Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Kita Mudah Lapar setelah Olahraga Zumba?

kenapa setelah zumba malah jadi lapar?
ilustrasi zumba (pexels.com/Kate Trysh)

Banyak orang mengikuti kelas zumba untuk menjaga kebugaran tubuh dan membakar kalori dengan cara yang menyenangkan. Gerakannya yang energik dan ritmenya yang cepat membuat tubuh bekerja keras dalam waktu singkat. Namun, tidak sedikit yang heran karena rasa lapar justru datang beberapa saat setelah sesi selesai.

Rasa lapar setelah zumba bukan hal yang aneh, dan hal ini berkaitan erat dengan respons alami tubuh terhadap aktivitas fisik intens.Kondisi ini sepenuhnya normal dan bahkan bisa menjadi tanda bahwa tubuh berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut beberapa alasan mengapa setelah zumba tubuh sering terasa lapar.

1. Tubuh kehilangan energi dan butuh pengganti

kenapa setelah zumba malah jadi lapar?
ilustrasi zumba (pexels.com/Kate Trysh)

Selama sesi zumba, tubuh menggunakan simpanan energi berupa glikogen yang tersimpan di otot dan hati. Ketika cadangan ini menipis, tubuh mengirim sinyal lapar untuk mendorong kamu makan agar energi bisa segera diganti. Hal ini wajar karena zumba termasuk latihan kardio berdurasi sedang hingga tinggi yang menghabiskan cukup banyak kalori. Gerakan yang dinamis membuat metabolisme meningkat secara signifikan.

Setelah latihan, tubuh tetap membakar energi meski kamu sudah berhenti bergerak. Kondisi yang disebut afterburn effect ini membuat tubuh masih memerlukan asupan kalori untuk pemulihan. Oleh karena itu, rasa lapar muncul tidak lama setelah latihan selesai. Daripada menahannya, kamu bisa memilih makanan bernutrisi seimbang seperti buah, yoghurt, atau telur rebus agar tubuh kembali bertenaga tanpa menimbun lemak.

2. Kadar hormon yang mengatur nafsu makan berubah

ilustrasi makanan yang cocok dimakan setelah olahraga (vecteezy.com/suriyawut)
ilustrasi makanan yang cocok dimakan setelah olahraga (vecteezy.com/suriyawut)

Zumba memicu perubahan kadar hormon seperti ghrelin dan leptin yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Ketika aktivitas fisik meningkat, produksi ghrelin cenderung naik sehingga kamu merasa ingin makan lebih banyak. Sebaliknya, leptin yang berperan memberi sinyal kenyang bisa menurun sesaat setelah latihan berat. Kombinasi keduanya menyebabkan nafsu makan terasa lebih besar dari biasanya.

Selain itu, adrenalin yang meningkat selama latihan membuat tubuh fokus pada aktivitas fisik, bukan rasa lapar. Begitu latihan selesai dan adrenalin menurun, sensasi lapar yang tertunda pun muncul dengan cepat. Ini menjelaskan mengapa seseorang tidak merasa lapar di tengah sesi zumba, tetapi mulai mencari makanan tidak lama setelahnya.

3. Tubuh kekurangan cairan dan salah terjemahkan sinyal haus

ilustrasi lemas (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi lemas (pexels.com/Kindel Media)

Banyak orang tidak sadar bahwa tubuh kadang salah menafsirkan sinyal haus sebagai lapar. Saat zumba, keringat keluar banyak dan cairan tubuh berkurang drastis. Kekurangan cairan ini bisa membuat mulut terasa kering, perut kosong, dan kepala sedikit pusing, yang sering disalahartikan sebagai tanda lapar. Padahal, tubuh sebenarnya sedang meminta air, bukan makanan.

Jika kamu langsung makan setelah latihan tanpa memastikan kecukupan cairan, rasa lapar mungkin tidak juga hilang karena penyebabnya bukan dari energi yang berkurang. Minum air putih atau air kelapa terlebih dahulu bisa membantu tubuh menilai apakah memang butuh makanan atau hanya hidrasi. Dengan begitu, kamu tidak makan berlebihan hanya karena salah mengenali sinyal dari tubuh sendiri.

4. Intensitas zumba memengaruhi kebutuhan kalori

kenapa setelah zumba malah jadi lapar?
ilustrasi zumba (pexels.com/Ozan Yavuz)

Setiap orang menjalani zumba dengan intensitas berbeda, tergantung stamina dan gaya geraknya. Semakin tinggi intensitasnya, semakin besar pula kalori yang terbakar, sehingga kebutuhan energi setelahnya juga meningkat. Tubuh secara alami akan mencari cara untuk menggantinya agar sistem metabolisme tetap stabil. Karena itu, rasa lapar bisa muncul lebih cepat dan terasa lebih kuat setelah kelas yang berat dibanding kelas yang ringan.

Menyesuaikan intensitas latihan dengan kondisi tubuh penting agar tidak menimbulkan rasa lapar berlebihan yang sulit dikendalikan. Jika kamu baru memulai, pilih sesi berdurasi lebih pendek dan naikkan intensitas secara bertahap. Tubuh akan belajar menyesuaikan kebutuhan energi tanpa membuat kamu kelaparan terus-menerus. Pendekatan ini juga membantu menjaga keseimbangan antara pembakaran kalori dan pemenuhan nutrisi.

5. Pola makan sebelum zumba tidak tepat

ilustrasi pola makan (pexels.com/Valeria Boltneva)
ilustrasi pola makan (pexels.com/Valeria Boltneva)

Makanan sebelum latihan berperan penting dalam menentukan seberapa cepat tubuh merasa lapar setelahnya. Jika kamu tidak makan sama sekali atau hanya mengonsumsi camilan ringan tanpa karbohidrat kompleks, energi akan cepat habis saat zumba berlangsung. Akibatnya, tubuh langsung menuntut asupan baru begitu latihan berakhir. Inilah sebabnya banyak orang merasa sangat lapar meski baru saja selesai berolahraga.

Untuk menghindarinya, makanlah satu hingga dua jam sebelum kelas dengan porsi seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak sehat. Oatmeal dengan pisang atau roti gandum dengan selai kacang bisa menjadi pilihan sederhana. Pola ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil selama latihan dan mencegah rasa lapar ekstrem setelahnya. Makan sebelum olahraga bukan berarti menggagalkan usaha membakar kalori, melainkan memberi bahan bakar agar tubuh bekerja lebih efisien.

Rasa lapar setelah zumba sebenarnya sinyal alami bahwa tubuh membutuhkan pemulihan setelah bekerja keras. Dengan mengenali penyebabnya, kamu bisa menyesuaikan pola makan dan hidrasi agar manfaat olahraga tetap maksimal tanpa gangguan lapar berlebihan. Jadi, sudah siap mengatur pola makanmu dengan lebih bijak setelah sesi zumba berikutnya?

Referensi

"7 Reasons Why You May Feel Extra Hungry After a Workout" One Peloton. Diakses pada November 2025.

"Why Am I Hungry After Working Out?" Ace Fitness. Diakses pada November 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Mengkhawatirkan, 1 dari 6 Kehamilan Terdampak Diabetes

15 Nov 2025, 15:07 WIBHealth