Gejala Kolesterol Tinggi di Usia Muda dan Cara Menanganinya

Di masa lalu, masalah kolesterol tinggi identik dengan orang dewasa atau mereka yang sudah lanjut usia. Pola hidup yang buruk, terlalu sibuk bekerja hingga lupa olahraga, ditambah kebiasaan makan yang gak dijaga bikin orang dewasa dan lansia lebih rentan memiliki kolesterol tinggi. Namun itu dulu, karena sekarang jangankan orang tua, mereka yang masih muda pun gak luput dari masalah kesehatan yang satu ini.
Sadarkah kamu bahwa semakin hari, semakin banyak remaja dan anak-anak yang mengalami berbagai masalah kesehatan yang serius, termasuk kolesterol tinggi? Well, kolesterol tinggi sebetulnya gak mengenal umur dan bisa disebabkan oleh beberapa hal. Oleh karena itu, kita perlu tahu gejala-gejala dan fakta lain mengenai kolesterol tinggi di usia muda.
1. Mengenal kolesterol

Banyak orang mengidentikkan kolesterol dengan penyakit. Namun, kolesterol adalah sejenis lipid, zat mirip lemak yang diproduksi oleh hati. Sekitar 80 persen kolesterol dibuat oleh hati, sedangkan 20 persen sisanya didapatkan tubuh dari makanan yang kita konsumsi setiap hari.
Tubuh kita membutuhkan kolesterol untuk membentuk banyak hal. Mulai dari membentuk lapisan membran sel, memproduksi empedu, hingga membantu produksi vitamin D. Nah karena kolesterol gak bisa menyatu dengan aliran darah, hati juga memproduksi partikel bernama lipoprotein yang berfungsi untuk membawa kolesterol "bepergian" ke sejumlah bagian tubuh yang membutuhkannya.
Selain itu, perlu diketahui bahwa ada dua jenis kolesterol di tubuh kita. Yang pertama adalah kolesterol jahat yang dikenal sebagai low-density lipoprotein (LDL). Ada pula kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL). Jenis kolesterol yang harus dihindari adalah LDL.
2. Kadar kolesterol orang dewasa vs remaja

Keberadaan kolesterol di tubuh sebetulnya bukan masalah, dengan catatan kadar kolesterol yang kamu miliki masih dalam batas wajar. Nah, kolesterol baru akan menjadi masalah ketika kadar LDL terlalu tinggi. Dilansir Healthline, kadar kolesterol orang dewasa tentu aja gak sama dengan anak muda. Seseorang bisa dianggap bebas kolesterol jika:
- Memiliki kadar kolesterol total di bawah 200 mg/dL dengan kadar LDL di bawah 100 mg/dL untuk orang dewasa. Normalnya untuk laki-laki, kadar HDL atau kolesterol baiknya adalah 40 mg/dL, sedangkan perempuan adalah 50 mg/dL.
- Memiliki kadar kolesterol total di bawah 170 mg/dL dengan kadar LDL di bawah 110 mg/dL, dan HDL lebih dari 45 mg/dL untuk anak-berusia 2 sampai 19 tahun.
Jika setelah dicek, kadar kolesterol kamu melebihi angka-angka ini, maka itu artinya kamu termasuk orang yang memiliki kolesterol tinggi. Segera konsultasi dengan dokter, dan mendapatkan pengobatan.
3. Faktor-faktor risiko kolesterol tinggi di usia muda

