- Tekanan mata meningkat: Bisa terjadi karena mengucek mata, bersin, meniup hidung, batuk keras, tertawa, mengejan, atau akibat cedera pada kepala maupun mata.
- Tekanan darah rendah: Sering muncul saat seseorang berdiri terlalu cepat, biasanya disertai rasa pusing.
- Kompresi atau peradangan pada saraf optik atau retina: Menyebabkan stimulasi palsu sehingga muncul fosfen.
Seperti Melihat Gerhana saat Memejamkan Mata? Kenali Fakta Fosfen

- Fosfen adalah kilatan cahaya berwarna dari dalam mata, bukan dari luar. Bisa muncul setelah mengucek mata dan bisa juga menjadi tanda adanya gangguan mata atau masalah neurologis.
- Pemicu fosfen antara lain tekanan mata meningkat, tekanan darah rendah, kompresi pada saraf optik atau retina. Fosfen juga bisa menjadi gejala kondisi medis tertentu seperti retinopati diabetik atau pelepasan retina.
- Gejala fosfen meliputi melihat bintik-bintik kecil, garis berliku, cahaya berkilau, zigzag, dan warna-warna terang.
Ada fenomena unik yang kadang membuat kamu melihat titik-titik, garis berliku, pusaran, atau kilatan dengan warna-warna terang, meski tidak ada cahaya nyata yang masuk ke mata. Karena bentuknya yang berkilau dan beraneka rupa, banyak orang menyebut pengalaman ini sebagai melihat bintang atau gerhana. Fenomena ini dikenal sebagai fosfen (phosphenes).
Fosfen bisa muncul ketika retina mendapat rangsangan mekanis, misalnya karena tekanan pada bola mata, atau akibat aktivitas saraf di korteks visual otak. Bagi kebanyakan orang, pengalaman ini sekadar kilatan sesaat yang tidak berbahaya.
Akan tetapi, fosfen yang muncul terus-menerus atau tiba-tiba bisa menjadi tanda adanya gangguan mata atau masalah neurologis. Dalam kasus seperti itu, pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan tidak ada kondisi serius di balik fenomena ini.
1. Apa itu fosfen?
Fosfen adalah kilatan cahaya berwarna yang muncul dari dalam mata, bukan dari sumber cahaya luar. Sebagian orang menggambarkannya seperti bintang yang bergerak cepat, atau bentuk warna yang perlahan melayang di penglihatan.
Fenomena ini disebut fotopsia yang bisa terjadi sangat cepat lalu hilang dalam beberapa detik, atau muncul berulang. Bisa terjadi pada satu mata saja, atau keduanya sekaligus.
Pemicu yang paling umum adalah kebiasaan mengucek mata. Tekanan pada bola mata menstimulasi sel fotoreseptor di retina, sehingga otak menafsirkan sinyal itu sebagai cahaya atau warna. Bahkan setelah selesai mengucek mata, kilatan atau bentuk warna itu bisa tetap terlihat melayang untuk beberapa saat di lapang pandang.
Walaupun sepertinya tidak berbahaya, tetapi mengucek mata bisa berisiko bagi mata. Kulit di sekitar mata sangat tipis, ototnya halus, dan bola mata rentan cedera. Kebiasaan mengucek terlalu keras dapat menyebabkan iritasi, bahkan meningkatkan risiko masalah mata jangka panjang.
2. Penyebab
Fosfen terjadi ketika ada sumber rangsangan (selain cahaya dari luar) yang menstimulasi retina dan/atau saraf optik. Beberapa pemicu yang bisa menimbulkan sensasi ini antara lain:
Fosfen juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu, misalnya:
- Posterior vitreous detachment (PVD): Kondisi ketika vitreous (gel di dalam bola mata) terlepas dari retina akibat penipisan kolagen karena usia. Biasanya tidak berbahaya.
- Retinopati diabetik: Kerusakan retina akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
- Degenerasi makula terkait usia (AMD): Kerusakan pada bagian tengah retina (makula) yang bisa menyebabkan hilangnya penglihatan sentral.
- Pelepasan retina (retinal detachment): Bagian retina terpisah dari belakang mata. Berbeda dengan PVD, kondisi ini adalah darurat medis serius.
- Neuritis optik: Peradangan saraf optik yang merusak selubung pelindung (mielin). Sering terjadi pada pasien multiple sclerosis.
- Migrain okular: Ditandai dengan bintik buta, floater, kilatan, atau cahaya berwarna yang berkelip. Disebabkan oleh aliran darah yang berkurang atau kelainan pembuluh darah di retina maupun belakang mata.
- Insufisiensi vertebrobasilar: Kondisi aliran darah yang buruk ke bagian belakang otak, sehingga area yang mengatur penglihatan dan koordinasi kekurangan oksigen.
- Charles Bonnet syndrome (CBS): Fenomena pada orang yang kehilangan sebagian atau seluruh penglihatan, tetapi masih “melihat” hal-hal yang sebenarnya tidak ada. CBS terjadi karena otak beradaptasi terhadap hilangnya rangsangan visual.
3. Gejala

Gejala paling umum saat mengalami fosfen adalah melihat bintik-bintik kecil, garis berliku, atau kilatan seperti bintang yang bergerak di dalam penglihatan. Meski sering terasa seolah ada sesuatu menempel di mata atau sangat dekat dengannya, sumber sensasi ini sebenarnya berasal dari dalam mata.
Gejala lain yang sering muncul pada fotopsia atau fosfen meliputi:
- Bentuk atau titik yang tampak melayang di mata dan bergerak mengikuti arah pandangan.
- Cahaya berkilau, berkelip, atau berpendar seperti gemerlap.
- Tampilan seperti “salju”, statis, atau kabut di lapang pandang.
- Cahaya zigzag yang tampak berkelip atau berkedip seperti strobe.
- Warna-warna terang yang mencolok dan hidup.
4. Pengobatan
Pengobatan fosfen bergantung pada penyebab yang mendasarinya:
Observasi
- Jika fosfen muncul sesekali akibat mengucek mata atau penyebab ringan, biasanya tidak perlu pengobatan khusus.
Manajemen migrain
- Obat-obatan seperti triptan atau terapi pencegahan seperti beta-blocker dan calcium channel blocker dapat membantu mengurangi fosfen yang terkait dengan migrain.
Gangguan retina atau saraf optik
- Robekan atau pelepasan retina membutuhkan intervensi medis serius, termasuk operasi laser atau cryopexy.
- Neuritis optik dapat diobati dengan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan.
Penyebab neurologis
- Kejang atau kondisi lain yang memicu fosfen dapat dicegah atau dikendalikan dengan obat antiepilepsi.
- Evaluasi neuro-oftalmologi diperlukan untuk diagnosis yang tepat.
Penyesuaian obat
- Jika fosfen dipicu oleh efek samping obat, dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau meresepkan alternatif lain.
5. Kapan harus menemui dokter?
Mengalami fosfen sesekali setelah aktivitas berat, seperti disebutkan sebelumnya, adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika fosfen terus berlanjut dan disertai gejala berikut, sebaiknya segera mencari pertolongan medis:
- Kelemahan tubuh.
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Penglihatan ganda.
- Mual atau muntah.
- Tekanan darah rendah.
- Mati rasa.
- Kehilangan kesadaran sementara.
Pemeriksaan mata secara rutin akan membantu dokter mendeteksi masalah yang mungkin menjadi penyebab fosfen dan memberikan penanganan yang sesuai.
Referensi
"Phosphene: What is it and why does it happen?" All About Vision. Diakses November 2025.
"Phosphenes." Tender Palm Eye Hospital. Diakses November 2025.


















