Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Konsep 'Makan untuk 2 Orang' Saat Hamil, Apakah Benar dan Sehat?

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/SHVETS production)

Pada saat ibu hamil, apa yang ibu makan menjadi lebih penting dari sebelumnya. Bahkan ada yang bilang jika calon ibu harus makan banyak untuk bayi yang sehat. Namun apakah itu benar?

Melansir PubMed, sebenarnya anggapan ini salah lho. Makan banyak memang bisa membuat bayi besar, namun ada risiko kesehatan yang mengintainya. Bukan cuma pada ibu hamil, tapi juga pada risiko kesehatan calon bayi. Berikut hal yang perlu diperhatikan dari konsep 'makan untuk dua orang' saat hamil.

1. Apakah benar harus makan untuk dua orang selama hamil?

ilustrasi makan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Makan untuk dua orang adalah kesalahan yang paling umum dan banyak dilakukan selama kehamilan. Meski nutrisi bayi bergantung pada apa yang kamu konsumsi, namun bukan berarti ibu hamil perlu makan banyak

Dilansir Intermoutain Healthcare, faktanya ibu hamil tidak membutuhkan kalori ekstra di trimester pertama, 300-350 kalori ekstra di trimester kedua, dan 450-500 kalori ekstra pada trimester ketiga. Jumlah ini tidaklah tetap, tergantung pada berat sebelum hamil. Jika kurang berat badan, maka kalori yang perlu dikonsumsi lebih banyak. Begitu pula sebaliknya. Jika dibandingkan ke makanan, 300 kalori setara dengan segelas susu dan telur rebus satu buah. Tak banyak bukan?

2. Tips makan yang baik dan sehat selama hamil

ilustrasi keluarga (pexels.com/Amina Filkins)

Karena nutrisi makanan penting untuk ibu hamil dan calon bayi, maka apa yang kamu konsumsi harus menjadi perhatian utamamu. Dilansir MedlinePlus, ini beberapa tips makan yang baik dan sehat selama hamil:

  • Daripada makan tiga kali tapi banyak, ganti dengan makan lima sampai enam kali tapi sedikit-sedikit agar isi perut lebih nyaman.
  • Kurangi makanan cepat saji.
  • Konsumsi lebih banyak makanan tinggi lemak baik yang bagus untuk perkembangan otak bayi, seperti misalnya kacang-kacangan, alpukat, dan ikan.
  • Banyak makan buah yang tinggi akan vitamin agar tidak mudah sembelit.
  • Perbanyak makan daging sapi dan ayam, untuk meningkatkan zat besi dan protein. Setiap harinya, ibu hamil butuh sekitar 65 gram daging sapi atau sekitar 80 gram daging ayam.
  • Konsumsi makanan yang matang, hindari cara pengolahan yang tidak dianjurkan oleh
  • Konsultasikan ke ahli gizi untuk pola makan terbaik yang baik bagi ibu dan bayi.

Jika memungkinkan, berikut adalah jenis makanan yang baik dikonsumsi ibu hamil untuk perkembangan bayinya. Melansir Healthline, jenis makanan tersebut adalah susu, kacang-kacangan, ikan salmon, ubi jalar, telur, sayuran hijau, daging tanpa lemak, alpukat, buah, minyak ikan, dan air putih yang cukup.

3. Kenaikan berat badan hamil yang baik

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Jonathan Borba)

Mana yang benar, perlu naik banyak, naik secukupnya, atau naik sedikit? Tentu ibu hamil perlu mengatur porsi makan dan menunya agar calon bayi mendapat nutrisi maksimal. Berdasarkan pedoman Institute of Medicine yang dikutip dari Healthline, berikut gambaran kenaikan berat badan selama hamil yang baik.

  • Calon ibu dengan berat di bawah BMI, berat badan boleh bertambah sebanyak 13-18 kg selama hamil.
  • Calon ibu dengan berat sesuai BMI, berat badan boleh bertambah sebanyak 11-16 kg selama hamil.
  • Calon ibu dengan berat di atas BMI, berat badan boleh bertambah sebanyak 7-11 kg selama hamil.

Jika mengandung anak kembar, pertambahan berat badan ini akan dikali dua kali lipat. Nah bagaimana cara menghitung BMI (body mass index) calon ibu? Dilansir halodoc, berikut cara menghitung berat badan ideal perempuan.

BB ideal = [Tinggi badan - 100] - [(tinggi badan - 100) x 15 persen]
Misalnya calon ibu dengan tinggi badan 160 cm, maka BMI-nya yang ideal adalah
[160-100] - [(160-100) x 15%] = 60 - 9 = 51kg

4. Efek jangka panjang jika makan terlalu banyak selama hamil

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Amina Filkins)

Untuk jangka pendeknya, PubMed menegaskan makan terlalu banyak selama masa kehamilan bisa menyebabkan:

  • Kelebihan berat badan nantinya akan susah berkurang.
  • Kelebihan berat badan bisa memicu risiko diabetes gestasional.
  • Kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan risiko preeklamsia, yang bisa menyebabkan bayi lahir prematur.

Bukan cuma itu, makan terlalu banyak selama kehamilan, bisa menyebabkan calon ibu mengalami obesitas. Hal itu karena ibu tidak mudah mengurangi berat badan yang mereka dapatkan selama kehamilan. Mengutip dari penelitian di tahun 2015 dalam jurnal Obstetrics and Gynecology yang dilansir Healthline, jika ibu obesitas, sangat memungkinkan anak juga obesitas. Karena itu penting bagi orangtua menjadi panutan bagi anak untuk kebiasaan hidup yang sehat.

5. Tips menjalani kehamilan yang sehat

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap ibu pasti ingin melahirkan bayi yang sehat bukan? Namun bayi yang sehat itu dimulai dari gaya hidup ibu yang sehat terlebih dahulu. Untuk menjalani kehamilan yang sehat, calon ibu harus rajin mengedukasi dirinya. Terlebih untuk persiapan merawat bayi baru lahir. Selain itu, jangan lupa melakukan pemeriksaan sesuai jadwal ke dokter kandungan. Minum juga vitamin prenatal yang disarankan dokter untuk perkembangan janin.

Ibu hamil juga perlu berolahraga lho, bukan berarti karena hamil jadi malas bergerak. Prenatal yoga dan stretching merupakan salah satu olahraga yang sangat disarankan selama hamil. Selain bisa membantu meringankan bagian tubuh yang kaku dan pegal, juga bagus untuk persiapan melahirkan. Ingat, melahirkan itu layaknya lari maraton. Tanpa persiapan yang baik, kamu akan susah mencapai garis finish.

Konsep 'makan untuk dua orang' saat hamil, merupakan konsep yang sudah harus ditinggalkan. Lebih baik, ganti pemikiran 'makan untuk dua orang' dengan 'makan sehat sesuai kemampuan'. Karena apa yang ibu hamil makan, merupakan nutrisi untuk janin. Jadi usahakan yang sesehat mungkin demi perkembangan janin yang bagus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Liem Ling
EditorLiem Ling
Follow Us