Jika ada satu masalah kesehatan yang layak mendapat julukan silent killer, maka kolesterol adalah salah satunya. Gak seperti kebanyakan masalah yang menunjukkan tanda tertentu, kolesterol tinggi gak memiliki gejala apa pun. Kolesterol baru akan menunjukkan "gejala" ketika sudah menyebabkan penyakit lain. Contohnya penyakit jantung, diabetes, hingga stroke.
Dilansir Healthline, meski gak punya gejala tertentu, kolesterol tinggi gak datang sendiri. Naiknya kadar kolesterol pada usia muda disebabkan oleh beberapa faktor risiko tertentu, yaitu:
- Faktor genetik
Jika orang tua, kakek-nenek, atau salah satu saudaramu memiliki kolesterol tinggi, kemungkinan besar kamu juga memilikinya. Ini karena kamu bisa mewarisi gen yang sama. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut hiperkolesterolemia familial. Sayangnya, orang dengan hiperkolesterolemia familial gak hanya harus olahraga atau menjaga pola makan, mereka juga perlu mengkonsumsi obat tertentu untuk menjaga kadar kolesterolnya tetap stabil. - Berat badan berlebihan
Berat badan berlebih atau obesitas bisa mengundang banyak penyakit mematikan untuk mendekat, salah satunya adalah kolesterol tinggi. Ini karena, kadar kolesterol akan bertambah sebanyak 10 miligram setiap kali berat badan kita baik sebanyak 4,5 kilogram. Bayangin, berapa banyak kolesterol yang ada di tubuhmu jika berat badan kamu berlebihan? - Terlalu banyak konsumsi makanan berlemak jenuh
Kamu tentu tahu bahwa tubuh kita juga memproduksi kolesterol sendiri. Meski tubuh juga membutuhkan asupan kolesterol tambahan dari makanan, jumlah yang dibutuhkan gak terlalu banyak. Sayangnya kebiasaan mengonsumsi makanan yang penuh dengan lemak jenuh, ditambah kurangnya olahraga membuat tubuh menerima kolesterol dalam jumlah lebih banyak dari yang diperlukan. Alhasil, kolesterol itu menumpuk di arteri, menyumbat peredaran darah, dan mengganggu organ tubuh lainnya.
4. Bagaimana cara mengetahui kadar kolesterol kita tergolong tinggi atau tidak?

Kolesterol tinggi gak memiliki gejala, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan panel lipid di rumah sakit. Dilansir Healthline, untuk waktu pemeriksaan sendiri setiap orang sebetulnya berbeda, tergantung pada kondisinya.
- Jika kamu termasuk orang yang punya risiko rendah terkena kolesterol tinggi, maka pemeriksaan panel lipid bisa dimulai pada usia 35 tahun untuk laki-laki, dan 40 tahun untuk perempuan. Meski hasilnya baik, kamu tetap harus melakukan tes ulang setiap 5 tahun sekali.
- Beda ceritanya kalau keluarga kamu memiliki riwayat kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular, maka kamu harus mulai pemeriksaan sejak usia 20 tahunan. Untuk anak-anak yang berisiko tinggi seperti mengalami obesitas, maka tes harus dilakukan antara usia 9 hingga 11 tahun, dan harus melakukan tes yang sama setiap 5 tahun sekali.
- Beberapa anak juga memulai tes panel lipid pada usia 2 tahun, biasanya itu terjadi ketika orang tua atau keluarga dekat memiliki riwayat kolesterol tinggi dan penyakit tertentu seperti stroke atau serangan jantung. Sekedar informasi, pemeriksaan panel lipid pada anak hanya boleh dilakukan saat mereka berusia minimal 2 tahun, ya.
5. Cara mengatasi kolesterol tinggi di usia muda

Mereka yang memiliki kadar kolesterol tinggi harus menghindari makanan yang rendah lemak total, lemak jenuh, lemak trans, gula, hingga yang mengandung kolesterol. Untuk anak-anak, jumlah lemak total yang harus dikonsumsi harus 30 persen atau kurang dari total kalori harian. Menghindari lemak trans sepenuhnya, hingga membatasi lemak jenuh kurang dari 10 persen dari total kalori harian, dan kurang dari 7 persen lemak jenuh untuk mereka yang punya risiko tinggi.
Gak hanya soal makanan, anak muda juga harus aktif dan melakukan olahraga yang membuat mereka banyak bergerak secara teratur. Ini karena saat berolahraga, jumlah lemak baik atau HDL di dalam tubuh akan meningkat. Semakin tinggi jumlah lemak HDL-nya, maka risiko mereka terkena penyakit kardiovaskular akan semakin rendah.
Menangani kolesterol biasanya meliputi perubahan pola makan, olahraga, dan obat-obatan. Semua tergantung pada kondisi masing-masing. Bagi orang dewasa, mengubah pola hidup dan mengonsumsi obat-obatan mungkin bukan sesuatu yang sulit. Namun beda cerita dengan mereka yang masih muda.
Anak-anak terutama belum mengerti kenapa makanan mereka harus berbeda, kenapa harus mengonsumsi obat, hingga aktif berolahraga. Itulah kenapa dukungan dan peran keluarga sangat penting di sini. Gak hanya sekedar menjelaskan pada anak, sebagai orang tua dan saudara, kita juga bisa ikut mendukung mereka dengan melakukan diet dan olahraga bersama agar anak gak merasa terasingkan.
Referensi
Cleveland Clinic. "What is Cholesterol?". Diakses pada Agustus 2024.
Healthline. "Everything You Need to Know About High Cholesterol". Diakses pada Agustus 2024.
Lets Get Checked. "9 Causes of High Cholesterol". Diakses pada Agustus 2024.