Habis Makan Gula Darah Malah Turun, Apa Penyebabnya?

- Hipoglikemia reaktif adalah istilah umum untuk hipoglikemia setelah makan, yaitu ketika kadar glukosa darah atau gula darah menjadi sangat rendah setelah makan.
- Gejala kondisi ini bervariasi tergantung seberapa cepat atau parahnya penurunan kadar gula darah.
- Ada tiga jenis hipoglikemia reaktif: pencernaan (2 jam setelah makan), idiopatik (3 jam setelah makan), dan lambat (4-5 jam setelah makan).
Kalau pernah merasa pusing, mungkin sedikit gemetar, disertai sedikit keringat atau mual setelah makan, kemungkinan kamu pernah mengalami episode hipoglikemia reaktif.
Hipoglikemia reaktif adalah istilah umum untuk hipoglikemia setelah makan, yaitu ketika kadar glukosa darah atau gula darah menjadi sangat rendah setelah makan. Juga dikenal sebagai hipoglikemia postprandial, penurunan gula darah biasanya berulang dan terjadi dalam waktu 4 jam setelah makan.
Kondisi ini diperkirakan lebih sering terjadi pada individu yang kelebihan berat badan atau mereka yang pernah menjalani operasi bypass lambung.
Sementara itu, hipoglikemia diabetes sering kali disebabkan oleh penundaan atau melewatkan waktu makan.
Hipoglikemia pada pasien diabetes juga bisa terjadi jika mereka mengonsumsi terlalu banyak insulin atau obat diabetes atau jika mereka berolahraga secara intensif tanpa menyesuaikan obat atau makan lebih banyak.
1. Jenis
Ada tiga jenis hipoglikemia reaktif:
- Hipoglikemia reaktif pencernaan: Jenis hipoglikemia reaktif yang terjadi sekitar 2 jam setelah selesai makan.
- Hipoglikemia reaktif idiopatik: Jenis hipoglikemia reaktif yang terjadi sekitar 3 jam setelah selesai makan.
- Hipoglikemia reaktif lambat: Jenis hipoglikemia reaktif ini terjadi antara 4 hingga 5 jam setelah selesai makan.
2. Penyebab

Penyebab spesifik hipoglikemia reaktif belum sepenuhnya diidentifikasi. Namun, kondisi ini berasal dari terlalu banyaknya insulin dalam aliran darah pada waktu yang salah.
Kemungkinan penyebabnya meliputi:
- Memiliki pradiabetes, yang dapat menyulitkan pankreas untuk memproduksi insulin dalam jumlah yang tepat.
- Mengalami kekurangan enzim langka, yang dapat menyulitkan lambung dan usus untuk memecah makanan.
- Pernah menjalani operasi lambung, yang dapat menyebabkan makanan melewati lambung ke usus terlalu cepat.
3. Gejala
Hipoglikemia reaktif dapat menimbulkan gejala mulai dari ringan hingga berat. Kondisi ini jarang mengancam nyawa, tetapi bisa menandakan adanya kondisi medis yang mendasarinya.
Gejala kondisi ini bervariasi tergantung seberapa cepat atau parahnya penurunan kadar gula darah. Oleh karena itu, sensasi hipoglikemia reaktif dapat berbeda dari orang ke orang dan bahkan episode ke episode pada orang yang sama.
Beberapa gejala hipoglikemia reaktif antara lain:
- Gemetar atau tremor.
- Lapar.
- Detak jantung cepat.
- Kecemasan atau panik.
- Kesemutan dekat mulut.
- Berkeringat.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Sulit berkonsentrasi.
- Pupil melebar.
- Cepat marah.
- Gelisah.
- Mual.
- Pusing.
- Kelemahan.
- Kehilangan kontrol otot.
Penurunan gula darah yang parah dapat menyebabkan gejala yang parah dan bahkan melemahkan. Ini terutama berlaku jika seseorang mengalami dehidrasi. Gejala parah dari hipoglikemia reaktif meliputi:
- Kebingungan.
- Perubahan perilaku.
- Bicara cadel.
- Gerakan tubuh canggung.
- Penglihatan buram atau ganda.
- Kejang.
- Kehilangan kesadaran.
4. Diagnosis

Berkonsultasilah dengan dokter jika merasa mengalami hipoglikemia. Dokter akan menanyakan gejala-gejala, riwayat kesehatan, dan apakah ada anggota keluarga lain yang memiliki diabetes.
Dokter mungkin akan memeriksa gula darah saat kamu mengalami gejala dan membandingkannya dengan hasil pengukuran setelah gejala-gejala tersebut hilang.
Kamu mungkin memerlukan tes mixed-meal tolerance (MMTT). Kamu akan diberi minuman manis untuk meningkatkan gula darah dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak insulin. Dokter akan memeriksa gula darah beberapa kali selama 5 jam berikutnya untuk melihat apakah kadarnya turun terlalu rendah.
5. Pengobatan
Pengobatan tergantung pada penyebab hipoglikemia.
Pada orang dengan diabetes, periksa kadar gula darah—di bawah 70 mg/dL berarti hipoglikemia.
Makanlah 15 gram karbohidrat, lalu periksa gula darah setelah 15 menit. Jika masih di bawah 70 mg/dL, makan satu porsi lagi. Ulangi hingga gula darah setidaknya 70 mg/dL.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui apakah perlu ada rencana pengobatan baru.
Jika penyebab spesifik hipoglikemia diketahui, dokter akan mengobati penyebab tersebut. Misalnya, jika obat atau tumor memicu hipoglikemia, kamu mungkin memerlukan obat baru atau mungkin pembedahan.
Kebanyakan orang tidak memerlukan perawatan medis untuk mengelola hipoglikemia reaktif. Ada beberapa perubahan yang dapat dilakukan di rumah. Sering kali, mengubah pola makan dapat membantu meredakan gejala. Berikut ini beberapa hal yang dapat kamu coba:
- Makan makanan kecil dan camilan setiap 3 jam.
- Pilih berbagai makanan termasuk protein (daging dan non daging), buah dan sayuran, produk susu, dan biji-bijian utuh.
- Hindari makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan, seperti roti putih.
- Jika minum alkohol, minum bersama makanan.
- Rutin berolahraga.
Hipoglikemia reaktif adalah penurunan gula darah yang terjadi setelah makan. Gejala biasanya berkembang dalam waktu empat jam setelah makan dan bisa termasuk gemetar, pusing, mual, detak jantung cepat, dan berkeringat. Kasus yang parah dapat menyebabkan pingsan atau kejang.
Hipoglikemia reaktif dapat terjadi karena alasan lain selain diabetes. Penanganannya biasanya melibatkan konsumsi karbohidrat yang bereaksi cepat yang dapat dengan cepat mengembalikan kadar gula darah ke tingkat normal.
Referensi
"Hypoglycemia and Type 1 Diabetes." Diabetes Strong. Diakses Oktober 2024.
"Reactive hypoglycemia: What can I do?" Mayo Clinic. Diakses pada Oktober 2024.
"Low Blood Glucose (Hypoglycemia)." American Diabetes Association. Diakses Oktober 2024.
"Reactive Hypoglycemia – Hypos After Eating." Diabetes.co.uk. Diakses Oktober 2024.
"What is reactive hypoglycemia?" Medical News Today. Diakses Oktober 2024.
"What Is Reactive Hypoglycemia?" WebMD. Diakses pada Oktober 2024.