Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Gejala Utama Penderita Skizofrenia, Bukan Halusinasi Biasa

ilustrasi merasa tertekan. (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi merasa tertekan. (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang dapat membuat seseorang mengalami perubahan cara pikir, perasaan, bahkan tindakan. Skizofrenia umumnya memengaruhi emosi dan perilaku seseorang. Penderitanya sulit membedakan antara khayalan dan kenyataan.

Dilansir tulisan Rachel Reiff Ellis dan Terri D'Arrigo di laman WebMD, laki-laki ternyata cenderung mengalaminya lebih awal dibandingkan dengan perempuan. Sementara itu, dari sisi usia, kebanyakan orang mulai menunjukkan gejala skizofrenia antara usia 16 dan 30 tahun. 

Sayangnya, kebanyakan penderita awalnya tidak menyadari dirinya mengalami skizofrenia. Padahal, gangguan mental ini memiliki gejala-gejala utama yang dapat diwaspadai. Biasanya gejala tersebut menunjukkan perubahan bertahap atau dalam fase prodromal.

Demi mewaspadai adanya gangguan mental ini, kenali terlebih dahulu gejala-gejala utamanya. Setidaknya ada lima gejala utama yang umum dialami penderita skizofrenia. Yuk, baca ulasan lengkapnya di bawah ini.

1. Delusi, keyakinan tanpa kenyataan

ilustrasi memberi dukungan (pexels.com/Polina Zimmerman)
ilustrasi memberi dukungan (pexels.com/Polina Zimmerman)

Gejala paling utama pada penderita skizofrenia adalah delusi. Mereka yang mengalami skizofrenia punya keyakinan terhadap sesuatu tanpa dasar kenyataan. Keyakinan itu cenderung sangat kuat tapi tidak ada bukti valid dan sering kali malah bertentangan dengan logika.

Delusi pada penderita skizofrenia bisa sangat mengganggu kehidupan. Kadang, mereka merasa diawasi orang lain, takut disakiti, dilecehkan, bahkan merasa telah menerima pesan rahasia. Delusi itu memunculkan ketakutan yang benar-benar terasa nyata bagi penderita skizofrenia.

2. Halusinasi, sensasi pikiran tanpa sumber nyata

ilustrasi sedang merenung (pexels.com/MART  PRODUCTION)
ilustrasi sedang merenung (pexels.com/MART PRODUCTION)

Berdasarkan informasi dari jurnal Industrial Psychiatry Journal, International Prostate Symptom Score (IPSS) tahun 2010 memperkirakan sebanyak 70 persen pasien skizofrenia mengalami halusinasi. Tidak heran, halusinasi menjadi gejala paling umum yang sering ditemui pada penderita skizofrenia.

Halusinasi yang dimaksud adalah persepsi adanya sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Penderita skizofrenia merasa mendengar, melihat, mencium, bahkan merasakan sentuhan sesuatu pada dirinya. Misalnya, terdengar suara-suara aneh di dalam kepalanya.

3. Tidak teratur atau tidak jelas saat berbicara

ilustrasi mengobrol (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi mengobrol (pexels.com/SHVETS production)

Karena merupakan gangguan mental, skizofrenia erat kaitannya dengan hal-hal yang mengganggu pikiran. Pikiran yang tidak teroganisir menyebabkan kata-kata atau kalimat yang diucapkan penderita menjadi tidak teratur. Pada dasarnya, pola bicara memang tergantung pada apa yang kita pikirkan.

Hope Gillette dalam tulisannya di Psych Central memaparkan bahwa skizofrenia berpengaruh pada pola bicara. Ada beberapa tingkatkan, yakni tingkat percakapan, kalimat, dan kata tunggal. Sementara itu, laman WebMD menjelaskan pola bicara tersebut berupa kata-kata tidak masuk akal, berhenti saat bicara, serta suka berpindah-pindah topik pembicaraan.

4. Melakukan gerak-gerik aneh atau tidak biasa

ilustrasi orang merasa stres (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang merasa stres (pexels.com/cottonbro studio)

Lebih parah lagi, gejala skizofrenia juga berpengaruh pada gerakan tubuh. Gerak-gerik menjadi aneh atau tidak biasa. Kadang penderitanya diam atau tidak bergerak sama sekali. Namun, kadang mereka malah menunjukkan gerakan fisik yang berlebihan.

Gejala yang timbul membuat penderita skizofrenia bergerak secara berulang-ulang, terlihat gelisah, dan postur tubuh tidak normal. Di sisi lain, Elizabeth Svoboda menjelaskan dalam artikelnya di WebMD, gerakan fisik itu disebut gejala katatonik dan dapat berlangsung beberapa menit, jam, atau bahkan berhari-hari.

5. Gejala negatif, kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas biasa

ilustrasi seorang wanita cemberut (unsplash.com/Joshua Rawson-Harris)
ilustrasi seorang wanita cemberut (unsplash.com/Joshua Rawson-Harris)

Ada gejala negatif skizofrenia yang bisa sangat menyulitkan seseorang dalam menjalani kesehariannya. Kehilangan energi untuk melakukan aktivitas biasa, misalnya. Perilakunya aneh, seperti enggan memenuhi kebutuhan pokok macam mandi, makan, dan bersosialisasi.

Gejala negatif skizofrenia lebih ke perilaku dan emosi yang kurang atau bahkan hilang. Kurangnya motivasi dan hilangnya kegembiraan menjadi ciri-cirinya. Sering kali penderita skizofrenia memerlukan bantuan orang lain untuk menjalankan aktivitasnya.

Dengan mengetahui gejala-gejala utama tadi, kita bisa lebih waspada terhadap skizofrenia. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami salah satu gejalanya, coba cari tahu lebih lanjut dan konsultasikan dengan dokter atau konselor.

Referensi

Chaudhury, Suprakash. (2010). Hallucinations: Clinical aspects and management. Industrial Psychiatry Journal: 19(1): 5–12.
WebMD. Diakses pada Mei 2024. Schizophrenia Symptoms.
Psych Central. Diakses pada Mei 2024. How Disorganized Speech Patterns Can Occur with Schizophrenia.
Verywell Mind. Diakses pada Mei 2024. Negative Symptoms in Schizophrenia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Izza Namira
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us