Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Perawatan Paliatif, Saat Penyakit Kronis Tak Bisa Disembuhkan

IDN Times/Yudha
IDN Times/Yudha

Bandung, IDN Times - Manusia boleh berusaha untuk menyembuhkan suatu penyakit. Namun, ada kalanya, penyakit kronis seperti kanker stadium akhir tak bisa disembuhkan, sekalipun dengan metode pengobatan termutakhir. Meski begitu, kita tak boleh tinggal diam.

Sisa hidup pasien perlu dimaksimalkan agar lebih bermakna. Itu sebabnya perawatan paliatif perlu dilakukan. Hal itulah yang mendorong Indonesia dan Singapura bekerja sama di bidang perawatan paliatif. Lantas, apa sebenarnya perawatan paliatif tersebut? Berikut fakta-fakta menariknya.

1. Perawatan paliatif adalah penanganan rasa sakit pasien dengan pendekatan fisik, psikososial, dan spiritual

who.int
who.int

Dilansir dari World Health Organization (WHO) perawatan paliatif adalah pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka terhadap penyakit yang mengancam jiwa. Adapun, caranya dengan pencegahan dan penanganan rasa sakit secara fisik, psikososial, dan spiritual. Jadi, perawatan paliatif ini sudah bukan lagi mengobati penyakit, melainkan merawat seseorang yang mengidap penyakit kronis untuk menjalani sisa hidupnya dengan lebih baik.

2. Untuk itu, Indonesia dan Singapura berkolaborasi di bidang perawatan paliatif

IDN Times/Yudha
IDN Times/Yudha

Singapore International Foundation (SIF) bekerja sama dengan tiga organisasi, yaitu: Yayasan Kanker Indonesia (YKI), YKI Jawa Barat, dan Rumah Sakit Umum Dr Hasan Sadikin Bandung (RSHS) melaksanakan pelatihan perawatan paliatif dalam proyek Enabling Palliative Care Trainers (EnPaCT) atau Pemberdayaan Pelatih Perawatan Paliatif.

“Penting untuk terus memberikan pelatihan dalam Perawatan Paliatif untuk Pasien Kanker kepada para tenaga kesehatan dan perawat, serta kepada masyarakat luas. Perawatan paliatif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, serta pada keluarga yang berhubungan langsung dengan anggota keluarga yang sedang sakit, baik secara fisik, psikososial, atau spiritual,” ujar Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, Ketua YKI pada acara EnPaCT, 28 Januari 2019.

3. EnPaCT akan dilaksanakan di Jawa Barat dengan durasi tiga tahun dengan target 80.000 penduduk Jawa Barat

IDN Times/Yudha
IDN Times/Yudha

“Saya sungguh berbesar hati dengan persahabatan di antara masyarakat kami dan juga kolaborasi yang berkelanjutan antara para tenaga kesehatan profesional kami dalam meningkatkan standar perawatan paliatif di Indonesia. Selama 10 tahun terakhir, dan dengan peluncuran hari ini, program ini akan memberikan manfaat kepada setidaknya 100.000 orang di Jawa Barat," ujar Associate Professor Peter Pang, Governor SIF.

Tujuan dari EnPaCT adalah meningkatkan kualitas hidup pasien yang menghadapi penyakit yang mengancam jiwa di wilayah Jawa Barat. Proyek EnPaCT ini adalah proyek pertama di Jawa Barat. Sementara, jadi yang ketiga di Indonesia.

Sebelumnya, yaitu proyek Perawatan Paliatif untuk Anak-anak (2009-2012) dan Peningkatan Praktik Perawatan Paliatif (2015-2018). Masing-masing berdurasi tiga tahun dan berlokasi di Jakarta.

4. Pelatihan perawatan paliatif ini dilakukan dengan sistem train-the-trainers (pelatihan untuk pelatih)

IDN Times/Yudha
IDN Times/Yudha

Pelatih utama di bidang perawatan paliatif akan mengajari pengasuh dan relawan. Lalu, pengasuh dan relawan akan membagikan ilmu paliatif kepada pasien dan keluarga. Sebagai contoh, proyek-proyek di Jakarta berhasil menghadirkan 62 pelatih utama yang mengajari pengasuh dan relawan, lalu mengedukasi setidaknya 20 ribu pasien beserta keluarganya.

5. Perawatan paliatif dilakukan di rumah oleh dukungan dari keluarga

sif.org.sg
sif.org.sg

Model perawatan di rumah (homecare) berhasil diperkenalkan pada proyek "Perawatan Paliatif untuk Anak-anak" setelah mendapatkan persetujuan dan dukungan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada 2012.

6. EnPaCT punya target untuk bisa mengedukasi 350 tenaga kesehatan hingga Maret 2022

IDN Times/Yudha
IDN Times/Yudha

Selama tiga tahun ke depan, proyek ini akan menugaskan sejumlah Singapore International Volunteers (SIV) yang bekerja sama dengan YKI, RSHS, dan lembaga kesehatan lain yang berpartisipasi di Jawa Barat. Pendekatan yang dilakukan adalah saling berbagi pengetahuan dan keterampilan. Para SIV akan melatih para tenaga kesehatan lokal dengan modul dan praktik perawatan paliatif yang menyeluruh.

7. Peluncuran proyek EnPaCT diresmikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil

IDN Times/Yudha
IDN Times/Yudha

Pada 28 Januari 2018, Ibu Atalia Praratya Ridwan Kamil mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Barat meresmikan peluncuran proyek EnPaCT di RSHS Bandung.

“Terkait dengan paliatif sendiri ini satu hal yang baru, tentu saja, masih belum banyak disebarluaskan kepada masyarakat. Ternyata, ini adalah bagaimana kita melakukan perawatan bagi pasien yang memiliki kekhususan,” ujar Atalia Praratya Ridwan Kamil.

Harapannya, proyek EnPaCT di Jawa Barat ini bisa meningkatkan pemahaman akan pentingnya perawatan paliatif untuk masyarakat. Itu karena peran dari seluruh kalangan, baik tenaga medis, keluarga, dan masyarakat penting untuk menyukseskan perawatan paliatif untuk pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Yudha ‎
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us