selain itu, ulkus kornea juga bisa menyebabkan jaringan parut permanen pada mata. Dalam kasus yang jarang, seluruh mata bisa mengalami kerusakan.

Meski ulkus kornea bisa diobati dan kebanyakan penderitanya pulih dengan cukup baik setelah perawatan, tetapi penurunan penglihatan bisa terjadi.

Apabila kamu memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada ulkus kornea, bergegaslah periksa ke dokter spesialis mata. Makin cepat kondisi ini didiagnosis dan mendapat perawatan yang tepat, maka makin besar juga peluang kesembuhannya dan terhindar dari risiko komplikasi seperti kebutaan.

Baca Juga: Studi: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Kerusakan Mata

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya