Halodoc Luncurkan Haloskin, Solusi Digital untuk Perawatan Kulit
- Akses masyarakat Indonesia ke dokter spesialis kulit masih menjadi tantangan.
- Jumlah dokter spesialis kulit di Indonesia hanya sekitar 2.500, dengan rasio 1:100.000, masih jauh dari standar ideal.
- Halodoc hadirkan Haloskin, layanan kesehatan digital yang menghubungkan pengguna dengan dermatolog berpengalaman untuk mengatasi berbagai permasalahan kulit.
Kesadaran masyarakat terhadap perawatan kulit terus meningkat, menempatkan Indonesia di posisi kedua secara global menurut penelitian dari Euromonitor. Namun, akses ke dokter spesialis kulit masih menjadi tantangan.
Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), jumlah dokter spesialis kulit di Indonesia hanya sekitar 2.500, dengan rasio 1:100.000. Angka ini masih jauh dari standar ideal, yaitu 1:2.000.
Menjawab kebutuhan ini, Halodoc sebagai layanan kesehatan digital menghadirkan Haloskin. Ini adalah solusi berbasis teknologi yang menghubungkan pengguna dengan dermatolog berpengalaman untuk menangani berbagai permasalahan kulit wajah.
1. Setiap generasi punya masalah kulit yang berbeda
Setiap generasi memiliki tantangan kulit yang berbeda. Berdasarkan laporan "Taking Perspective of Gen X, Gen Y, and Gen Z in Their Beauty Behavior 2022", jerawat menjadi masalah utama bagi Gen Y (52 persen) dan Gen Z (69 persen), sementara tanda-tanda penuaan lebih banyak dikhawatirkan oleh Gen X (68 persen).
Berangkat dari data tersebut, dr. Rina Diana Winta, SpDVE, dermatolog Haloskin, menjelaskan perlunya solusi perawatan kulit yang disesuaikan.
“Setiap orang memiliki kondisi dan permasalahan kulit yang berbeda, sehingga solusi yang diberikan harus disesuaikan kondisi kulitnya guna mendapatkan hasil optimal," ungkapnya dalam konferensi pers Haloskin pada Kamis (27/2/2025).
Di sisi lain, kulit kusam menjadi permasalahan yang umum dialami oleh semua generasi. Menyadari kebutuhan yang semakin beragam, Haloskin kini memperluas layanannya untuk membantu mengatasi kulit kusam dan tanda-tanda penuaan.
2. Tips perawatan kulit dari dermatolog
Menurut dr. Rina, pemilihan produk perawatan kulit yang tepat sangat penting untuk mencegah dan mengatasi masalah kulit. Ia menyarankan untuk menggunakan skincare yang non-comedogenic, ringan, dan tidak menyumbat pori-pori, karena penyumbatan pori bisa memicu jerawat.
Selain itu, penting untuk mencuci wajah minimal dua kali sehari dan tidak tidur dengan riasan yang masih menempel.
Dokter Rina juga merekomendasikan penggunaan bahan aktif yang bekerja langsung pada jerawat, seperti antibakteri untuk membunuh bakteri penyebab jerawat
"Juga bisa menggunakan retinoid, ini untuk mempercepat regenerasi kulit, sehingga mencegah penyumbatan pori-pori," jelasnya.
3. Pencegahan tanda-tanda penuaan
Untuk mencegah tanda-tanda penuaan, diperlukan kombinasi antara perlindungan dan perawatan. Dokter Rina menekankan bahwa perlindungan dari paparan sinar matahari adalah langkah utama.
Terlalu sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan bisa menyebabkan kulit menjadi lebih gelap, kering, dan muncul keriput. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen sangat disarankan setiap kali beraktivitas di luar ruangan.
Selain itu, faktor seperti stres dan polusi juga dapat mempercepat proses penuaan kulit. Untuk membantu menjaga kesehatan kulit, gunakan produk skincare yang mengandung bahan anti-aging, seperti niacinamide yang memperkuat skin barrier.
"Jadi kalau misalnya udah pakai skincare ini itu, obat jerawat bermacam-macam, masalah kulit tidak kunjung hilang, bisa dicoba konsultasi dengan dokter," tambahnya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan kulit, akses terhadap solusi yang tepat menjadi makin krusial. Haloskin harapannya bisa hadir sebagai platform yang menghubungkan pengguna dengan dermatolog berpengalaman secara lebih mudah.
