Mengenal Reiki, Terapi Alternatif dari Jepang yang Bisa Cegah Depresi 

Melibatkan transfer energi alam semesta 

Ketimbang ke dokter, tak sedikit orang yang lebih senang dengan terapi alternatif untuk mencegah maupun mengobati penyakit. Nah, salah satu terapi yang cukup diminati adalah Reiki. Pernah dengar? Atau sudah pernah coba?

Reiki adalah teknik healing dari Jepang yang didasarkan pada keyakinan energi universal yang dapat diteruskan dari seorang praktisi ke klien untuk meningkatkan kesehatan, sementara energi negatifnya dikeluarkan untuk disebarkan ke alam semesta.

Secara sederhana, praktik Reiki melibatkan kinerja seorang praktisi mentransfer energi lewat tangannya ke klien, untuk melakukan perubahan positif baik dari segi kesehatan fisik maupun emosional.

1. Sejarah singkat mengenai Reiki

Mengenal Reiki, Terapi Alternatif dari Jepang yang Bisa Cegah Depresi artsyfartz.com

Dilansir Medical News Today, Reiki memiliki arti atmosfer misterius atau tanda ajaib.

Kata Reiki berasal dari bahasa Jepang “rei” yang berarti alam semesta dan “ki” berarti energi kehidupan.

Dengan kata lain, Reiki merupakan penyembuhan energi. Teknik penyembuhan energi ini dikembangkan pertama kali oleh tokoh Jepang bernama Mikao Usui pada tahun 1922.

Praktik Reiki pun berkembang hingga benua Amerika pada tahun 1940-an dan benua Eropa pada tahun 1980-an.

2. Praktik Reiki dilakukan dalam suasana tenang

Mengenal Reiki, Terapi Alternatif dari Jepang yang Bisa Cegah Depresi pexels.com/Andrea Piacquadio

Pada dasarnya, Reiki dapat dilakukan di mana saja asalkan berada dalam suasana tenang dan relaks.

Melalui praktik Reiki, seorang klien bisa duduk atau berbaring dengan iringan musik maupun tidak. Terapi akan meletakkan tangannya di area tertentu, seperti kepala atau anggota tubuh lainnya, selama kurang lebih 2-5 menit. Tujuannya adalah untuk transfer energi.

Bila terapis merasa panas atau energi di tangannya mereda, barulah posisi tangan dipindahkan ke area tubuh lain.

Reiki dilakukan dalam beberapa sesi, yang bisa berlangsung antara 15-90 menit, tergantung pada preferensi klien atau tujuan yang ingin dicapai.

Beberapa teknik yang dipakai dalam Reiki adalah beaming, centering, clearing, infusing, extracting harmful energies, smoothing, dan raking the aura.

Baca Juga: 9 Pengobatan Alternatif yang Sudah Ada Sertifikasinya, Aman Banget nih

3. Manfaat Reiki bagi kesehatan

Mengenal Reiki, Terapi Alternatif dari Jepang yang Bisa Cegah Depresi pexels.com/Andrea Piacquadio

Praktik Reiki diduga memberi manfaat bagi kesehatan, khususnya untuk meredakan depresi seperti yang telah dipaparkan dalam kajian ilmiah tahun 2010. Para peneliti melihat efek positif Reiki dalam peningkatan perasaan relaksasi, suasana hati, dan kesejahteraan pada orang dewasa yang mengalami rasa sakit, cemas, atau depresi.

Namun, tetap perlu penelitian lebih lanjut untuk memperdalam kajian pada temuan tersebut.

Selain itu, Reiki digadang-gadang dapat meningkatkan suasana hati, kualitas hidup, meredakan rasa sakit dan kelelahan, serta meredakan beberapa gejala dari sakit kepala, mual, insomnia, dan ketegangan.

Menurut studi dalam "The Journal of Alternative and Complementary Medicine" tahun 2019, satu sesi Reiki dapat meningkatkan banyak variabel terkait kesehatan fisik dan psikologis.

4. Pelatihan Reiki biasanya dipelajari dalam tiga tingkatan

Mengenal Reiki, Terapi Alternatif dari Jepang yang Bisa Cegah Depresi pexels.com/Life Of Pix

Dilansir Verywell Health, Reiki biasanya dipelajari dalam tiga tingkatan, di mana pelatihan untuk setiap tingkat umumnya membutuhkan 1-2 hari. Setiap tingkat melibatkan penyesuaian oleh praktisi yang sudah mendapatkan sertifikat.

Seseorang yang ingin mempelajari Reiki harus melalui tahap attunement, yaitu semacam prosedur penyaluran energi melalui tiga simbol berbeda.

Tiga simbol berbeda tersebut mewakili aspek energi alam semesta yang berbeda, di antaranya adalah power (Choku Rei), mental/emotional balance (Sei He Ki), dan distance healing (Hon Sha Ze Sho Nen).

Biasanya, seseorang yang mempelajari Reiki adalah para profesional seperti ahli akupunktur atau ahli terapi pijat.

5. Sejauh ini, Reiki tidak memiliki efek samping berbahaya

Mengenal Reiki, Terapi Alternatif dari Jepang yang Bisa Cegah Depresi pexels.com/Andrea Piacquadio

Walaupun National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) menyatakan bahwa Reiki belum terbukti bermanfaat secara signifikan terhadap hubungan kesehatan tertentu, tetapi terapi ini tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Reiki merupakan prosedur non invasif dan dianggap aman. 

Reiki bisa menjadi terapi tambahan yang dapat mendukung penyembuhan dan tingkat perasaan sejahtera seseorang. Gimana, kamu tertarik untuk mencobanya?

Baca Juga: 5 Terapi Non Medis Ini Bisa Bantu Penyembuhan Ragam Penyakit

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya